Update Drone KamikazeKlik di Atas

Feloni Aero Luncurkan Felon 1.0 dan Felon X – Drone Copter Bersenjata untuk Pelibatan di Perang Ukraina

Amerika Serikat telah mensahkan paket kucuran dana tambahan untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina. Lantaran ada anggaran segar yang akan dikucurkan ke industri pertahanan, maka ada peluang bisnis di dalamnya. Sebut saja Feloni Aero, manufaktur drone yang berkantor di Washington DC, telah memperkenalkan dua jenis drone copter bersenjata yang disasar untuk penggunaan di Ukraina.

Baca juga: Asisguard Songar – Drone Quadcopter dengan Integrasi Senapan Mesin

Feloni Aero telah merilis dua jenis drone copter yang sepintas mirip dengan produk dari DJI, yakni Felon 1.0 dan Felon X. Felon 1.0 adalah drone copter yang membawa payload berupa senapan serbu kaliber 5,56 mm, lengkap dengan sabuk amunisi. Sementara Felon X adalah drone copter yang mampu meluncurkan sebuah rudal anti tank Spike (dengan peluncur Longbow Missile Launcher System).

Meski kedua drone dirancang untuk melakukan misi penghancuran pada sasaran, tetapi Feloni Aero juga mengklaim kedua drone handal untuk misi pengawasan, pengintaian dan penargetan sasaran.

Felon 1.0

Felon 1.0 menawarkan kesadaran situasional secara real-time, memungkinkan operator mengambil keputusan yang tepat di medan perang. Sensor dan sistem komunikasi canggihnya memberikan integrasi tanpa batas dengan pasukan darat, meningkatkan koordinasi dan efektivitas misi.

Khusus untuk meningkatkan presisi pada sasaran, kedua drone diintegrasikan dengan sistem penargetan laser semi-aktif. Yang unik dari Felon 1.0 dan Felon X, keduanya sudah dilengkapi dengan teknologi gelombang milimeter counter drone (counter UAV) yang dapat mendeteksi, melacak, dan menetralisir drone lawan. Teknologi canggih ini memungkinkan respons cepat terhadap potensi ancaman, menjaga infrastruktur penting, acara publik, dan instalasi militer dari serangan drone yang berbahaya.

Felon X

“Dengan kemampuannya untuk memberikan kesadaran situasional secara real-time dan tindakan pencegahan proaktif, teknologi C-UAV muncul sebagai aset penting dalam pertahanan terhadap aktivitas drone yang tidak sah,” ujar Felon Aero dalam siaran pers.

Fitur tambahan yang melengkapi kedua drone copter terdiri dari sistem citra elektro-optik dan kamera penglihatan malam dengan pencitraan termal.

Kedua drone ini memiliki daya tahan terbang (endurance) selama 40 menit dan jangkauan transmisi 12,4 mil (sekitar 20 kilometer). Kedua drone juga dilengkapi dengan modul kontrol penerbangan canggih dan algoritma untuk melawan interferensi (jamming) frekuensi radio, interferensi elektromagnetik, dan spoofing GPS. Transmisi data drone ini menggunakan enkripsi AES-256 dan password..

Dari spesifikasi, Felon 1.0 beratnya 5,5 pound dan Felon X beratnya 6,52 pound, berat sudah termasuk baterai dan gimbal, namun belum termasuk payload senjata. Kedua drone copter ini punya berat maksimum saat tinggal landas 7,50 pound.

Kedua drone dapat terbang dengan menahan terjangan angin 27 mph (43,4 km per jam) dan beroperasi pada suhu mulai -20 sampai 50 derajat celcius. (Gilang Perdana)

[Video] Rudal Anti Tank ‘Berpemandu Kabel’ 9K111 Fagot Diluncurkan dari Drone Quadcopter

6 Comments