F/A-18 Super Hornet Tembak Jatuh Kawanan Drone Houthi di Laut Merah, Rekor Aerial Kills Kedua Sejak 2017

Ketimbang rekor F-22 Raptor yang untuk pertama kalinya menembak jatuh sasaran berupa balon udara mata-mata Cina, maka rekor yang dibuat oleh F/A-18 E/F Super Hornet di Laut Merah lebih bergengsi. Sama-sama menembak jatuh wahana tanpa awak, F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut AS dari kapal induk USS Dwight Eisenhower berhasil menembak jatuh kawanan drone kamikaze yang diluncurkan Houthi dari Yaman.

Baca juga: Pengalaman dari CF-18 Hornet Kanada, Tidak Mudah Tembak Jatuh Balon Udara, Jadi Alasan F-22 Raptor Akhirnya Gunakan AIM-9X Sidewinder

Dikutip dari akun X US Central Command (CENTCOM) disebut pada dini hari tanggal 27 Desember 2023, Houthi dari Yaman melancarkan serangan darat dan persenjataan anti-kapal ke arah ujung selatan Laut Merah. Menurut US Central Command, F/A-18 Super Hornet dari Eisenhower Carrier Strike Group dan kapal perusak Arleigh Burke class USS Laboon (DDG-58) menembak jatuh dua rudal jelajah serangan darat, tiga rudal balistik anti kapal, dan dua belas drone kamikaze dalam serangan satu arah.

“Aset AS, termasuk USS Laboon dan F/A-18 Super Hornet dari Eisenhower Carrier Strike Group, menembak jatuh mereka,” kata US Central Command. “Tidak ada kerusakan pada kapal di daerah tersebut atau dilaporkan adanya korban luka.”

Terkhusus pada aksi F/A-18 Super Hornet, apa yang terjadi di Laut Merah pada 27 Desember lalu merupakan rekor second aerial kill, rekor penembakan pertama di udara terjadi pada tahun 2017 terhadap Sukhoi Su-22 milik Suriah.

Super Hornet adalah pesawat tempur yang tangguh, yang salah satunya berkat keberadaan radar Active Electronically Scanning Array (AESA) AN/APG-79 yang merupakan salah satu radar tercanggih di dunia untuk mengidentifikasi, memantau, dan mendukung serangan terhadap target kecil yang terbang rendah seperti drone dan rudal jelajah. Selain itu, Super Hornet Angkatan Laut AS dilengkapi dengan pod advanced infrared search and track (IRST) system.

Baik drone kamikaze maupun rudal jelajah Houthi dapat dilumpuhkan oleh rudal AIM-9X Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM yang dilepaskan dari Super Hornet.

First Kill, Rudal Aster 15 dari Frigat FREMM AL Perancis Tembak Jatuh Drone Kamikaze di Laut Merah

Sementara dengan persenjataan rudal hanud yang adadi kapal perusak Arleigh Burke class, seperti USS Laboon telah menunjukkan bahwa mereka lebih dari mampu membela kapal-kapal lain serta diri mereka sendiri dari ancaman Houthi.

Namun tidak seperti sistem rudal permukaan-ke-udara, Super Hornet dapat terbang jauh di depan aset-aset angkatan laut, melindungi aset-aset tersebut serta wilayah-wilayah penting sekaligus juga waspada terhadap ancaman apa pun. (Gilang Perdana)

3 Comments