Update Drone KamikazeKlik di Atas

F-16 Turki Tantang Kemampuan Sistem Radar Hanud S-400, AS dan Rusia Dibuat H2C!

Foto; thedrive.com

Mungkin saat ini Amerika Serikat dan Rusia sedang harap-garap cemas (H2C), salah satu sebabnya adalah apa yang sedang dilakukan Turki terkait sistem baterai rudal hanud S-400. Seperti diwartakan banyak media internasional, di Lanud Mürted, tak jauh dari Ankara, Turki sedang melakukan latihan uji terbang rendah dan tinggi oleh F-16C Viper dan F-4 Phantom. Tujuannya tak lain untuk menguji kemampuan radar hanud S-400, yang digadang bakal beroperasi penuh di Ankara pada April 2020.

Baca juga: Radar Hanud S-400 (92N6E) vs Radar Patriot (AN/MPQ-65), Mana yang Lebih Unggul?

Buat Rusia, cemas dapat diartikan bahwa pengguna (Turki) dapat mengukur tingkat kemampuan radar yang ‘sebenarnya.’ yang bila hasilnya kurang optimal bisa jadi taruhan untuk pemasarannya. Sementara bagi AS, F-16 yang masih jadi bagian kekuatan pemukul utama NATO, bisa jadi akan ‘ditelanjangi’ kemampuannya oleh deteksi radar ini. Tapi itu semua baru sebatas asumsi, lantaran uji coba radar S-400 baru dimulai kemarin dan hari ini (25/11/2019) di Lanud Mürted.

Uji deteksi pada sasaran yang terbang rendah merupakan tantangan tersendiri bagi sistem hanud S-400, mengingat kemampuan utama S-400 adalah sebagai rudal hanud jarak sedang/jauh dengan sasaran yang terbang di ketinggian.

Mengutip sumber dari thedrive.com, disebutkan dari video footage nampak F-16 dan F-4 yang terbang di Lanud Mürted dan dibawahnya terdapat radar-radar yang diduga adalah 91N6E (surveillance and acquisition radar) dan 96L6E (air search and acquisition radar) dan 40V6M (low flying target detector radar). 91N6E dan 86l6E digadang sebagai instrumen radar untuk menghadapi sasaran yang terbang di ketinggian maksimum. Kedua radar yang dapat mengendus sasaran stealth dari jarak 150 km ini mampu melacak 100 sasaran secara simultan. Sementara 40V6M dengan menara monopole dipersiapkan untuk mengendus sasaran yang terbang rendah.

Lepas dari itu, sistem radar utama pada baterai S-400 adalah 92N6E “Grave Stone.” Radar yang ditempatkan pada platform truk MZKT-7930 8×8 ini berjalan di frekuensi I/J-Band multi-function phased-array. Radar ini menggunakan antena microwave yang memiliki lobus samping rendah sebagai perlindungan dari noise jammers dan rudal anti radiasi. Setiap radar 92N6E dapat mengendalikan sampai 12 peluncur rudal dan melawan sasaran di jarak 400 km.Setiap rudal dilengkapi dengan sensor radar aktif dan terlibat dalam penghitungan posisi sasaran secara akurat (track via missile).

Radar locator S-400 92N6E “Grave Stone”

Para analis militer global menyebut uji deteksi radar S-400 dilakukan Turki lebih untuk memastikan bahwa radar S-400 dapat berfungsi dengan baik, seperti untuk melihat apakah jet tempur Turki yang buatan barat dapat dibedakan sebagai kawan atau lawan (Identification Friend or Foe). Soal yang satu ini menjadi isu besar, para pejabat militer AS telah memperingatkan bahwa sistem S-400 tidak memenuhi persyaratan interoperabilitas dengan perangkat/persenjataan buatan dari negara NATO. Dimana ada suatu kondisi yang diduga radar S-400 nantinya tak bisa membedakan mana pesawat kawan atau lawan.

Baca juga:  Sistem Hanud S-400 Dapat Digelar Lebih ‘Ringkas’ Dibanding Patriot

Uji coba deteksi sistem radar S-400 juga kian memantapkan AS bahwa tidak mungkin menjual jet tempur F-35 ke Turki, lantaran potensi bocoranya informasi rahasia pada jet tempur stealth ini kepada Rusia. (Gilang Perdana)

21 Comments