Update Drone KamikazeKlik di Atas

F-16 Singapura Resmi Gunakan Rudal Python 5 dan Radar AESA – Jadi ‘Elang Penempur’ Tercanggih di Asia Tenggara

Setelah kami wartakan pada bulan Juni lalu, bahwa Angkatan Udara Singapura – Republic of Singapore Air Force (RSAF) akan mengintegrasikan rudal udara ke udara jarak pendek Python 5 buatan Rafael Advanced Defence Systems, dalam paket mid-life upgrade (MLU) jet tempur F-16 C/D/D+. Kini kabar terbaru menyebut bahwa Angkatan Udara Singapura telah resmi mengumumkan integrasi rudal tersebut kepada media setempat.

Baca juga: Angkatan Udara Singapura Integrasikan Rudal Udara ke Udara Python 5 ke F-16 Hasil MLU

Dikutip dari Channelnewsasia.com (8/9/2023), sebuah papan informasi yang memamerkan Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon yang ditingkatkan untuk acara open house Angkatan Udara Singapura, mencantumkan keberadaan Python-5 di antara senjata yang dapat digunakan Elang Penempur tersebut.

Daftar persenjataan yang dapat dibawa F-16 hasil MLU juga mencakup varian bom pintar – Joint Direct Attack Munition (JDAM) yang berpemandu satelit dan laser. Sebelumnya Singapura telah meminta kepada Washington untuk dapat mengintegrasikan kedua senjata tersebut (Pyhton 5 dan JDAM) dalam paket upgrade F-16 melalui skema Foreign Military Sales (FMS). Sebagai catatan, Singapura pada tahun 2014 telag mengajukan permintaan untuk melakukan upgrade pada 62 unit F-16 untuk dapat mengintegrasi GBU-39 Small Diameter Bomb dan CBU-105 (D-4)/B sensor fused weapon.

Tidak hanya upgrade dalam aspek persenjataan, program MLU F-16 Angkatan Udara Singapura juga mencakup instalasi radar AESA (Active Electronically Scanning Array) AN/APG-83, Joint Helm Mounted Cueing System, new mission computers, dan teknologi identifikasi kawan atau lawan – identification friend or foe technology (IFF).

Sebanyak 20 unit F-16D Block 52+ Singapura menerima upgrade terlebih dahulu. Selain itu, Angkatan Udara terkuat di Asia Tenggara ini juga mengoperasikan 40 unit F-16 Block 52 yang lebih tua, yang diterima mulai tahun 1998 dan seterusnya. Pesawat ini dilengkapi dengan persenjataan canggih, termasuk rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120 AMRAAM dan rudal Python 4 yang dihubungkan dengan DASH-3 Helmet Mounted Sight.

Patch unit untuk program upgrade F-16 Singapura telah menunjukkan rudal Python, yang mengisyaratkan integrasi telah sukses pada jet tempur tersebut. 416th Flight Test Squadron Angkatan Udara AS, yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California, mengeluarkan patch tersebut. Skadron ini juga mendukung program upgrade pada F-16 Korea Selatan yang sedang berlangsung.

Patch tersebut juga menunjukkan apa yang tampaknya merupakan ELL-8212 self-protection jamming pod yang digunakan pada F-16 Singapura sebelum upaya upgrade dilakukan. Diketahui pod jammer tersebut adalah buatan Elta Systems, anak perusahaan Israel Aerospace Industries. Pilot F-16 Singapura juga diketahui menggunakan Display and Sight Helmet system yang dibuat oleh perusahaan Israel Elbit Systems, yang memungkinkan pilot mengarahkan senjata dengan melihat sasaran.

Rudal Python 5 (atas) dan rudal Derby (bawah).

Integrasi rudal Python-5 akan memungkinkan militer Singapura memiliki standar yang lebih besar dalam inventaris amunisinya. Seperti diketahui, Singapura sudah mengoperasikan sistem pertahanan udara (hanud) berbasis darat Spyder buatan Rafael, yang menggunakan rudal jarak menengah Python-5 dan Derby, yang juga diproduksi oleh Rafael.

Python-5 dikenal sebagai rudal udara-ke-udara generasi kelima dan memberi pilot keunggulan udara secara penuh, memungkinkan serangan terhadap target dari jarak dekat hingga di luar jangkauan visual di titik mana pun. Rudal tersebut dilengkapi dengan dual-band imaging infrared seeker yang memungkinkannya untuk menyerang “small, low-signature targets in look down, adverse background and cloudy environments.”

Python-5 ditenagai oleh mesin roket berbahan bakar padat. Sistem propulsi memberikan kecepatan Mach 4 dan jangkauan operasional lebih dari 20 km. Python 5 memiliki panjang 3,1 meter, lebar sayap 64 cm dan diameter 16 cm. Berat rudal adalah 105 kg. Python 5 dapat membawa hulu ledak high explosive fragmentation 11 kg yang dilengkapi dengan active laser proximity fuse.

Baca juga: KSAU Singapura – F-16 Fighting Falcon Terus Dioperasikan Hingga Satu Dekade Mendatang

Singapura dan Israel mempunyai hubungan pertahanan yang erat sejak negara tersebut merdeka dari Malaysia pada tahun 1965, dan Israel terbukti berperan penting dalam membantu pembentukan militer Singapura. (Gilang Perdana)

7 Comments