F-117 Nighthawk Jadi Sumber Inspirasi Penginapan Super Unik di Belanda
|
Apakah Anda ingat tentang restoran yang dibangun di atas pesawat yang sudah tidak terpakai? Sebut saja Restoran El Avion di Costa Rica yang dibangun di atas eks pesawat militer, Fairchild C-123 Provider, atau La Tante DC-10 di Ghana. Kini, ada penginapan super unik di dataran Eropa yang desainnya terinspirasi dari jet tempur stealth F-117 Nighthawk. Perkenalkan, Stay Under the Radar!
Baca Juga: Lockheed Martin Skunk Works Tampilkan Rendering Pesawat Tanker Stealth KC-Z Baru
Bagi yang belum tahu, F-117 Nighthawk merupakan sebuah pesawat tempur berdesain inovatif rilisan perusahaan kedirgantaraan asal Negeri Paman Sam, Lockheed Corporation. Pesawat yang terkenal akan kemampuan “menghindar” dari deteksi radar, sistem pelacakan dan sensor inilah yang menjadi inspirasi utama pembuatan Stay Under the Radar. Mulai dari bentuknya yang bersudut, hingga dominasi warna gelap.
Tempatnya yang tersembunyi di balik pepohonan di wilayah Buitenplaats Koningsweg, Arnhem, Belanda, menjadikan Stay Under the Radar tempat yang sangat tepat untuk menghindari kebisingan dan hiruk pikuk kota.

Ada kisah unik di balik lokasi Stay Under the Radar. Dilansir dari laman newatlas.com, lokasi penginapan yang didominasi oleh warna hitam pada bagian eksteriornya ini dulunya merupakan lapangan terbang militer yang dibuat oleh NAZI pada jaman Perang Dunia II. “Rumah bersudut berwarna hitam ini tampak seperti figur misterius. Bentuknya tampak seperti rumah yang baru saja mendarat di hutan,” ujar Sander van Schaik, sang desainer yang merancang penginapan unik ini.
Memiliki luas yang terbilang cukup minimalis, hanya sekitar 48 meter persegi, Stay Under the Radar terdiri dari 3 lantai. Hal ini kemudian membuat Stay Under the Radar cukup sulit didefinisikan – terlalu besar untuk dibilang sebuah penginapan kecil, namun semuanya serba ringkas dan tertata dengan apik.

Struktur bangunannya sendiri terbuat dari material baja yang digabungkan dengan kayu berlapis karet pada bagian fasadnya. Karena desain dan material yang digunakan terbilang cukup ringan, Stay Under the Radar tidak memiliki pondasi yang terlalu kokoh dan dinilai tidak terlalu merusak alam, tidak seperti menggunakan pondasi beton layaknya rumah-rumah pada umumnya.
Menilik bagian dalamnya, lantai bawah dari Stay Under the Radar didominasi oleh ruang keluarga serta ruang makan yang memiliki banyak tempat duduk. Terdapat juga kamar mandi, dapur serta toilet di lantai bawah untuk menunjang aktivitas. Sudah barang tentu, menginap di Stay Under the Radar akan meningkatkan pengalaman liburan Anda. Bayangkan Anda bersama orang-orang tercinta berkumpul di lantai bawah untuk bersantai hingga menikmati hidangan di area yang minimalis nan modern, dengan latar belakang hutan. Seru sekali!

Beralih ke lantai 2, di sini Anda akan menemukan “ruang tidur” dengan 2 kasur single bed dan di lantai 3, ada kamar utama dengan kasur double bed. Uniknya, kamar di lantai 3 menggunakan atap yang terbuat dari kaca, sehingga Anda dapat beristirahat sembari melihat bintang-bintang dan benda langit lainnya.
Kendati didominasi oleh warna hitam pada bagian fasad, di mana warna ini sangat mudah menyerap panas, tapi para arsitek sudah mengantisipasinya dengan memaksimalkan ventilasi udara. Mereka memasang openings atau bukaan serta grated floor yang memungkinkan angin untuk masuk lebih banyak ke dalam ruangan.
Pembangunan penginapan Stay Under the Radar sendiri rampung pada tahun 2023 silam dan baru saja memenangkan Heuvelink Prize untuk kategori “Best New Construction Project” di Arnhem. Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota Arnhem, jangan lupa mampir ke Stay Under the Radar, ya! (Nurhalim)