EOS Pasok Komponen R600S ke Suatu Negara di Asia Tenggara, Sistem RCWS Dual Weapon
|Setiap narasi yang menyebut pengadaan senjata ke suatu negara di Asia Tenggara yang dirahasiakan, kerap menarik perhatian netizen, lantaran menjadi pemikat netizen untuk menduga-duga, Meski bukan termasuk alutsista yang strategis, Electro Optic Systems (EOS) telah mendapatkan kontrak senilai AU$28 juta (US$18,2 juta) untuk memasok suku cadang remote control weapon system (RCWS) R600S ke militer salah satu negara di Asia Tenggara.
Baca juga: EOS R400S-MK2, Lengkapi Sistem RCWS di Ranpur Pindad Komodo dan Anoa TNI AD
Dikutip dari eos-aus.com (13/11/2023), berdasarkan keterangan dari juru bicara perusahaan dikatakan EOS akan memasok “gimbal dan unit sensor” untuk sistem R600S kepada pelanggan di Asia Tenggara. EOS yang dimaksud adalah perusahaan yang berkantor pusat di Canberra Australia, meski induk perusahan adalah EOS Defense Systems dari Amerika Serikat.
“R600S terutama digunakan untuk pertempuran darat melawan berbagai sasaran. Target sebenarnya bergantung pada konfigurasi senjata yang diadopsi oleh pelanggan, yang tidak disiapkan oleh EOS,” tambah juru bicara EOS.
Juru bicara tersebut menolak berkomentar mengenai jenis platform yang digunakan pelanggan Asia Tenggara untuk mengintegrasikan sistem R600S. “Kami tidak mengungkapkan secara spesifik kendaraan pelanggan.” EOS mengatakan pada 13 November bahwa pengiriman berdasarkan kontrak dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2024 dan berlanjut hingga tahun 2026.
Menurut EOS, R600S dapat menampung dua senjata, dengan personel dapat mengoperasikan konfigurasi senjata otomatis ganda dan satu kanon hingga kaliber 30 mm dari R600S. Solusi balistik ini memperhitungkan senjata, amunisi, jangkauan, lingkungan atmosfer, sikap kendaraan, dan pergerakan target sehingga meningkatkan kemungkinan serangan pada kesempatan pertama.
Seperti terlihat dalam foto, konfigurasi dua senjata pada RCWS R600S terdiri dari pelontar granat otomatis AGL40 dan senapan mesin sedang FN MAG GPMG di kaliber 7,62 mm. Meski paket konfigurasi dua persenjataan dapat di setting sesuai kebutuhan pengguna, termasuk dapat dipasang dudukan peluncur rudal anti tank.
Salah satu ranpur di Asia Tenggara yang diketahui sudah mengadopsi RCWS EOS R600S adalah Terrex 8×8 Infantry Fighting Vehicle (IFV) yang dioperasikan Angkatan Darat Singapura. EOS R600S di ranpur Terrex 8×8 punya berat modul sekitar 370 kg. Dalam modul EOS R600 terdapat 40 amunisi untuk pelontar granat AGL 40 dan 100 amunisi untuk senapan mesin 7,62 mm.
Meski redup terdengar, EOS pernah memasok RCWS untuk rantis dan ranpur TNI AD. Sebagian Komodo 4×4 dan Anoa 6×6 telah mendapatkan paket instalasi Senapan Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7 mm dengan RCWS produksi EOS Technologies.
EOS dari Amerika Serikat berhasil memenangkan tender dari sejumlah kompetitor. Selain lolos dalam spesifikasi, EOS dinilai dapat memberikan skema ToT (Transfer of Technlogy) lebih baik kepada PT Pindad. Dalam paket pengadaan gelombang pertama RCWS, ada tujuh unit Komodo 4×4 dan 13 unit Anoa 6×6 yang dipasangi RCWS dari jenis EOS R400S-MK2.
Mengacu pada spesifikasi yang dilampirkan dari situs resmimya, disebutkan R400S-MK2 mengusung konsep plug and play dengan beragam senjata dan platform kendaraan. Selain M2HB kaliber 12,7 mm, pilihan senjata yang bisa dipasang mencakup pelontar granat otomatis AGL 40 mm, dan senapan mesin sedang FN GPMG kaliber 7,62 mm.
Baca juga: RCWS Respati – Produksi Lokal yang Kini Menjadi Sistem Senjata di Ranpur Anoa TNI AD
Pihak manufaktur juga menyebut sistem RCWS ini dapat digunakan secara optimal pada ranpur roda ban dan roda rantai. Dan sebagai catatan, meski menganut RCWS, senjata yang terpasang pada dudukan R400S-MK2 dapat dioperasikan secara manual dalam kondisi darurat. (Gilang Perdana)