Eneco Plasma Fusion, Teknologi Baru Sumber Tenaga Kapal Perang TNI AL
|Keterbatasan anggaran kerap menjadi momok dalam upaya menggelar kekuatan armada kapal perang TNI AL. Lebih khusus pada kebutuhan operasional bahan bakar kapal perang yang menjadi tantangan, bila ingin meronda laut lebih lama dengan endurance tinggi, maka kesiapan logistik bahan bakar harus memadai, dan itu langsung terkait dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan. Belum lagi jika kapal patrol harus dipacu dengan kecepatan tinggi untuk mengejar perompak, kesemuanya akan lebih banyak menguras konsumsi bahan bakar.
Baca juga: Kecepatan Kapal Jadi Dilema di Satuan Kapal Cepat TNI AL
Berangkat dari tantangan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kapal perang, kini TNI AL mendapat solusi terbaru dengan hadirnya mesin Eneco Plasma Fusion dari Eneco Holdings, Jepang. Seperti dikutip dari situs tnial.mil.id (8/5/2017), mesin Eneco Plasma Fusion merupakan alat ng mampu memperkecil anggaran karena mampu menghemat penggunaan bahan bakar solar. CEO Eneco Holdings Yasuhiro Yamamoto menyebut bahwa mesin ini dapat mengolah 50 persen air dan 50 persen solar menjadi bahan bakar yang dapat digunakan pada semua mesin yang menggunakan bahan bakar solar. Bicara soal kapasitas, dalam 24 jam mesin Eneco Plasma Fusion dapat menampung 12.000 liter air dan solar.
Menurut Yasuhiro, di Jepang sendiri saat ini belum banyak perusahaan yang bisa melakukan pencampuran proses air menjadi bahan bakar karena harus mendapatkan izin atau lisensi dari pemerintah. “Hanya perusahaan Eneco Holdings yang mampu lulus uji lisensi dari pemerintah Jepang,” ucapnya. Secara teknologi, Eneco Plasma Fusion bisa merealisasikan rasio pencampuran air sekitar 70 persen, baik air ledeng maupun air sumur, dengan proses penyulingan bahan bakar yang telah dilakukan “plasma fusion”. Sistem kerja peralatan ini mempunyai sistem kerja secara sistematik antara air dan solar dengan 100 persen hasilnya solar.
Terkait dengan TNI AL, PT Eneco Holdings telah menghibahkan fasilitas mesin Eneco Plasma Fusion kepada pihak Komando Armada Timur (Koarmatim) dengan membangun gedung Eneco Plasma Fusion di Dermaga Ujung, Surabaya.
Karena merupakan teknologi baru, maka selalu ada risiko yang mungkin terjadi, dan PT Eneco Holdings telah mengasuransikan senilai 1 juta dolar AS seandainya penggunaan peralatan ini bermasalah. “Alat ini hanya dipakai untuk mesin diesel. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Koarmatim dan TNI AL,” ujar Yasuhiro Yamamoto.
Kepala Dinas Perbekalan dan Material Koarmatim Letkol Laut (KH/W) Uciek Darmayani saat mendampingi proses uji coba mengucapkan termikasih atas hibah mesin Eneco Plasma Fusion. Menurut dia, peralatan mesin ini akan sangat bermanfaat, khususnya untuk menghemat bahan bakar solar pada kapal-kapal perang yang dimiliki Koarmatim. (Gilang Perdana)
Campuran air dgn BBM SDH diterapkan di Sic chapter Bekasi dgn teknologi HCS, tp air dicampur dgn EW (engine water) hasilnya bisa menekan konsumsi BBM sebanyak 30%
Coba para brother goreng air d wajan dengan api besar, uap air akan tersambar api dari kompor, karena uap air mengandung hidrogen n oksigen, begitu prinsipnya, hati hati ya Nyamber muka…!
Sebenarnya di Indonesia juga ada yang telah mengkomersilkan penghemat bahan bakar seperti mengubah air menjadi HIDROGEN dan OKSIGEN lewat reaktor yang dialili listtrik ,bahkan sudah di komersilkan ,untuk mobil,kapal ,pembangkit listrik . Hasilnya bisa hemat sampai 60 persen dan mesin diesel tidak berasap ,tenaga jadi bertambah . Tapi tidak dilirik di dalam negri malah orang lusr yang beli karya mereka .
Salah satunya adalah TAN KUSUMA,yang karyanya sudah dilirik orang luar.
https://plus.google.com/112088295127590812391
Ada lagi joko Priyono dengan merek JOKO ENERGY sudah dijual sampai luar negri tapi tak dilirik banyak di dalam negri .
http://www.jokoenergy.com/
Mungkin dengan dapat hibah dulu baru TNI mau menggunakan untuk kapal-kapalnya ???