Elsel LIVET: Sistem Kubah RCWS dengan Dua Platform Senjata
Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD telah mencanangkan penggunaan RCWS (Remote Control Weapon System) pada ranpur Pindad Anoa 6×6. Dari beberapa unit yang telah, RCWS berstatus melayani satu platform senjata, yakni SMB (Senapan Mesin Berat) Browning M2HD, FN MP3 atau CIS 50MG kaliber 12,7 mm. Itu satu turret (kubah) dipasang satu jenis senjata, lantas bagaimana jika dalam satu turret dipasang langsung dua platform senjata? Bisa dipastikan daya gebuk Yonif Mekanis kian cetar.
Baca juga: FN DeFNder Medium – Opsi RCWS Modular Untuk Panser Anoa 6×6 APC
Meski secara teori dalam satu turret dapat dipasangi dua senjata, namun pada aplikasinya model ini belum begitu populer. Dalam beberapa rancangan, periset kerap dihadapkan pada kendala konfigurasi dan bobot total sistem senjata. Namun manufaktur senjata dari Italia, Elsel, telah memperkenalkan sistem kubah terpadu untuk dua platform senjata yang diberi label Light Vehicular Turret (LIVET). Resminya teknologi yang ditawarkan adalah remote control dual weapon system.
Baca juga: Browning M2HB – Senapan Mesin Berat Ranpur Kavaleri dan Yonif Mekanis
Baca juga: CIS 50MG – SMB Serbu Kopassus dan Kostrad TNI AD
Di ajang Indo Defence 2016 yang berlangsung November 2016 lalu, Elsel menjadi salah satu partisipan dan menampilkan display LIVET di stand indoor. Dengan menggandeng mitra lokal, Elsel turut menawarkan solusi ini kepada militer Indonesia. Secara penampakkan, kubah LIVET memperlihatkan kombinasi SMB M2HB dan plontar granat otomatis AGL 40. Biasanya dalam satuan Infanteri Mekanis, kedua jenis senjata tersebut dipasang secara terpisah di masing-masing Anoa.
Baca juga: AGL 40 – Pelontar Granat Otomatis Andalan Rantis TNI
Elsel tidak hanya menawarkan mounting, sistem LIVET juga mencakup fire control system untuk menghadapi kondisi pertempuran siang dan malam hari. Guna menjamin keamanan dan akurasi tembakan, LIVET juga dilengkapi sistem stabilizer pada dudukan turret. Untuk gunner seperti halnya operator RCWS, berada di dalam kabin ranpur yang mengendalikan control lewat joystick dengan panduan layar monitor. Basis RCWS sudah barang tentu tak bisa lepas dari keberadaan kamera, dan LIVET menggunakan dua high resolution Colour CCD day camera (dual field of view), 640×320 uncooled, shutterless IR (infrared) camera, eyesafe laser rangefinder dan night vision device.
Baca juga: THeMIS ADDER UGV – Drone Beroda Rantai dengan Senapan Mesin Berat RCWS
Kubah LIVET dapat berputar 360 derajat dan sudut laras sistem senjata dapat naik turun dengan elevasi maksimal 80 derajat dan -20 derajat. Diluar platform senjata, kubah Livet punya bobot 160 kg. Karena sarat perangkat elektronik, sistem kubah LIVET dapat dilengkapi proteksi balistik level 1 (MIL-STD 4569). Sebagai catatan, bagian paling rawan dari RCWS adalah pada sisi lensa kamera, bila bagian kamera berhasil dibidik sniper maka pupuslah ketangguhan alutsista ini. (Haryo Adjie)
Sangat cocok di akuisasi TNI apa lagi menggandeng mitra lokal yang kita tentu harapkan tidak hanya di jadikan agen pemasaran tapi harus mau berbagi dalam knowledge dalam pembuatan seperti tot.Indonesia sangat cocok dengan senjata lengkung macam pelontar granat karena alam indonesia yang bergelombang .