Ejder Yalcin 4X4 – Penantang Baru di Kelas Ranpur MRAP

Di ajang Indo Defence 2018 yang digelar 7 – 10 November lalu, sejatinya bukan hanya prototipe medium tank PT Pindad dan FNSS yang diberi livery bendera Indonesia dan Turki, ada sosok ranpur 4×4 di booth indoor yang juga tampil dengan identitas dua bendera tersebut. Yang dimaksud adalah Ejder Yalcin 4X4 buatan Nurol Makina, manufaktur peralatan militer asal Turki.

[Video] Perkasa di Medan Off Road, Turangga 4×4 Paskhas TNI AU Hadir di Indo Defence 2018

Dibalut cat loreng hijau urban, Ejder tampil perkasa dengan ground clearance yang nampak cukup tinggi (450 mm), menyiratkan ini adalah ranpur lapis baja dengan kualifikasi MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected). Dan memang benar, dirunut dari kehadirannya, sejak diluncurkan pada tahun 2013, ranpur dengan bobot penuh 14 ton ini sudah dikirim militer Turki dalam misi kombatan di Irak. Kemampuan menahan efek ledakan dari Explosive Devices (IED) menjadi ciri keunggulan dari ranpur dengan superior ballistic protection ini.

Pada dasarnya, Ejder 4×4 adalah sebuah ranpur APC, lantaran di kabinnya dapat dimuati 11 personel, plus dua awak (sopir dan komandan) di bagian depan. Selain ditawarkan dalam varian APC, Nurol Makina juga menghadirkan Ejder 4×4 dalam varian explosice disposal vehicle, air defence vehicle, command and control vehicle, CBRN surveillance vehicle, ambulance, IED detection – clearance vehicle, dan border surveillance. Dari kesemuanya, kapasitas payload yang dapat dimanfaatkan adalah 4 ton.

Bukti bahwa Ejder 4×4 punya kadar MRAP yang kuat, terlihat dari desain monocoque “V” body dan floating floor system. Dapur pacunya disokong mesin diesel Cummins dengan kekuatan 375 HP. Mesin ini dapat membawa Ejder 4×4 melaju dengan kecepatan maksimum 120 km per jam, sementara dengan kapasitas tangki bahan bakar penuh, jarak jelajahnya bisa mencapai 700 km.

Kelengkapan persenjataan tak ubahnya seperti Turangga 4×4, yakni sudah disiapkan palka khusus untuk modul RCWS bagi senapan mesin kaliber 7,62 atau 12,7 mm.

Baca juga: Mamba MK2 SWB – Rantis Serbu MRAP Sat-81/Gultor Kopassus TNI AD

Ejder yang artinya Naga, dirancang untuk beroperasi di rentang suhu -32 sampai 55 derajat celcius. Dengan berbagai keunggulannya, ranpur ini meman disasar untuk kebutuhan militer di Asia Tenggara. Tentu saja agar mampu diterima ke pasar ekspor, Nurol Makina harus menggandeng mitra industri pertahanan tuan rumah. Seperti Malaysia yang resmi meminang Ejder, setelah Nurol Mokina menggadeng manufaktur Deftech untuk kerjasama produksi. (Bayu Pamungkas)

7 Comments