EGDE Group (UEA) Luncurkan Prototipe Adasi Jeniah – Drone Tempur Multirole dengan Desain Stealth
Konglomerat pertahanan dari Uni Emirat Arab, EDGE Group telah memperkenalkan inovasi terbarunya dalam International Defence Exhibition (IDEX) 2025 di Abu Dhabi, yakni prototipe drone tempur (UCAV) berdesain stealth yang disebut Jeniah.
Baca juga: Orderan Jumbo, Uni Emirat Arab Berencana Beli 120 Unit Drone Tempur Bayraktar TB2
Dikembangkan oleh anak perusahaan EDGE, Adasi, Jeniah dirancang untuk operasi berkecepatan tinggi dan minim pengamatan (low-observable), memperluas kemampuan sistem udara drone baik dalam misi darat maupun laut.
Menurut EDGE Group, Jeniah memiliki kecepatan jelajah hingga Mach 0,7 dan kecepatan maksimum melebihi 1.000 km per jam (Mach 0,8), menjadikannya salah satu drone tercepat di kelasnya. Dengan jangkauan operasional yang dirancang untuk pertempuran strategis, Jeniah dapat membawa muatan hingga 480 kg, memungkinkannya untuk menjalankan beragam profil misi, mulai dari pengumpulan intelijen hingga serangan presisi pada target bernilai tinggi.
Jeniah diirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan solusi tempur tanpa awak berkecepatan tinggi yang meningkatkan efektivitas operasional sekaligus meminimalkan risiko bagi personel.
🇦🇪 IDEX 2025 UAE |
The Jeniah stealth combat drone was unveiled by the UAE’s @_edgegroup at the @IDEX_UAE 2025 exhibition, showcasing advanced capabilities in unmanned aerial warfare.
•Type: Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV)
•Purpose: Designed for high-speed,… pic.twitter.com/2VMrUfExRZ— NexDef (@nex_def) February 18, 2025
Desain aerodinamisnya yang canggih dan karakteristik yang tidak dapat diamati dengan jelas memberikan keuntungan dalam lingkungan yang diperebutkan, memastikan kemampuan bertahan hidup terhadap sistem pertahanan udara modern.
EDGE Group telah menekankan bahwa sistem Jeniah dioptimalkan untuk operasi multidomain, yang mampu melaksanakan misi dalam skenario pertempuran yang kompleks. Sistem ini menawarkan konfigurasi muatan yang fleksibel, yang memungkinkan integrasi dengan amunisi berpemandu, paket peperangan elektronik, dan peralatan pengintaian canggih.
🇦🇪🕹🚁 #Atención. “¡Los EAU lanzan su dron furtivo de alta velocidad!
El Jeniah, presentado en IDEX 2025, tiene una velocidad máxima de 1.000 km/h y capacidad de reconocimiento y ataque. #Dron #EAU #IDEX2025. pic.twitter.com/OqKJ9sHy0Y
— ¡LO QUE USTED NO SABE! (@loqueustednosa) February 19, 2025
Dari lembar fakta, spesifikasi teknis Jeniah disebut punya berat maksimum saat lepas landas lebih dari 4.000 kg, panjang 11 meter dan lebar sayap 7 meter. Tidak ada informasi mengenai mesin yang digunakan, namun kemungkinan akan mengadopsi jenis mesin jet turbofan.
Dari foto yang beredar, Jeniah nampak dilengkapi dengan internal weapon bay, menjadikan tongkrongan drone ini bakal memaksimalkan kemampuan stealth. Dengan kapasitas payload 480 kg, Jeniah dirancang untuk membawa amunisi berpemandu P-32 Thunder yang punya jangkauan luncur hingga 20 kilometer.
Bila dilihat sepintas, desain Jeniah mengingatkan pada drone loyal wingman Boeing MQ-28A Ghost Bat yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Australia. (Bayu Pamungkas)
AU Australia Total Akan Terima 10 Unit Drone MQ-28A Ghost Bat
Kedepannya, apakah Jeniah akan menjadi teman terbang (loyal wingman) bagi F-16E/F Block 60 Desert Falcon dan Rafale F4 AU UAE atau justru akan beroperasi secara mandiri jika melihat kemampuan yang dimiliki?