Duo Rudal Mistral Arhanud TNI AD Sukses Hantam Target Drone
|Ini bukan pertama kali rudal Mistral diuji tembak, namun pada ajang Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) yang berlangsung Rabu (26/9/2018) di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, untuk pertama kalinya dua rudal Mistral yang diluncurkan dari dua platform berbeda ditembakkan. Seperti diketahui, Arhanud TNI AD mengoperasikan Mistral dalam kendaraan Pindad Komodo 4×4 Missile Launcher dan Mistral pada Multi Purpose Combat Vehicle (MPCV) yang diluncurkan dengan RCWS (Remote Control Weapon Station).
Baca juga: Pindad Komodo 4×4 Missile Launcher: Lebih Dekat dengan Sang Pembawa Mistral Atlas
Seperti dikutip dari kostrad.mil.id (28/9), diwartakan prajurit Yonarhanud 1 Kostrad Pratu Gani yang mengawaki alutsista MPCV dan Praka Guntur yang mengawaki alutsista Mistral Atlas berhasil menembak jatuh sasaran udara (Sasud) sehingga membuat seluruh prajurit Yonarhanud 1/1 Kostrad meneriakkan dan menyanyikan Mars Rajawali dan Kostrad sebagai simbol prajurit yang terlatih dan professional.
Mistral lansiran MBDA, dari spesifikasinya dapat meluncur dengan kecepatan Mach 2.3 atau 930 meter per detik. Dengan kendali via heat seeker, kill probability rudal ini bisa mencapai 95 persen pada jarak tembak 6.500 meter.
Sebagai sasaran yakni target drone LTD-Elang, yakn drone propeller yang mampu melesat 120 km per jam. Sementara untuk jenis peluncur, Mistral MPCV berbeda dengan Mistral Atlas yang dipasang pada rantis Komodo 4×4. MPCV menggunakan basis kendaraan impor asal Perancis, Sherpa Station Wagon 4×4.

Di MPCV terdiri dari empat Mistral yang dapat dioperasikan manual maupun menggunakan RCWS (remote control weapon system). Dengan RCWS, operator rudal berada di dalam ruang kabin yang terlindung. Ditambah, model peluncur ini dipadukan dengan sepucuk SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm, sehingga efek letalitasnya lebih mematikan.
Kubah peluncur rudal dilengkapi perangkat gyro-stabilized, sensor thermal, integrated laser rangefinder yang disajikan oleh Rheinmetall Defence Electronics. Agar tak salah tembak, platform ini juga dibekali fitur IFF (Identification Friend or Foe). Dengan kemampuan deteksi 16 sasaran, waktu reaksi untuk tiap tembakan hanya butuh dua detik.
Baca juga: Renault Sherpa Light – Rantis Pengusung Rudal Mistral RCWS Arhanud TNI AD

Oleh Renault Truck Defence, rantis ini masuk ke dalam Sherpa Light dengan bobot di rentang 7,9 sampai 11 ton. Namanya juga ‘station wagon,’ adopsi kendaraan ini pun multi fungsi, tak sebatas pada desain untuk peluncur rudal. Lebih dekat dengan Sherpa Light, rantis ini ditenagai mesin Renault 215-hp to 265-hp dengan automatic gearbox. Sherpa masih aman untuk melintasi medan genangan sedalam 1,5 meter.
Bicara soal perlindungan, awak sudah dilengkapi fasilitas proteksi nubika (nuklir, biologi dan kimia). Awak pun dilengkapi proteksi dari bahaya api. Sebagai kendaraan lapis baja, Sherpa dilengkapi perlindungan balistik di level B6, namun dapat di upgrade ke level 3. Proses upgrade lapis baja tak sulit, pasalnya Sherpa dirancang secara modular. Ancaman ledakan ranjau juga telah diantisipasi, Sherpa dapat di modifikasi dengan sistem V-shaped dan deflektor. (Gilang Perdana)
kok masih ada teknisi bulenya sih…mistral kan dah cukup lama di sini,..emng msh butuh bantuan tekhnis dr mbda trus??..
Drone sama rudal mahalan rudalnya apa g sayang?? Harusnya sasaran tembaknya helikopter
Kebayang ga tu mahalnya rudal s400 atau Patriot waktu uji coba, udh lah ga usah beli mahal2, cukup ak47 sama rpg yg di banyakin serta ngebacot yg kuat
@admin
Soal rudal amraam buat f-16 sama nasams kita gimana min? Kok gak ada kabar updatenya sama sekali.
kasian tni……..ck cwk…ck…cwk….
flanker juga yg betol,ada yg jauh…..dan super kompilt…plit…plit.
yg lain cuman buat hiburan dan rame2 in aja.
apa jadinya ya jika tidak ada flanker,mungkin bawean 2 dan tim2 2 akan terulang,terlalu……..
@admin
Lha trus misil yg lian spt rbs-70, starstreak dan grom kenapa gak ada kisahnya min…apa gagal perkenaan?