Dukung Proyek Gunship, PT Dirgantara Indonesia Rilis CN-235 220 Flying Test Bed
Tentu netizen yang budiman telah mengetahui bahwa PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kini tengah mengembangkan proyek CN-235 220 Gunship. Tampilan desain pun telah dipamerkan BUMN tersebut saat Pameran Dirgantara Langkawi atau Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Malaysia. Malahan jenis kanon yang dipasang nantinya juga telah disebut yaitu kanon DEFA 553 eks A-4E Skyhawk.
Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship
Nah, guna menciptakan sosok CN-235 220 Gunship, PT DI harus mewujudkan terlebih dahulu dalam prototipe, dan sebelum prototipe dibuat, setiap manufaktur pesawat akan melakukan serangkaian uji coba konfigurasi payload pada testbed aircraft atau flying test bed. Dan ada kabar terbaru dari Bandung, bahwa PT DI kini telah memiliki flying test bed CN-235 terbaru dengan nomer registrasi AX-2301.
CN-235 220 Flying Test Bed (FTB) generasi baru dibalut dalam livery kombinasi merah putih dan logo PT DI yang melekat pada sayap vertikal. “Nantinya pesawat ini yang akan kami gunakan untuk proses FTB untuk pengembangan CN-235 220 Gunship,” ujar Kerry Apriawan, Humas PT DI kepada Indomiliter.com. Lebih lanjut Kerry menyebut, sejatinya CN-235 220 FTB tak hanya digunakan untuk program Gunship, pesawat ini bakal menjadi sarana bagi PT DI untuk melakukan uji coba pada setiap pengembangan varian keluarga CN-235, baik untuk kebutuhan sipil dan militer.
Berdasarkan keterangan dari PT DI, fungsi CN-235 220 FTB mencakup aircraft development, crew development, training, system development
dan promotion. Dalam proyek Gunship, nantinya akan masuk di poin system development. Menurut jadwal, CN-235 220 FTB akan segera melakukan uji terbang perdana pada bulan Agustus ini. Khusus untuk proyek Gunship, bila tiada aral melintang akan dimulai pada tahun depan (2020 – red).
CN-235 220 Gunship menggunakan mesin turboprop General Electric CT7-9C3. CN-235 Gunship juga akan dilengkapi dengan sistem persenjataan lain, seperti pemasangan gantungan senjata di rumah roda (sponson undercarriage). PT DI menyebutkan bahwa pengembangan pesawat CN-235 Gunship berdasarkan kebutuhan pasar, yang akan digunakan sebagai pesawat dukungan tembakan bagi pasukan darat, Combat SAR, pengawasan laut, maupun patroli garis perbatasan.
Baca juga: Terungkap! Inilah Desain CN-235 220 Gunship dari PT Dirgantara Indonesia
CN-235 220 Gunship nantinya akan dilenglapi perangkat FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian bawah hidung. Termasuk ada pula radar intai permukaan dengan belly dome di bawah fuselage. Seperti juga AC-235 kepunyaan Yordania, Gunship PT DI juga dilengkapi stub wing. Pada model yang ditampilkan di LIMA 2019, nampak jelas arsenal pada stub wing adalah peluncur roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket) dan torpedo. Stub wing posisinya ada di sisi kanan dan kiri fuselage. (Haryo Adjie)
Related Posts
-
Tantang Kedigdayaan Boeing 737 Series, Airbus A320Neo Siap Terjun Ke Segmen Pesawat Intai Maritim dan ISR
9 Comments | Feb 11, 2018
-
Rusia ‘Bangkitkan’ 2S18 Pat-S – Self Propelled Howitzer 152mm dari Sasis BMP-3
5 Comments | Aug 10, 2023
-
Setelah Tuscha, Kini Giliran Korvet Taifun (Karakurt Class) Bakal Perkuat Armada Laut Hitam Rusia
No Comments | Sep 15, 2024
-
[Polling[ Pengadaan Jet Tempur Mirage 2000-5 eks Qatar Sebaiknya Dibatalkan
17 Comments | Jan 9, 2024
Dan jangan lupa d siapkan Test Pilot dengan skill yg mumpuni. karena sejauh ini keterlibatan Ibu Capt Pilot Ester Gayatri posisinya spertinya masih belum tergantikan setelah Alm Capt Pilor Erwin tiada. Diharapkan akan lahir penerus2 yg berkwalitas seperti beliau.
Tambah pelindung di sekujur body dan mesin,
Dipake mengurus gerilyawan separatis psti mantap ini
Utk daya jelajah lebih jauh bisa dipasang additional tank di cabin sep.yg aq kerjakan di Embraer airplane. Congrat !!
Terobosan bagus untuk menjaga keamanan wilayah, mengendalikan separatisme dan pelanggaran hukum. Dengan beberapa modifikasi bisa menjadi alat multiguna.
Tidak untuk menghadapi proxy dengan kiriman SAM.
Kemarin proyeksinya tengah tahun ini sekarang tahun depan klewang juga gitu,drone male juga gitu katanya tahun ini apalagi kah yang diundur?
Kalau ada aspek yang dikorbankan, gue lebih suka korban waktu dengan hasil pasti dan kualitas terjaga, daripada tepat waktu tapi setengah jadi atau kualitas meragukan.
CN 235 & C 130 sama” punya ramp door belakang, jadi bomber pun mampu, tinggal gelosor pake rel maka bom, torpedo, dinamit, granat pun bisa terjun bebas …
Kembali lagi ke jaman bomber PD1 asal lempar saja dari centelan sayap atau gunman di belakang
Lebih bagus kalo cn235 gunship dilengkapi weapon bay buat sembunyiin torpedo/p250.
Gatling gun 20 mm lebih bagus. 3000rpm buat nembak kapal pencuri ikan pengen liat gmn 20mm nembus kapal pencuri ikan. Kira2 kru lecet apa tidak ya. G usa bawa2 meriam 105mm ky AC 130
Viva gunship. Siapakah yang jadi korban. Apakah masih rencana semula yaitu nelayan asing ilegal
Lebih bagus lagi kalo CN235 ada versi amphibinya. Jadi di bawah ada tangki air dan pintu bawah depan untuk menyerok air dari sungai/danau/laut dan pintu bawah untuk menyiram airnya.