Dukung Angkutan Taktis, Angkatan Darat Thailand Tambah Pesanan Airbus C-295
|Populasi pesawat angkut sedang Airbus C-295 di kawasan Asia Pasifik bertambah lagi, yaitu dengan pesanan tambahan satu unit C-295 oleh Kementerian Pertahanan Thailand untuk kebutuhan Angkatan Darat Thailand, di mana dengan pesanan tambahan ini, menjadikan Puspenerbad Thailand kelak akan mengoperasikan tiga unit C-295 varian transport/utility.
Baca juga: Pesawat Angkut Sedang C-295 A-2909 TNI AU Ditembaki di Pegunungan Bintang Papua
Dikutip dari siaran pers Airbus.com (21/6/2021), disebutkan pesanan tambahan C-295 akan dikirimkan Airbus pada tahun 2023. Airbus C-295 memiliki punya peran penting dalam menunjang misi taktis, seperti angkutan kargo, evakuasi medis dan penerjunan pasukan lintas udara. Pesanan baru dari Thailand ini mengikuti pesanan sejumlah tiga unit C-295 oleh negara di Asia Pasifik yang tidak disebutkan namanya.
Dengan pesanan tambahan satu unit dari Thailand, maka populasi C-295 di kawasan Asia Pasifik berjumlah 25 unit. Dalam hal kuantitas, Indonesia kini menjadi operator terbesar C-295 di Asia Pasifik. Rinciannya terdiri dari 9 unit C-295M varian transport dan 1 unit C-295 varian intai maritim, yang kesemuanya dioperasian oleh TNI AU. Kemudian ada satu unit C-295 varian angkut yang digunakan oleh Kepolisian Udara RI.
Sebagian besar C-295 untuk Indonesia merupakan rakitan dari PT Dirgantara Indonesia, dan kondang diberi label sebagai CN atau NC-295. Sedikit beda dengan C-295 milik Thailand, C-295 di Indonesia belum dilengkapi winglet pada sayapnya.
Nantinya, populasi C-295 di Asia Pasifik akan dipegang oleh India, khususnya setelah Negeri Anak Benua itu mengoperasikan 62 unit Airbus C-295 dalam berbagai varian, di mana 40 unit C-295 akan diproduksi oleh perusahaan asal India, Tata Advanced Systems.
Selain AD Thailand, Sejatinya C-295 juga sempat dilirik oleh pimpinan TNI AD untuk memperkuat arsenal Puspenerbad. Pada tahun 2017, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad), Mayjen TNI Besar Harto Karyawan lewat laman sindonews.com (4/1/2017) menyebutkan, bahwa Puspenerbad TNI AD nantinnya akan diperkuat pesawat angkut sedang C-295 dari Airbus Military.
Saat itu, selain Puspenerbad kedatangan alutsista 8 unit helikopter serang Apache AH-64E Apache Guardian, ke depan akan ada penambahan lima unit pesawat C-295 untuk memperkuat pesawat Fix Wing dan 12 helikopter serbu ringan AS550/AS555 Fennec untuk menggantikan helikopter NBO-105 Bolcow yang mulai uzur usianya.
Baca juga: Jelang Penyerahan Ke TNI AU, CN-295 Special Mission Lakukan Ferry Flight
Sejauh ini tidak terdengar lagi kelanjutan rencana pengadaan lima unit C-295 untuk Puspenerbad. Sudah hampir satu dekade Puspenerbad tak lagi mengoperasikan angkut sedang, dahulu Skadron 2/Bantuan Umum Puspenerbad yang berpangkalan di Lanud Pondok Cabe, Jawa Barat, pernah mengoperasikan tiga unit DHC-5 Buffalo buatan de Havilland Canada. (Gilang Perdana)
C-295 dengan CN-295 basicnya sama, meskipun ada perbedaan spek, status PT DI semakin terjepit untuk pasar Asia Pasific yang untuk spek C-295 akan dipegang oleh India.
Ada kemungkinan produksi PT DI untuk CN-295 kedepannya akan lebih digenjot untuk dalam negri dan beua Afrika.
Bismillah semoga tahun2021 c 295 ISR dan AE&W ditambah sejumlah 8 unit lagi untuk TNI.AU ditambah dengan cn.235 220 mpa sehingga skadron udara TNI.AU dapat diperbanyak radar udaranya.plus dengan kekuatan rafalle,F.16 V mupun F.15 EX akan menambha deteran berikut dengan kemampuan rudal arhanud nya seperti rudal buk rudal tor m2 maupun pantsir.Jika alutsista dibeli dari amerika jangan lupa ToT nya jangan sampai diembargo selama 30 tahun dan minta tambahan rudal seperti MiM 23 hawk sebanyak 5 baterai berikut dengan radarnya.Semoga Mr.Presiden Joe Biden dan para senator gedung putih dapat mengabulkan hal ini.aaammmiiiinnnn.
Bli-bli-bli lisensi C-295, biar bisa jualan juga
Pertanyaan OOT. Status bandara / lanud Pondok Cabe itu bagaimana ya? Setahu saya itu punya Pertamina, tapi disana banyak pesawat TNI AD & AL juga. Apakah TNI numpang atau memang itu lanud punya TNI?
mungkin dari faktor spesifikasi pesawatnya
Koq gak mesen ke PT.DI ya?
Bukannya PT.DI jg menjual CN-295 ke luar negeri?
mungkin dari faktor spesifikasi pesawatnya
PT. DI blom dapat lisensi penjualan C295 keluar negeri dek. Yg pesanan tempo hari jaman pak SBY sebanyak 9 unit itu hanya utk kebutuhan dalam negeri. C295 ini murni buatan Airbush, gak ada keterlibatan PT.DI. Bukan spt CN235.
beda versi mungkin