Dua Pesawat Turboprop AT-27 Tucano Kolombia Bertabrakan di Udara, Dua Pilot Dilaporkan Tewas
|Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, dua pesawat latih/serang ringan turboprop Embraer AT-27 Tucano bertabrakan di udara pada Sabtu sore (1/7/2023) saat melakukan terbang formasi di Kolombia tengah. Dua pilot Angkatan Udara Kolombia dilaporkan tewas dalam insiden ini.
Baca juga: Embraer Luncurkan A-29N, Super Tucano dengan Standar NATO untuk Pasar Eropa
Dikutip dari simpleflying.com (2/7/2023), insiden mematikan tersebut terjadi hanya satu hari setelah Angkatan Udara Kolombia mengindikasikan bahwa pesawat Tucano akan kembali ke Aeronautical Fair tahun ini di Rionegro, Antioquia, untuk melakukan pertunjukan aerobatik.
Menurut AU Kolombia, insiden itu terjadi sekitar pukul 17.30 pada setempat. Video yang diposting di Twitter merekam tabrakan tersebut, menunjukkan pesawat terbakar sebelum jatuh dari langit. Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Udara Kolombia mengkonfirmasi bahwa Letnan Kolonel Mario Andrés Espinosa González adalah salah satu pilot yang memimpin kelompok pesawat Tucano.
Mid-air collision – Two AT-27M Tucano planes of the Colombian Air Force crashed at the Apiay Air Base while carrying out a practice for the 2023 aeronautical fair to be held in Rionegro, Antioquia.
📹Alicia Méndez#aircraft #accident #aviation pic.twitter.com/ReKtB0Ypyw
— FL360aero (@fl360aero) July 2, 2023
“Dengan menyesal Angkatan Udara Kolombia menginformasikan bahwa hari ini, pada pukul 17:28, dua pesawat AT-27 Tucano, yang sedang melakukan misi pelatihan. Akibat insiden malang ini, Letnan Kolonel Mario Andrés Espinosa González meninggal dunia.”
Tidak ada perincian lain tentang korban yang diberikan, termasuk identitas pilot lain yang memegang komando. AU Kolombia juga menyampaikan bahwa tim penyelidik telah melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan untuk mengumpulkan rincian lebih lanjut tentang apa yang mungkin menyebabkan pesawat bertabrakan.
Meski belum dikonfirmasi, para pilot tampaknya sedang berlatih untuk Aeronautika Fair mendatang, yang akan berlangsung dari 12 hingga 16 Juli 2023. Pada hari Jumat, angkatan udara mengatakan satu skadron yang terdiri dari enam pesawat, lima pilot, seorang petugas keamanan, dan lima teknisi sedang bersiap untuk melakukan perjalanan dari pangkalan Komando Tempur Udara No. 2 ke Bandara Internasional José María Córdova di Rionegro untuk acara tersebut.
Pesawat Tucano buatan Brasil dilaporkan telah menjadi bagian dari pelatihan pilot militer sayap tetap di AU Kolombia selama bertahun-tahun. Pesawat-pesawat itu juga mencatat puluhan ribu jam terbang aman, menurut angkatan udara.
“Mereka memiliki lebih dari 100.000 jam penerbangan yang aman dan berkat komposisi aerodinamisnya, yang memungkinkan dilakukannya manuver yang sangat kompleks, di mana perubahan tekanan terjadi dengan penerbangan terbalik, putaran 360 derajat, penerbangan dengan kecepatan tinggi, dan putaran cepat,” kata juru bicara AU Kolombia.
Baca juga: Balada A-29 Super Tucano Afghanistan yang Kini Jatuh ke Tangan Taliban
Sebagai catatan, AT-27 Tucano dilengkapi perangkat kursi lontar Martin Baker MK8L. Sehingga dalam kondisi darurat, seharusnya pilot dapat melontarkan diri dari pesawat yang bermasalah serius. (Bayu Pamungkas)
Pilot berhasil eject tapi posisi pesawat inverted atau terbalik di ketinggian rendah , jelas aja pilot tak selamat.
Kayaknya kita perlu nambah super Tucano sebagai penindak ancaman atau black flight berkecepatan rendah seperti Cessna 208 atau Grob atau pesawat kecil lainnya. Super Tucano berbiaya operasional sangat rendah. Bisa beli banyak tuh. Daripada pesawat kitiran kecil dikejar jet tempur dua mesin. Boroslah itu.