Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dua Korea “Jual Beli” Hujan Artileri, Self Propelled Howitzer K9 Thunder Unjuk Gigi

Meski bukan bertajuk promosi alutsista, namun insiden penembakkan 200 proyektil artileri oleh Korea Utara ke dua pulau di Korea Selatan pada 5 Januari 2024, telah menampilkan debut salah satu alutsista terlaris Korea Selatan. Buntut dari hujan artileri Korea Utara, direspon Korea Selatan dengan melakukan tembakan ‘balasan’ dengan penembakkan 400 proyetil artileri ke wilayah Korea Utara.

Baca juga: Self Propelled Howitzer K9 Thunder Mesir Tampil Perdana dalam Parade Militer

Dan dalam rekaman video pendek yang beredar, nampak penembakkan balasan oleh militer Korea Selatan dilakukan oleh self propelled howitzer (SPH) tracked K9 Thunder.

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Yonhap, Staf Umum Korea Selatan melaporkan bahwa artileri Korea Utara melepaskan lebih dari 200 proyektil di dekat pantai barat Semenanjung Korea pada tanggal 5 Januari. Serangan ini terjadi sangat dekat dengan Pulau Yeonpyeong, yang terletak di sepanjang NLL (Northern Limit Line).

Penduduk pulau tersebut menerima perintah evakuasi segera setelah kejadian ini, dan militer Korea Selatan memasuki kondisi siaga tinggi. NLL berfungsi sebagai divisi maritim antara kedua negara, yang terus-menerus berada dalam konflik. Garis yang disengketakan ini bermula dari kesepakatan yang dicapai pada tahun 2018 antara Seoul dan Pyongyang. Tujuan dari pakta ini adalah untuk mengurangi ketegangan yang meningkat antara kedua negara.

Lebih lanjut, media Korea Selatan kemudian mengungkapkan bahwa Seoul membalas tindakan agresif Korea Utara dengan menembakkan 400 proyektil artileri. Senjata penting dari rekaman video yang diambil adalah K9 Thunder dari sebuah dual-entry shelters yang sedang melakukan penembakkan.

Pada tanggal 6 Januari, sehari setelah latihan serupa, Korea Utara kembali menggelar latihan artileri di dekat perbatasan laut yang diperebutkan dengan Korea Selatan, seperti yang dilaporkan oleh para pejabat di Seoul. Rangkaian latihan berturut-turut yang diprakarsai oleh Korea Utara ini menguatkan klaim yang dibuat oleh Kim Jong Un, yang menyerukan peningkatan upaya menuju kesiapan perang, dengan AS sebagai musuhnya.

K9 Thunder dengan munisi HE (high explosive) dapat melontarkan proyektil hingga 30 km. Sementara dengan P-ICM base bleed, jangkauan tembak mencapai 38 km. Bahkan dengan munisi BB+RAP extended range, jarak lintasan bisa mencapai jarak 56 km. Melihat kondisi yang berkonfrontasi dengan Korut, mengharuskan K9 untuk mempunyai daya jangkauan tembak yang maksimal.

Laras K9 Thunder dapat diarahkan secara vertikal hingga 70 derajat dan diturunkan sampai -2,5 derajat. Laras dapat diputar 360 derajat bersama kubahnya.

Sukses di Australia, Korea Selatan Tawarkan K9 Thunder Self Tracked Propelled Howitzer ke Inggris

K9 Thunder dirancang dapat membawa 48 butir munisi howitzer 155 mm dan propelannya. Apabila kendaraan kehabisan peluru, sudah ada wahana K10 Ammunition Resupply Vehicle (ARV) untuk mengisi amunisi. K10 tidak dilengkapi meriam, sebagai gantinya ada bekal ‘belalai’ yang bertugas mengantarkan peluru yang akan diisi ke K9. (Gilang Perdana)