Dua Kapal Selam Sandar di Natuna, TNI AL Bangun Stasiun Bantu Kapal Selam
|
Pengerahan dua unit atau lebih kapal selam ke suatu wilayah operasi sudah jamak dilakukan, momen tersebut bisa dilihat lewat rekaman foto-foto menjelang atau sesaat Operasi Trikora. Di mana kala itu, kapal selam Whiskey Class yang dimiliki 12 unit oleh TNI AL (d/h ALRI) digelar dalam berbagai misi melawan Belanda. Namun, bagaimana dengan kondisi saat ini?
Baca juga: [Virtual Tour] Lanal Palu – Mengintip Basis Terbaru Kapal Selam TNI AL
Kala TNI AL cukup lama hanya mengoperasikan dua unit kapal selam Type 209 (KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402), praktis sulit untuk men-deploy kapal selam lebih dari satu, pasalnya dalam satu waktu hanya hanya satu unit yang beroperasi, sementara unit satunya lagi sandar di dermaga, baik untuk keperluan bekal ulang sampai perbaikan.
Namun, belum lama berselang ada pemandangan yang menarik dari Perairan Natuna, pasalnya ada dua unit kapal selam TNI AL yang hadir secara bersamaan. Yang hadir pun, terbilang barang baru, yakni Type 209/1400 – KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405. Yang disebut terakhir lumayan membuat kejuatan, lantaran KRI Alugoro 405 baru saja diserahterimakan dari PT PAL ke TNI AL pada 17 Maret 2021.

Selain dalam rangka kegiatan latihan untuk pembentukan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I, tak disebutkan secara detail misi dari dua kapal selam di Laut Natuna, namun, pada 5 April 2021, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, telah menandatangani pembangunan fasilitas yang penting untuk menunjang operasional kapal selam di Natuna. Dikutip dari Sindonews.com (5/4/2021), disebutkan TNI AL membangun Stasiun Bantu (Sionban) kapal selam di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau.

Pembangunan Sionban kapal Selam ini akan didirikan di lahan seluas 1.050 meter persegi, dengan bangunan dua lantai seluas 1.008 meter persegi. Sionban di Natuna akan menampung daya listrik dari PLN sebesar 555 KVA untuk aliran darat guna dukungan pada kapal selam yang sandar. Sementara itu, Mess Tjiptadi Lanal Ranai yang memiliki fasilitas 11 kamar dibangun di atas luas tanah 1.100 meter persegi dengan luas bangunan 585 meter persegi.
Penandatanganan prasasti pembangunan Sionban kapal selam dan peresmian Mess Tjiptadi merupakan momentum bersejarah terutama untuk jajaran Koarmada I sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya pembangunan sarana dan prasarana pendukung Alutsista dan Prajurit TNI AL. (Bayu Pamungkas)
2026 kita sdh bisa merancang bangun kasel produk asli dalam negri., mudah2an komponen 70% dari dalam negri dan 30% lg dapat diproduksi sendiri 5 thn kemudian…semoga lancar.
Mesin, CMS dan peralatan elektronik lainnya sudah bisa produksi atau ada penelitiannya seperti yang Korsel lakukan?
CMS udah bisa di garap PT LEN kayanya
Klo PT LEN kapasitasnya sih blm sampe mampu membuat CMS utk kasel, karena systemnya sgt compleks dan terkait dengan intregasi dgn system yg lain sperti torpedo atau sub launch misil. Sejauh ini pemain CMS dlm hal kasel jg tdk bnyak, dan TNI AL sudah memilih CMS MSI 90mk2 buatan kongsberg yg sdh terpakai di U212/214 di kelas premiumnya kasel diesel
Stasiun bantu kapal selam maksudnya apa y..? sifatnya perbantuan aja jd ga ada KS yg stand by atau gmn..?
memang kadang istilah istilah buat rumit dan gagal paham orang lain,padahal cuma dermaga buat sandar dan isi ulang logistik(perbekalan).
yg tahu artinya stasiun kasel ya AL bro, kalian g akan ngerti
iya juga tuh om…la yang punya proyek al masak angkatan darat apa udara🤣
Lazimnya “sionban kasel” selaian sbg pos dukungan bekal ulang, disana pun bisa memberi dukungan perawatan ringan bagi kasel, utamanya terdapat “charging/discharging” batre kasel utk secara periodik mengetahui kemapuan batre kapal selam saat opearsional
Baru diserahterimakan sudah endurance ke natuna, apakah mungkin ada ancaman dr kasel asing disana?
Jangan lupa untuk para pengambil keputusan soal warna badan kapal selam , yg sekarang sedang overhaul KRI Cakra 401 yg tadinya pake warna coklat harus di ganti warna hitam biar seragam seperti para adiknya ini nagapasa class
Sedikit OOT…
Breaking News : MenHan Prabowo telah berangkat ke Korea Selatan hari selasa kemarin untuk menghadiri roll out KFX/IFX. Sepertinya Indonesia tetap lanjut di proyek.
https://en.yna.co.kr/view/AEN20210406011400325?section=news
Kemudian ada tweet yang mengatakan kalau Indonesia akan mulai membayar utang2nya dalam proyek KFX/IFX.
https://twitter.com/AlexLuck9/status/1379137284402913281
Mungkin pemerintah kena damprat DPR. Menteri DAPA KorSel kan kemarin2 “ngadu” ke DPR. LOL.
masih mungkinkan?? intinya Indonesia mw byar jk barangnya jadi, klo blum jd ngapain byar, ntar klo jd kegagalan krn ksulitan msalah komponen malah berabe kan
jgn lupa kl bikin lg KS, harus dipasang protection active system buatan turki.. di moncong depan. kl diserang kan ribet umpet atau lari. ttp ketahuan sama heli anti KS..
Bukan dimoncong depan, tapi dikedua sisi lambung kanan-kiri kapal selam
Indonesia harus punya KS seperti itu paling gk 20 unit untuk pertahanan dan 5 KS jarak jauh yg Segede gaban dengan peluncur rudal laut ke darat untuk Serang balasan, lalu pesawat bomber untuk misi serang jarak jauh
Semoga perkembangan Kasel kita meningkat dn pengembangan secara mandiri trs maju, langkah selanjutnya membuat sebagian komponen2 kasel entah apapun itu yg penting sedikit demi sedikit yg penting bisa