Dua F-16 Terakhir Tiba Hari Ini, Seluruh F-16 C/D Block52ID Berkumpul di Lanud Iswahjudi
|Sejatinya pada pengiriman gelombang keenam ferry flight F-16 C/D Block52ID untuk TNI AU terdiri dari enam unit F-16 C Block52ID (single seat), namun karena dua unit pesawat mengalami kendala dalam permesinan, maka gelombang keenam yang tiba di Lanud Iswahjudi pada 12 Desember 2017 hanya terdiri dari empat unit pesawat.
Dan setelah berselang satu bulan, dikabarkan Jumat siang ini (12/1/2018), dua unit F-16 C Block52ID yang terpaksa harus menjalami perbaikan di Hawaii, akan tiba di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Sisa dua unit pesawat F-16 yang belum dikirim dari Amerika Serikat, rencananya akan didatangkan Jumat tanggal 12 Januari mendatang,” kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, dikutip dari antaranews.com (9/1/2018).
Update kabar terbaru, bahwa pengiriman pada 12 Desember 2018 mengalami penundaan, lantaran faktor cuaca yang kurang mendukung. Selanjutnya kedua F-16 C Block52ID direncanakan mendarat di Lanud Iswahjudi pada hari Minggu, 14 Desember 2018.
Dengan tibanya 2 unit F-16 C Block52ID di Lanud Iswahjudi, maka telah tuntas paket pengadaan 24 unit F-16 C/D Block52ID asal hibah dari Amerika Serikat. Jet tempur yang mainframe-nya adalah dari F-16 C/D Block25 bekas pakai AU AS dan Air National Guard, telah menjalani serangkaian upgrade. Hampir lima tahun waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses upgrade ke-24 unit F-16. Sebagai unit pelaksana upgrade adalah Ogdean Air Logistics 309th Aerospace Maintenance and Regeneration Group di Lanud Davis Montana, Tucson, Arizona.
Setelah jumlah pesawat hibah dari Amerika Serikat tersebut genap 24 unit, kata Samsul Rizal, maka akan dilakukan upacara serah terima dari Kementerian Pertahanan kepada Mabes TNI dan TNI AU di Lanud Iswahjudi. Ia menuturkan, pada saat upacara penyerahan pesawat F-16 tersebut seluruh pesawat hibah Amerika Serikat, baik yang ada di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi maupun yang sudah dikirim ke Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru dikumpulkan di Lanud Iswahjudi.
Baca juga: KC-10 Extender – Serba Serbi Pesawat Tanker ‘Pendukung’ Ferry Flight F-16 TNI AU
Dengan akan tibanya dua F-16 C Block52ID, maka jumlah F-16 C/D yang tiba di Indonesia memang sudah mencapai 24 unit. Sayangnya satu unit sudah mengalami total lost dalam dalam kecelakaan yang melibatkan F-16 C Block52ID di Lanud Halim Perdanakusuma pada bulan April 2015. Sehingga jumlah F-16 C/D yang serviceable nantinya hanya ada 23 unit. (Haryo Adjie)
Meski saya penggemar alusista timur bukan serta merta saya pesimis terhadap produk barat, dalam hal ini kerusakan terdeteksi secara dini dan berhasil mencapai dan mendarat di hawai, yang berarti pesawat dalam kondisi bagus karena tidak jatuh kelaut, yang menjadi pertanyaan adalah semua pesawat sudah lolos uji test ketat dari pabrikan karena ini pesawat refurbish terus karena mau diserah terimakan yang berarti semua clear, kenapa masih terjadi adanya gangguan? Np: diwartakan 2 pesawat tsb mengalami kerusakan mesin
Sudah biasa mas, makanya dijamin garansi
sama juga dengan perangkat lain seperti komputer, Handphone, dst
apalagi F-16 52ID ini barang bekas refurbish
Oh ya…saya mau tanya, kenapa Su-27/30 yang serba baru kinyis kinyis TIDAK PERNAH diterbangkan ferry kayak F-16 ini ??? Takut rusak ???
Kalau bisa dikirim dengan kargo mengaoa pula harus dikirim dengan sistem Ferry??? lebih bisa menghemat jam terbang dan juga menghindari penerbangan panjang yang tidak perlu…
Bahkan terbang Ferry untuk pespur USA ke Indonesia diperlukan beberapa kali mendarat dan bermalam… jelas hal itu sulit dilakukan Russia yang tidak banyak memiliki base militer di wilayah asia pasific, berbeda dengan USA yang memiliki beberapa lokasi base militer di Asia pasific…
@yulihantoro
Ngawur,
Negara lain yang ngirim pesawat ferry juga nggak ada airbase sendiri Contoh Inggris / Perancis, dst…
Bahkan indonesia juga ngirim pesawat juga secara ferry pakai airport komersial biasa.
Alasan yang terlalu mengada ngada…….
hahaha…
bahkan Super Tucano pun dikirim secara ferry flight dari Brazil ke Indonesia.
T50i juga dikirim secara ferry flight dari Korsel ke Indonesia
@yulihantoro
Dan nggak cuma pespur saja yg dikirim via kargo dari rusia, sampe-sampe kapal selam dan frigat gepard pun diantar pake kapal kargo…kapal kok naek kapal
kirim CN235 dari bandung ke senegal aja ferry flight,,,dan gak ada kendala,,indonesia gak punya base diluar,,,,hebat PT. DI ya,, karena ferry flight itu sebagai pembuktian juga pada customer dan ajang promosi kemampuan pesawat..
Jawabanya sepele karena yang lain tidak memiliki pesawat kargo yang mampu mengangkut pesawat… makanya dikirim via Ferry flight…
CN235 dan pesawat yang lebih besar pasti akan dikirim dengan Ferry Flight, karena tidak ada pesawat kargo yang mampu memuatnya…
Atau jangan2 hanya Russia yang memiliki kemampuan melakukan pengiriman pespur dengan sistem kargo??? Sukhoi Family itu untuk ukuran pespur ukuranya termasuk besar…
https://www.merdeka.com/peristiwa/empat-super-tucano-tiba-dari-brazil-perkuat-alutsista-tni-au.html
bahkan memerlukan 60-70 jam terbang, perjalanan selama 2 minggu melaluai 9 negara… ya mendingan kirim dengan kargo daripada dengan Ferry flight untuk penerbangan jauh… jam terbang juga tidak terpotong untuk pengiriman
@nakedangel… siapa yang ngawur??? pengiriman dengan kargo maupun via kapal jelas tidak ada masalah, bahkan justru tidak memotong jam terbang ataupun jam pakai yang tidak perlu… aneh cara berpikir anda…
kenapa heli apache kok ngga dikirim feri aja TAKUT RUSAK ???
semoga membantu. ada komentar menarik di artikel tentang overhaul mi-35. saya copas saja deh
http://www.indomiliter.com/enam-tahun-beroperasi-mil-mi-35p-puspenerbad-tni-ad-jalani-overhaul-di-rusia/
nih komentarnya
wah hebat dong mesin t-707 apache overhaul stlh 900+ jam artinya 3 kali lipat heli rusia dong!!! realitanx tdk sprt itu
sdkt bercerita tntang pngalaman dgn mesin rusia. akhir 1990an kita prnh mmbeli msin gnset dongfeng. dari blpk mesin ttrera aksara slavic mnunjukan bhw msin tsb jlas bikinan rusia. 13 tnh mesin tsb menemani kita beroperasi dikawasan trpncil mmbangun bts tower bhk trkadang dbejek nyaris 24 jam. pensiun krn kerusakan minor yaiti rumah pompa hidroliknx jebol oleh pihak dongfenf sndr menganjurkan beli mesin baru krn konstruksi mesin tsb monoblok. rusak 1 parr ganti mesin total. durabilitynx bisa dikatakan hebat tdk kalah dgn mesin barat.
dari pengalaman diatas ditambah diskusi sana sini yg mempertanyakan knp mesin rusia jam pakainx singkat 1/3-1/2 usia pakai mesin barat
1. metalurgi rusia itu hebat. mesin rusia jg punya durasi pakai lama sprr mesin barat mau 300, 800 ato 1200 jam no problem
2. permasalahanx mesin rusia msh menganut monoblok. pd mesin turbin sprr jet atopun heli kompresor & turbin dibikin full dlm 1 cetakan. pemasangan part2nx dgn pemanasan jd 1 blok mesin utuh.
kelebihan monoblok proses produksi lbh cepat & murah tanpa butuj proses manufakturisasi canggih
kelemahan monoblok
1. krn minim baut mesin monoblpk sulit dibongkar. mengecek kondisi mesin utk mencari keretakan, metal fatique, kebocoran dll bakal sulit
2. rusak partnx walaupun minor artinx mengganti mesin scr keseluruhan
solusi dari rusia terutama kegunaan militer adalah dgn overhaul stlh jam pakai tsb 1/3-1/2 dari mesin barat agar kondisi mesin tsb siap tempur 100%
sbaliknx mesin barat walau mmpersyaratkan overhaul stlh jam pakai tertentu nyatanx trkadang bisa lbh bhk 2 kali lipat krn mesin barat mudah dibongkar pasang. mudah dicek kondisi partnx setiap saat.. kalo kerusakan minor cukup diganti partnx saja tdk harus dioverhaul. kalo kondisi rusaknx cukup berat baru dioverhaul
1 bulan, cukup lama kalo hanya utk perbaikan ringan
belum di Hawaii ada suku cadangnya. kan mesti didatangkan dulu dari Arizona.
perbaikan mesin nggak bisa cepat, pak
Istilah kerenya on proses ya yang lama, karena menyangkut suku cadang pasti nya ijin ini itu, namanya juga birokrasi luar negeri, nggak seenaknya sendiri kirim ini itu ada perijinan meski di lokasi ada sucat dan teknisi mumpuni, lamanya ya tergantung pemeriksaan internal pesawat juga, apa ada kerusakan yang lain
hehehehe anda jeli juga. padahal yang laen masih pada ngimipi
Baguslah,tinggal menunggu pengganti f 5,semoga kemenhan membuat keputusan yang bijak tentang penggantinya.
tunggu aja mas..mudah-mudahan gak kayak lagu bang toyib…bhahhahaa
peace bima sena 2 akhirnya kelar juga. bersiaplah akan peace bima sena 3 & 4 untuk 50 unit viper buat 3 ska workhorse Indonesia Timur
50 unit itu dibagi 2 tahap lagi ya mas Ayam ?
Saya menunggu informasi 50 unit F-16V… memangnya kapan akan di beritakan secara resmi??? atau hanya harapan saja???
Menurut gosip :
Sesudah indonesia air show 2018 di bali bulan november 2018
Bung @tukang ngitung itu kayaknya bakal beberapa batch soalnya kan Marsekal Udara Hadi Tjahjanto sesuai perencanaan AU di artikel sebelumnya bakal banyak banget yg mau dibeli sama terbatas anggaran
Mas Viper,
Tenang2
uang hasil sitaan dari korupsi kondensat BP migas khan 32 triliun = usd 2,7 milyar
Bisa buat beli Viper 32 unit tuh.
Xixixixixi
Itu kan sitaan migas, ya mestinya peruntukanya tidak jauh2 dari migas atau untuk digunakan hal lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat… kenapa pula tiba2 untuk beli pespur???
Uang hasil sitaan itu masuk lagi ke perbendaharaan negara. Kalo pemerintah mau belanjakan untuk alutsista ya terserah pemerintah dong.
hlo kan anda yang membuat statement kalau uang sitaan dipakai buat beli alutista… kan aneh kalau asal comot dana untuk peruntukan pembelian alutista…
@yulihantoro
Sudah dijelaskan KEMBALI oleh bung @Tukang Ngitung, PhD.
Saya aja ngerti, kok kesannya Mencari-Cari Kesalahan ya…
TN, Phd dan Nakedangel itu sama ngawurnya. Duit sitaan kok seenak udel mau dibuat beli alutsista. Ini bukan negara nenek moyang ente yg gila perang.
Uang sitaan dr manapun hasilnya hrs melalui penetapan pengadilan yg berkekuatan hukum tetap, baru bisa masuk kas negara dlm bentuk pendapatan lain2. Sebagaimana proses penyelesaian hukumnya yg panjang maka penggunaannya adalah pd thn berikutnya setelah putusan final pengadilan.
Setelah masuk pd post pendapatan negata baru kewenangan ada pd kementrian keuangan utk pembiayaannya.
Presiden jokowi fokus pd pembangunan infrastruktur. Anggaran berjalan aja msh defisit kok seenaknya aja setiap dpt duit sitaan pikirannya langsung mau belanja alutsista.
Ngitung boleh saja tp jng penggiringan opini pribadi yg menyesatkan. Indonesia bukan mau perang besok bro, tp yg sdh jelas besok perlu impor kebutuhan pangan dan bangun jalan brooo..bro.
Wasalam
Mbah Ruskye ini kayaknya salah paham.
Bayangannya Mbah Ruskye tuh dalam pernyataan saya dikira dia duit sitaan langsung dipakai untuk pembelian tunai.
Pembelian alutsista itu ngutang dulu.
Minjem dulu ke lembaga keuangan atau bank di luar negeri. Jangka waktu pembayaran antara 5 – 10 tahun.
Sementara itu proses pengadilan bisa dilakukan walaupun makan waktu beberapa tahun.
Sesudah putusan final, duit sitaan masuk ke kas perbendaharaan negara sehingga terserah pada pemerintah untuk menggunakannya termasuk untuk membayar pinjaman untuk pembelian alutsista.
Yang saya katakan itu adalah hasil akhirnya yaitu duit sitaan bisa digunakan untuk membeli alutsista dalam hal ini Viper.
Masih untung beli Viper ada TOT daripada beli pespur Rusia nggak dikasih TOT apalagi lisensi.
Lha wong sudah anda jelaskan dengan jelas sekali kok nggak paham?
“Uang hasil sitaan itu masuk lagi ke BENDAHARA negara. Kalo pemerintah mau belanjakan untuk alutsista ya terserah pemerintah dong.”
Sudah jelas sekali.
“:Kalo pemerintah mau belanjakan untuk alutsista ya terserah pemerintah dong”.
—————————————————————————————
Makanya saya katakan kalian berdua itu ngawur total. Gak ada bahasa seperti itu. Penggunaan pendapatan negara dari post manapun harus sepengetahuan dan persetujuan DPR dlm team anggarannya. Gak ada bahasa “kalo pemerintah mau terserah pemerintah dong”. Walau duit sitaan sekalipun. Hasil akhirnya yg berbentuk Pendapatan lain2 menjadi satu kesatuan dalam APBN.
Gak ada aturan main yg mengatur duit sitaan hasil akhirnya bisa buat beli alutsista.
Menghayal jangan kelewat batas broo…bro.
Lah Ruskye ini ngawur lagi.
Saat akuisisi suatu jenis alutsista itu termasuk sistem pembiayaan (sistem pinjaman, cicilan dan sistem pelunasan) itu sudah seijin DPR. Bahkan bukankah DPR pun minta anggaran alutsista dinaikkan ?
Masa sudah diijinkan kok minta ijin lagi ?
paling cepat viper 2021, mas. sebelum itu rasanya tidak mungkin karena masih ada pembelian tambahan AIM-9 Sidewinder, AIM-120 AMRAAM, Maverick, pembelian Be200, pembelian DRDO AEW dan heli Caracal serta MLU F16 A/B, MLU C130 B/H, MLU C212, MLU Sukhoi 27/30.
Yang dipermasalahkan pemakaian uang sitaan… coba di telusur lagi dari atas, kenapa sampai ada statement menggunakan uang sitaan…
@nakedangel… pemahaman anda benar2 aneh, masak uang sitaan digunakan untuk beli pespur… ini negara bukan individu, kalau individu dapat uang hasil sita mau buat apa saja juga silahkan, kalau negara jelas tidak bisa seenak udelnya begitu, mesti dipastikan urusanya sudah beres, uang dikembalikan kepada negara dengan mekanisme resmi…
Penggunakan uang untuk membeli alutista ada di anggaran pertahanan dan itu adalah jalur yang berbeda, dan perhitungan anggaran di ajukan oleh kementerian dan alokasi penggunakan anggaran dirinci di situ, ga mungkin dalam satu anggaran untuk membeli pespur, jadi kalau uang sitaan untuk membeli pespur itu adalah bullshit… Anggaran pertahanan saja mesti dibagi untuk berbagai matra, baik laut/udara maupun darat…
@bung TN… kenapa tiba2 berubah menjadi kenaikan anggaran???
TN, Phd itu bisanya hayalan hitungan sama ngeles.
Permasalahannya kan kata dia “Kalo pemerintah mau belanjakan untuk alutsista ya terserah pemerintah dong.” lalu melenceng ke “Saat akuisisi suatu jenis alutsista itu termasuk sistem pembiayaan”. Nampak gak menguasai masalah. Kalo diijikan DPR itu berarti sdh menjadi Pengesahan APBN. Tp sebelum itu hrs ada prosedurnya yaitu melalui Banggar DPR.
Yang waras ngalah, ini hitungan menghayal tingkat dewa.. walaupun ngawar-ngiwir kesana-kesini tetap benar perhitungan nya.. xixixi
Bung @ayamjago itu buat F-16 Viper kita bakal nambah Aim-120C7 & Aim-9x gak ? sekalian buat NASAMS-2. Nah tentang NASAMS-2 SAM kita emang ngejar berapa sistem ?
Tahun 2017 2 baterai
Tahun 2018 1 baterai
Tahun 2019 mungkin ada lagi.
Prediksi saya semua lanud tipe A bakal diberi NASAMS combo dengan Chiron dan Oerlikon Skyshield. Lanud tipe A kalau nggak salah 9 lanud, bakal bertumbuh jadi 14 lanud.
Lalu akan diperluas ke semua lanud yang ada skuadron tempurnya.
HAHAHAH TIDAK MUNGKIN…..PEMERINTAH SEKARANG FOKUS NRIMO BARANG / HARDWARE CINA…..IMPOSSIBLE PAK, APALAGI TYPE V HAHAHAHA NGIMPI LUH !!!!
Ini aja NGOMONGNYA aja block 52…pake ID segala, padahal Radar F16 ini specnya jauuuuh dibawah F16 Thailand apalagi Israel ama Singapura………………………………jadi ini tuh sebetulnya block 32+++
ente pasti kurang kerjaan sampe ngomong tanpa bukti pakai huruf Kapital berlebihan kayak anak Kecil
Siapa bilang f 16 kita tertinggal dari tetangga, makanyz baca dahulu artikel indomiliter tentang f 16 block 52,sudah ada sniper targeting pod dan radar baru dan rudal aamram,mungkin saja kita beli f 16 viper,orang budget militer kita banyak,anda mengatakan ini entah anda wni yang pesimis atau…
Warga negara tetangga yang secara gdp ,manufacturing value added,dan hutang jauh dibawah indonesia
Bukanya F-16 c/d block 52id itu untuk istilah pespur F-16 hibah yang diterima Indonesia?? dan memang sebenarnya paling juga sebenarnya di upgrade mentok di blok 32 tidak akan bisa sampai blok 52… coba saja di cek ulang di beberapa artikel, dan justru terlalu berlebihan memberikan label Block 52id
F-16 block 25/30 bisa dipercanggih komponen elektronikanya, bahkan AESA radar bisa dipasang.
Tapi ada batasan di desain airframe, sehingga beberapa alat tambahan tidak bisa dipasang, contoh mesin generasi baru tidak dapat dipasang.
Sekarang tergantung perhitungannya, worth-it ngak dengan beli baru
3 ska pespur workhorse dgn persyaratan gen 4,5, multirole, radar aesa & low cost ooperational. ada 4 kontestan yaitu fc31, viper, gripen ngantuk & typhoon. kans 95% viper.
gw bukan sales tp bagian dari sales dmn perusahaan tempat saya bekerja memilih join dgn Airbus utk program national datalink maupun tactical datalink tni ad & tni al
jg info langsung dari internal maupun sales
Typhoon dan FC-31 adalah bermesin ganda, sedangkan bermesin tunggal adalah F-16V dan Gripen, kalau persyaratanya low cost jelas Gripen dan F-16V adalah kandidat terkuat… mengapa bukan Gripen yang menjadi kandidiat???
Lho gajadi f 15 to mas?
F15 beda lagi peruntukannya.
F15 itu untuk air superiority.
Viper untuk workhorse.
Pengadaan skadron workhorse 3 ska itu lebih dulu daripada 2 ska air superiority.
F-15??? sejak kapan USA menawarkan F-15 kepada Indonesia???
Pertimbangan beli pespur banyak mas, termasuk didalamnya POLITIK , Money dan Kesiapan Skatek, dsb……….
Kenapa Gripen tidak masuk final…tanyakan pada pinggul yang bergoyang….LoL
siap apanya…sampe kapanpun gak pernah dapat full armed dan high spec..mas mimpi ya…depan belakang pekarangan mau diapain…nti 20 tahun lg baru dikasi…bhahhaa
Bagaimana pengadaan 20 radar dan senjata untuk t-50i tni au?
belum ada kabarnya untuk radar, untuk senjata T-50i, kemungkinan tahun 2022 setelah beli radarnya tahun 2021
AYO MIN HAPUS KOMEN YANG TIDAK MEMBANGUN!
Akibat latihan dengan aus, thai, singa yang waktu itu tni au menggunakan f 16 kalah telak, doktrinnya pun ganti dengan penggunakan bvr, akibatnya? Ya pembelian amraam inilah, penggunaan nasam pun akan diselaraskan dengan missile ini, terus gimana kedepannya? Yang dibeli besar kemungkinan pesawat dari barat yang dapat mengusung amraam ini, meski saya tidak setuju yang bermesin satu, bagus kalau f/a 18 super hornet/growler atau f 15 sa yang dipilih kelak. Meski ada negara tetangga yang tidak rela dan protes protes ke amrik sama seperti kasus f16 dan harpoon dulu
apa pun bacotnya …
kata mantan kasau ya,pasti pernah dengar waktu jatuh f 16 hibah,beliau berkata makanya kalau beli pesawat itu yg baru dan bisa nembak jauh.
emang f 16 tni bisa nembak jauh?( ini pesawat tempur atau pesawat parade)
jawabnya sampai sekarang belum bisa,karna amraamnya belum datang,dari jaman orba sampai sekarang belum ada tuh rudal jauhnya,kan belum datang,apalagi sampai digotong.
tanya kenapa dulu kok gak dikasi rudal jauhnya,karna gak mau tni kuat itu jawabnya,cuman pesawat buatan rusialah pesawat tni bisa nembak jauh walaupun kata manusia gila rudal dowgrande,yg penting ada rudal jauhnya,kok buatan asu paling sideminder kah…….kah……kah…..
masih banggakah dengan pesawat asu…….
beli rudal harus memohon kekongres,
kalau beli dari rusia ada uang ada rudal lengkap,kredit pun boleh,mau rudal apa gue ada,gak usah mohon kekongres,teken langsung antar,kok asu ha…..ribet.
ajarin berhitung mas…pada keblinger semua. di sono aja udah gak kepake dibawa kesini lagi…hadeuh
kokobob: dia ini bukan tukng ngitung phd yg asli ,cuma russian boy detected ahaha
kira”untuk thn 2018 pesawat apalagi ya yang akan di akusisi TNI AU…
apapun alasan dan istilahnya..mau ngisi gap teknologi lah…mau murah lah skema pembelian bekas memang beresiko. ditambah senjatanya mandul. ini negara kok mau aja di bodohi..heran. udah pernah kena embargo..gak ngerti2 juga.
kokobob.,
Masalah pespur bekas beresiko ini memang benar, bahkan yg terbaru sekalipun tetap saja beresiko jika tidak mampu merawat dengan benar,,.
Senjata mandul ? Justru rudal sidewinder sudah populer akan kehandalannya alias battle proven,,
Dari komen anda, jelas anda hanya menginginkan pembelian senjata dari negara tertentu, asal bukan dari as dan tidak peduli mengenai tot, tetapi para pengambil kebijakan tidaklah sepongah anda, mereka lebih tahu apa arti embargo, makannya pembelian senjata harus disertai tot tidak peduli dari negara manapun, siapa yg memberikan tot paling menguntungkan untuk inhan nasional ini yg diutamakan demi mengurangi ketergantungan,,
Jadi sudah jelas, justru anda yg tidak mengerti…
betuullll…. memang nggak punya kapok kalo ada duit…. hahaha
viper dipilih
1. harga. lm mnawarkan harga paket kosongan usd 80 jt sdgkn saab mnawarkn paket kosongan gripen ng usd 95jt
2. maintenance. f16 memiliki pemasok lbh dar satu yg artinya akan trjd kompetisi harga plus prsediaan sparepart mumpuni. artinya tingkat readiness lbh tinggi
2. transisi pilot
4. tot yg tdk neko2 tpat sasaran ssuai keinginan. viper mnaikan tawaran tot 125% mliputi 45$ suku cadang viper, 35% suku cadang produk lm lainnya plus 50% brupa lisensi smart bomb. gripen cuma brani mnawarkn ofsset 55% bonus tnda
5. kuatnya kpntingan ekonomi amrik di indonesia timur
mngnai kenpa kita kalah dalm duel bvr dbandingkan negara ttangga harap diingat ada bbrp tool yg wajib kita punyai jk ingin mmnangkn duel bvr yaitu
1. jchms
2. peawat aew&c
3. targetting pod ug support fungsi a2a & bvr dlm ini litening targeting pod
4. datalink mumpuni
5. unified battle management system
masalahnya kita tdk punya satupun
mengenai aim120cskrg ane mau brtanya ada tidak rudal bvraam dgn kapabilitas mumpuni tp dgn harga trjangkau sprt amraam c7. r77 yg jangkauannya cuma 90 km harganya sj sdh 3 kali lipat amraam c7.
jgn berharap kita bisa mmbeli alutsista full spec. termasuk alutsista rusia skalipun. bandingkan su27/30 tni au dgn su30 mkm milik tudm. merka punya knirti, damocles. a2a misil tudm pnya r74 & r77-1 dgn jlh yg lbh banyak srta spek lbh unggul drpd r73 & r77. untuk maritime strike tudm punya kh-35. kita kalah jauh alasannya jelas yaitu duit
Intinya mah asal punya aja ya bang A.J Indonesia
setahu saya tudm belum punya kh-35. yang punya cuma vietnam di regional.
yaa tergantung bajet Indonesia, pingin punya spek kayak su 30 malin yo tambah kocek dululah… ada duit ada barang hahahah
Intinya anggaran buat beli ini itu ada apa nggak????
Kl ad duitnya.. Mau alutsista kyk apapun pasti kebeli….
It’s all about money…