Dronebuster Block 3: Tactical Drone Jammer Gun Ringkas Laksana Pistol

Bagi operator tactical anti drone jammer, perangkat ideal adalah yang mempunyai kinerja maksimal dengan desain ringkas, bahkan jika mungkin dapat masuk kategori ergonomis. Namun pada kenyataan, tactical drone jammer gun membutuhkan perangkat pendukung yang terlihat kurang praktis, diantaranya keberadaan baterai, beserta kabelnya yang terhubung dari senapan ke cell baterai pada backpack.

Baca juga: Kalashnikov Rex-1 – Andalan Rusia di Pasar Tactical Anti Drone Jammer Gun

Kapasitas baterai yang kuat memang diperlukan, maklum drone jammer berkerja dengan melakukan interferensi pada gelombang sinyal yang digunakan pada transmisi antara drone ke ground control station. Semakin besar dimensi drone yang ingin ditaklukan, maka pasokan tenaga untuk pemancar juga harus memadai.

Namun, ada yang unik dalam perhelatan Indo Defence 2018, dimana Radio Hill Technologies memperkenalkan Dronebuster Block 3. Meski bukan produk yang baru diluncurkan, Dronebuster punya rancangan yang unik sebagai tactical drone jammer gun, dimana desain senjata elektronik ini mengusung konsep handheld. Laksana pistol, Dronebuster Block 3 dapat dioperasikan dengan satu genggaman tangan saja, dan tidak ada beterai di luar konsol senjata tersebut.

Rado Hill menyebut teknologi Dronebuster Block 3 sudaj mengikuti standar NATO, dimana kecepatan reaksi adalah elemen yang ditawarkan pada senjata buatan Portland, Amerika Serikat ini. Saking ringkasnya, proses pelatihan operator senjata ini dipercaya hanya butuh waktu kurang dari lima menit.

Baca juga: RadarZero – Tak Lebih Besar dari Laptop, Inilah Radar Intai Anti Drone

Kemampuan yang ditawarkan Dronebuster Block 3 adalah mengacaukan sinyal frekuensi dari GPS, UHF HAM dan GLONASS. Frekeuensi yang digunakan berada di mode 2.45 dan 5.8 Mhz. Sejatinya ada lima antena yang dikemas terpadu pada ujung ‘laras.’ Bobot keseluruhan Dronebuster Block 3 hanya 2 kg dan panjang 53 cm. (Gilang Perdana)

2 Comments