Drone Intai Saebyeol-4 “RQ-4B Global Hawk” Korea Utara Gunakan Landing Gear Jet Tempur Chengdu J-7
|Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tak pernah sepi dari sensasi, dalam beberapa kesempatan dirinya memperlihatkan sosok drone tempur (UCAV) yang membuat seluruh publik internasional penasaran, yakni penampakan drone tempur yang identik dengan MQ-9 Reaper dan drone intai HALE (High Altitude Long Endurance) RQ-4B Global Hawk.
Baca juga: AU Cina Pensiunkan Total Jet Tempur “Laris Legendaris” Chengdu J-7 di 2023
Tentu kemudian menjadi pertanyaan, apakah benar Korea Utara mampu mengembangkan dan memproduksi drone sekelas MQ-9 Reaper bermesin turboprop dan RQ-4B Global Hawk yang bermesin jet? Seandainya itu merupakan hasil reverse engineering, toh masih dianggap terlalu hebat untuk dilakukan oleh Korea Utara.
Sejauh ini belum terlhat MQ-9 Reaper dan RQ-4B Global Hawk versi Pyongyang diterbangkan. Terkhusus RQ-4B Global Hawk ‘varian” Korea Utara, disebut Saebyeol-4. Nah, sembari menunggu kejutan kapan Saebyeol-4 akan melakukan penerbangan perdana, muncul dugaan bahwa Global Hawk cita rasa Korea Utara menggunakan landing gear milik jet tempur lawas buatan Cina, Chengdu J-7.
Dari postingan akun X (d/h Twitter) @RAMAE101, diperlihatkan ‘persamaan’ antara landing gear antara Saebyeol-4 dan Chengdu J-7. Meski terdengar kontroversial, namun jika itu benar, maka terobosan yang dilakukan Korea Utara patut diapresiasi dengan memanfaatkan komponen jet tempur yang telah dipensiunkan di negara asalnya.
Terbang perdana pada 17 Januari 1966, Chengdu J-7 adalah jet tempur supersonik pertama yang dikembangkan oleh Cina dan dapat mencapai kecepatan Mach 2. Chengdu J-7 masuk kategori pesawat tempur generasi kedua. Oleh militer Cina, J-7 digunakan oleh angkatan udara dan penerbangan angkatan laut.
The North Korean Saebyeol-4 UAV is believed to use Chinese J-7 fighter jet landing gear.(1/2) pic.twitter.com/zrCmlwZXfC
— Minseok (James)Kim (@RAMAE101) January 17, 2024
Rancangan J-7 secara signifikan berkontribusi pada pertahanan udara Cina, dan banyak varian termasuk jet latih Guizhou JL-9 dikembangkan berdasarkan J-7. Fakta yang menarik, jet tempur produksi Chengdu Aircraft Corporation ini, terbilang laris manis di pasaran negara-negara berkocek ngepas.
Diproduksi mulai 1965 hingga 2013, tak kurang dari 2.400 unit J-7 yang telah diproduksi. Selain digunakan oleh AU Cina, pengguna terbesar F-7 Airguard (varian ekspor Chengdu J-7) adalah Bangladesh dan Korea Utara. Lain dari itu, J-7 saat ini masih dioperasikan oleh Mesir, Iran, Myanmar, Namibia, Nigeria, Pakistan, Sri Lanka, Tanzania dan Zimbabwe. Sebelumya, Albania dan Irak juga merupakan operator F-7.
Chengdu J-7 merupakan varian dari Mikoyan-Gurevich MiG-21 yang dilensi oleh Cina dari Uni Soviet. Persisnya pada 30 Maret 1962, Uni Soviet dan Cina menandatangani pengaturan transfer teknologi yang berkaitan dengan MiG-21. (Gilang Perdana)
Patut diapresiasi kreativitasnya