Drone Copter Airbus VSR700 Uji Coba Take-off dan Landing Otonom di Atas Kapal
|Setelah uji free flight perdana sukses dilakoni pada 28 Juli 2020, nama drone copter Airbus VSR700 yang digadang sebagai mata indra pengintai untuk armada kapal perang Perancis, seolah redup dalam pemberitaan, yang kemungkinan jadwal pengembangannya terpengaruh pandemi. Namun, pada 24 Maret lalu, Airbus mengirimkan siaran pers, yang menyebut bahwa VSR700 dijajal untuk uji take-off dan landing secara otonom di atas dek kapal permukaan.
Baca juga: Drone Copter Airbus VSR700 Sukses Uji Free Flight Perdana
Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com, drone intai yang akan ditempatkan di frigat-frigat Perancis ini, diuji coba menggunakan wahana yang dipiloti – optionally piloted vehicle (OPV) berdasarkan Guimbal Cabri G2 yang dimodifikasi untuk mendukung autonomous take-off and landing (ATOL) system yang dikembangkan untuk VSR700.
“Tes ini dalam kondisi real-life dan merupakan langkah penting menuju kampanye yang akan kami lakukan di laut dengan DGA dan Angkatan Laut Prancis akhir tahun ini,” jelas Nicolas Delmas, kepala program VSR700 Airbus Helicopters. “Menggunakan OPV, kami telah menunjukkan kemampuan lepas landas dan mendarat otonom yang unik dari VSR700. Kami juga telah membuktikan fungsi optimal kendaraan dan antarmuka stasiun komandonya di atas kapal dalam kondisi yang realistis.”
Kampanye uji coba dilakukan di lepas pantai Brest, Perancis, di atas kapal sipil yang dilengkapi dengan dek pendaratan helikopter di hadapan para ahli dari DGA (Direction générale de l’Armement – the French Armament General Directorate). Selain mendemonstrasikan sistem ATOL yang dikembangkan untuk VSR700, uji coba juga digunakan untuk menilai prosedur pendekatan sebelum mendarat di kapal.
Baik mode semi-otonom dan sepenuhnya otonom dari sistem ATOL didemonstrasikan dengan sukses. VSR700 menggunakan Airbus DeckFinder untuk memungkinkan lepas landas dan mendarat dek kapal otonom dalam segala kondisi cuaca, siang atau malam. Secara total, Airbus telah melakukan 150x peluncuran dan pemulihan otonom pada VSR700.
OPV dapat membawa satu pilot uji untuk memungkinkan pengujian awal yang lebih aman dan lebih gesit sebelum sistem tersebut diintegrasikan ke dalam VSR700 yang sepenuhnya otonom. OPV awalnya melakukan piloted take-off dan landing sebelum beralih secara progresif ke manuver yang sepenuhnya otonom.
Platform pengembangan VSR700 berasal dari helikopter ringan berawak Guimbal Cabri G2, dengan desain tanpa awak, VSR700 dirancang punya bobot lepas landas di rentang 500-1000 kg. Pihak Airbus menyebut VSR700 menawarkan keseimbangan kemampuan muatan, daya tahan, dan biaya operasional terbaik. VSR700 dapat membawa beberapa sensor angkatan laut ukuran penuh untuk waktu yang lama dan dapat beroperasi di deck kapal dengan kebutuhan logistik yang rendah.
VSR700 menggunakan mesin tunggal Continental CD-155 jet fuel piston yang dapat menghasilkan tenaga 155 hp. Rotor utamanya mengusung tiga bilah baling-baling dan disokong rotor ekor lansiran Fenestron. Dari sisi performa, VSR700 dapat melesat hingga kecepatan maksimum 185 km per jam dengan kemampuan menanjak 366 meter per menit.
VSR700 dapat terbang sampai ketinggian 4.000 meter dan punya kemampuan jelajah hingga 700 km. Dari dimensi, VSR700 punya panjang 6,3 meter, lebar 7,2 meter dan tinggi 2,75 meter. Bobot kosong drone helikopter ini adalah 400 kg dan bobot maksimum saat tinggal landas bisa mencapai 1.000 kg. (Gilang Perdana)
Apa aman kena SPAAG 30mm? Kena MANPADS?, kena ciws 30mm?