Dokumen Pentagon Yang Bocor: “Tandem Dengan Pembom Xian H-6, Cina Telah Operasikan Drone Intai Supersonik WZ-8”

Selain detail tentang kemampuan ekstra dari panel surya yang ada di balon mata-mata Cina, bocoran dokumen rahasia Pentagon yang disebar oleh Jack Douglas Teixeira (21 tahun), petugas Sistem Siber dari Massachusetts Air National Guard, juga mengungkapkan hal lain tentang kekuatan Sang Naga.

Baca juga: Dokumen Pentagon yang Bocor: “Panel Surya di Balon Mata-mata Cina Punya Kemampuan Pengintaian ke Permukaan”

Dari laman aviationweek.com (19/4/2023), disebutkan bahwa Laporan National Geospatial-Intelligence Agency (NGIA) AS yang diduga bocor menunjukkan bahwa Cina telah mendirikan unit drone supersonik  pertamanya, yang kuat dugaan mencagu pada sosok drone Wuzhen (WZ-8) yang diperlihatkan ke publik pada tahun 2019.

Sebuah diagram yang diklasifikasikan sebagai “rahasia” menunjukkan foto-foto satelit dari Lapangan Udara Liuan dengan WZ-8 di bawah perlindungan dan ditarik dan terdapat pembom strategis Xian H-6 yang membawa WZ-8, di mana drone WZ-8 akan diluncurkan dan beroperasi di sekitar Selat Taiwan, sebelum kembali ke Zhangzhou Airfield. Sementara WZ-8 melakukan misi pengintaian di atas Taiwan, maka sesudahnya drone tersebut akan ‘terhubung’ kembali dengan pembom H-6 di Zhangzhou.

Area operasi alternatif akan menampilkan pasangan drone yang terpisah di atas Laut Kuning untuk misi di pantai barat Korea Selatan, dan bertemu di Lapangan Udara Dashuino di Provinsi Shandong.

Penilaian NGIA menunjukkan WZ-8 memiliki ketinggian operasi 100.000 kaki (30.480 meter) dan terbang dengan kecepatan di atas Mach 3, menjadikannya salah satu drone terbang tertinggi yang ada di arsenal militer Cina. Dokumen bertanda Agustus 2022 itu diposting di forum Discord, diduga oleh Jack Teixeira.

WZ-8 pertama kali diperlihatkan ke publik pada Parade Hari Nasional 1 Oktober 2019 di Beijing dengan lampiran tiang dan nosel roket, menunjukkan WZ-8 dirancang untuk dibawa oleh pesawat induk yang lebih besar.

Kebocoran dokumen rahasia baru-baru ini juga menunjukkan bahwa Cina telah berhasil menguji rudal hipersonik DF-27 dan memiliki kemungkinan besar dapat menembus pertahanan rudal balistik AS.

DR-8 atau Wuzhen 8 (WZ-8) bisa juga disebut sebagai drone hipersonik, lantaran punya kecepatan lebih dari Mach 5. WZ-8 yang desainnya mirip dengan pesawat intai SR-71 Blackbird, dirancang untuk terbang dengan kecepatan dan ketinggian ekstrim di atas wilayah musuh untuk mendapatkan data intelijen umum dan penargetan sasaran.

WZ-8 masuk kategori drone intai dan tidak dipersenjatai. Dalam hal kecepatan, WZ-8 ditaksir dapat melesat dengan kecepatan antara Mach 6 dan Mach 7. Dimana drone ini akan sulit untuk dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara lawan. Bahkan WZ-8 dapat mengecoh rudal udara ke udara sekelas AIM-120 dan Meteor, lantaranya keduanya tidak mampu mengimbangi kecepatan WZ-8.

Baca juga: Cina Tampilkan dari Dekat Wuzhen (WZ-8) – Drone Intai Hipersonik yang Bisa Bikin AS Ketar-ketir

Dari spesifikasi, WZ-8 ditenagai oleh mesin ramjet, selain kecepatannya yang ada di rentang Mach 6-7, drone ini dapat terbang sampai ketinggian 30.500 meter di atas permukaan laut. Bicara tentang jarak jelajah, WZ-8 dapat beroperasi sejauh 4.830 – 6.440 Km. Bekal payloadnya, selain keberadaan kamera dengan resolusi tinggi, dipercaya juga terdapat radar AESA dan perangkat peperangan elektronik.

WZ-8 punya panjang 11 meter, lebar bentang sayap 6 meter dan tinggi 3 meter. Bobot drone intai ini diperkirakan mencapai 6 ton. (Bayu Pamungkas)

9 Comments