Dokumen Pentagon Bocor: Drone Intai Stealth RQ-170 Sentinel Beberapa Kali Melintasi Kawasan Laut Hitam
|Pernah ditangkap dan menjadi proyek percontohan Iran dalam pengembangan drone Iran, nama RQ-170 Sentinel menjadi buah bibir netizen global sejak 4 Desembe 2011, saat sebuah drone intai canggih Lockheed Martin RQ-170 Sentinel ‘jatuh’ utuh di wilayah Iran. Setelah itu, debut RQ-170 seolah meredup, seiring upaya Washington yang tengah menghitung ‘kerugian’ atas akuisisi paksa RQ-170 oleh Iran.
Dengan beroperasi senyap, drone intai dengan kemampuan stealth ini dikabarkan telah diterjunkan dalam operasi AS mendukung Ukraina. Dikutip thedrive.com (20/4/2023), sebuah dokumen rahasia Pentagon yang dibocorkan Jack Douglas Teixeira, memberikan perincian tentang penggunaan RQ-170 baru-baru ini, dan berbagai pesawat pengintai lainnya, di wilayah Laut Hitam yang dikuasai Rusia.
Disebutkan,RQ-170 Sentinel telah melakukan setidaknya sembilan sorti sejak September 2022 untuk mengumpulkan intelijen tentang pasukan Rusia yang menduduki Semenanjung Krimea Ukraina dan daerah lain di wilayah Laut Hitam.
Jika dokumen rahasia itu akurat, maka ini akan memberikan jendela unik ke dalam penggunaan operasional yang sedang berlangsung dari drone Sentinel, yang notabene masih dirahasiakan lebih dari 15 tahun setelah militer AS secara resmi mengakui keberadaan RQ-170. Selain itu, militer AS hampir tidak pernah mengungkapkan koordinat drone stealth ini.
RQ-170 Sentinel adalah drone jenis High Altitude Long Endurance (HALE) yang dapat mengambil foto medan perang secara realtime dan mengirim informasi ke stasiun kontrol darat (GCS) melalui tautan data komunikasi line-of-sight (LOS).
Sentinel dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, termasuk active electronically scanned array (AESA) radar dengan synthetic aperture imaging, ground-moving target indication capabilities, electro-optical sensor ball, serta electronic intelligence suites.
Desain flying wing tak berekor RQ-170 terlihat mirip dengan RQ-3 Darkstar dan P-175 Polecat. Desain low-observable memungkinkan pesawat untuk terbang di perbatasan Iran, Cina, India dan Pakistan untuk menangkap informasi real-time mengenai tes rudal, telemetri dan intelijen multispektral.
Sentinel menampilkan sayap berbentuk kelelawar, badan pesawat campuran, hidung runcing, dan roda pendaratan tipe roda tiga.
RQ-170 Sentinel dengan lebar bentang sayap 27,43 meter dan tinggi 1,82 meter, dirancang untuk menjalankan misi intelijen, pengawasan, pengintaian dan akuisisi target (ISTAR) dan peperangan elektronik di area target. Sekitar 90 persen dari material drone terbuat dari material komposit untuk mengurangi berat keseluruhannya.
RQ-170 ditenagai oleh mesin tunggal turbofan General Electric TF34 yang menghasilkan daya dorong 9.275 pound.
Baca juga: Saegheh-2 – Drone Kombatan Berdesain Stealth yang Dilengkapi “Bomb Bay”
Dengan jumlah sekitar 30-an unit, RQ-170 saat ini dioperasikan Air Combat Command’s 432nd Wing di Pangkalan Angkatan Udara Creech dan 30th Reconnaissance Squadron di Tonopah Test Range, yang keduanya berada di Nevada. (Bayu Pamungkas)
Sangkuriang:”Nih mamarika kenapa sih mata2in negara orang”