Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dinas Keamanan Ukraina Ungkap Sosok ‘Morok’ – Drone Kamikaze dengan Jangkauan 800 Km

Setelah kawanan drone kamikaze Ukraina mampu menjangkau Moskow yang jaraknya sekitar 500-an km dari perbatasan, maka rasa percaya diri kian besar bagi para inovator untuk menghadirkan jenis drone jarak jauh dengan jangkauan yang ditingkatkan. Dari sistem penggalangan dana, Dinas Keamanan Ukraina kini tengan mengembangkan long-range drone yang mampu terbang sejauh 800 km, yang disebut sebagai drone dengan jangkauan terjauh yang diproduksi oleh Ukraina.

Baca juga: Bikin Geger! Drone Ukraina Ukrjet UJ-22 Jatuh Hanya 100 Km dari Moskow

Drone yang disebut Morok (berarti kegelapan dalam bahasa Ukraina). Kendaraan udara ini memiliki jangkauan penerbangan 800 km, atau hampir 500 mil. Ajakan untuk berdonasi pada Morok dipublikasikan di media sosial resmi Security Service of Ukraine. Jumlah total dana yang dibutuhkan adalah UAH 60 juta untuk 33 drone. Artinya, harga sebuah drone mungkin sekitar ₴1,81 juta, atau sekitar US$ 50.000. Harganya mungkin sudah termasuk biaya pengembangan.

Sebagai perbandingan, Shahed-136 yang diproduksi secara massal di Iran diperkirakan bernilai US$20.000 hingga US$50.000 per unit. Dalam postingan di akun X Twitter, Dinas Keamanan Ukraina menyertakan dua foto yang lebih mirip gambar render namun tetap memberikan petunjuk tentang desain loitering munition Morok.

Sepintas, bentuk fuselage drone sangat tidak biasa: konfigurasi sayap secara umum menyerupai canard, namun tidak memiliki bagian depan dan memiliki penstabil vertikal. Ada dugaan desain Morok menggunakan konfigurasi tak berekor yang agak jarang diterapkan dalam penerbangan modern.

Menurut Breaking News in USA Today, serangan drone kamikaze Ukraina pada akhir Agustus 2023, bisa saja dilakukan oleh Morok yang menyasar pangkalan udara Soltsy (Federasi Rusia). Menurut analisa, kemampuan Rusia di bidang pertahanan udara dan peperangan elektronik memaksa intelijen Ukraina untuk merencanakan dengan cermat setiap serangan drone.

Baca juga: Tutup Celah Pertahanan Udara di Sekitar Moskow, Sistem Hanud Pantsir Ditempatkan di “Flakturm” 

Sumber yang dekat dengan pengembangan Morok mengatakan bahwa drone ini telah digunakan selama serangan di Krimea. Setelah serangkaian pengujian, pengembang berencana, nantinya Morok akan diproduksi secara massal. Namun di Ukraina terdapat beberapa tantangan, seperti sumber daya untuk memperluas produksi, kurangnya struktur pembelian terpadu, birokrasi dan perolehan suku cadang. (Gilang Perdana)