Dimotori Perancis, Sembilan Negara Pesisir Indo Pasifik Gelar Latma “La Perouse 2025”, Indonesia Absen Kerahkan Kapal Perang
Mulai tanggal 16 hingga 24 Januari 2025, digelar latihan bersama (Latma) yang melibatkan sembilan negara di kawasan selat Malaka, selat Sunda dan selat Lombok. Latma yang dimaksud adalah La Perouse 2025, yang mana beriringan dengan Misi Clemenceau 2025, Kelompok Tempur Kapal Induk Perancis (French Carrier Strike Group – CSG), yang dikerahkan mendampingi kapal induk nuklr Charles de Gaulle.
Baca juga: Charles de Gaulle – Kapal Induk Nuklir Lambang Superioritas Perancis di Samudera
Sembilan negara pesisir Indo Pasifik berpartisipasi dalam latihan besar ini sudah barang tentu melibatkan Indonesia, khususnya sebagai negara pemilik selat Sunda dan selat Lombok. Namun, berbeda dari Latma multinasional yang biasa diikuti Indonesia, kali ini Indonesia tidak mengerahkan kapal perangnya.
Dari siaran pers Kedutaan Besar Perancis yang diterima Indomiliter.com, berikut nama negara dan komposisi kekuatan laut yang dilibatkan dalam La Perouse 2025.
1. Australia dengan kapal perusak HMAS Hobart.
2. Kanada dengan frigat HMCS Ottawa (Halifax class)
3. Amerika Serikat dengan kapal – Littoral Combat Ship (LCS) USS Savannah.
4. Perancis dengan CSG Perancis.
5. India dengan kapal perusak INS Mumbai.
6. Indonesia memberikan dukungan pangkalan di darat untuk pesawat patroli maritim Atlantique 2 dari CSG Perancis.
7. Malaysia dengan frigat FFG Lekir dengan helikopternya serta kapal Gagah Samudera;
8. Inggris dengan kapal patroli – Offshore Patrol Vessels (OPV) HMS Spey.
9. Singapura dengan kapal patroli – Littoral Mission Vessel (LMV) RSN Independence.
Latma La Perouse 2025, dilakukan di sekitar dan di selat antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, yakni selat Malaka, Sunda, dan Lombok. Selat-selat tersebut merupakan pilar perdagangan maritim global, memiliki banyak risiko yang dapat disebabkan oleh ulah manusia seperti kecelakaan maritim dan pencemaran lingkungan, imigrasi ilegal, perdagangan narkoba, dan risiko alam seperti gempa bumi dan tsunami.
LMV Independence class AL Singapura Luncurkan Rudal Hanud VL Mica untuk Pertama Kali
Memperkuat keselamatan maritim akan menjadi inti dari latihan ini, dengan pengembangan interoperabilitas bersama dan kemampuan untuk bertindak secara kolektif jika terjadi krisis maritim.
Interaksi yang direncanakan akan memungkinkan untuk mengerjakan berbagai operasi keamanan maritim. Pasukan yang tersebar di kawasan tersebut akan berlatih dalam pencarian dan intervensi pada kapal yang dicurigai melakukan kegiatan terlarang; kapal yang mencurigakan ini akan diperankan oleh kapal-kapal pasukan tersebut.
#LAPEROUSE25 kicks off !!
➡️ Multilateral cooperation 🇦🇺 🇨🇦 🇺🇸 🇫🇷 🇮🇳 🇮🇩 🇲🇾 🇬🇧 🇸🇬 demonstrating a steadfast commitment to a #FreeAndOpenIndopacific.
➡️ Ensuring free access to common spaces through an approach based on respect for international law. pic.twitter.com/3fYeFPb6pT— The 🇫🇷 Joint Staff – Military operations (@FrenchForces) January 16, 2025
Selama latihan ini, semua angkatan laut yang terilbat akan berlatih menggunakan IORIS, sistem komunikasi dan koordinasi yang didedikasikan untuk pertukaran informasi dan dokumen, agar dapat menghadapi krisis di kelautan secara efektif dan kolektif dengan cara yang tersinkronisasi.
Perancis, negara pesisir Indo-Pasifik, lantaran memiliki koloni di Kaledonia Baru, Polinesia Perancis, Wallis dan Futuna, berupaya mewujudkan ruang Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan stabil melalui pasukannya yang ditempatkan di kawasan ini, melalui pengerahan pasukannya secara berkala dari Perancis dan melalui partisipasi rutinnya dalam latihan militer bersama.
After 7800 nautical miles, 30 flight hours and 3 logistical stopovers in 🇬🇷🇦🇪🇮🇳, the Atlantique 2 has arrived in 🇮🇩 as part of the #CLEMENCEAU25 mission, where it will take part in the multinational #LAPEROUSE25 exercise to ensure maritime security in the Indonesian Straits. pic.twitter.com/zq16B0AtWk
— French Carrier Strike Group (@French_CSG) January 15, 2025
Dalam Misi Clemenceau 2025, komposisi French CSG terdiri dari kekuatan inti kapal induk Charles De Gaulle, frigat Horizon class, frigat Aquitaine class (ASW FREMM), kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) Suffren class, kapal pendukung logistik (Jacques Chevallier class) dan kapal pendukung dan bantuan lepas pantai Loire class.
Sementara sayap udara terdiri dari dua pesawat E-2C Hawkeye AEW, 24 unit jet tempur Rafale Marine, empat helikopter dan dua pesawat intai maritim Atlantique 2. (Gilang Perdana)
Naval Group Serahkan Unit Perdana Kapal Bantu Logistik dan Tanker Jacques Chevallier Class
Mereka kan sdh pake qris kita dlm membayar jd ya sngt untung
Rute latmanya masuk dan melewati ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) masing-masing ALKI I yaitu Selat Sunda dan ALKI II yaitu Selat Lombok tapi kita absen kirim kapal perang hanya menyediakan pangkalan untuk pesawat MPA jenis Atlantique 2 dari CSG Perancis saja? Kok dirasa janggal ya, melibatkan halaman rumah kita tapi tak ikut berkontribusi apakah hanya bertindak sebagai pengawas saja atau cuma nontonin armada asing yang wira wiri melaksanakan latihan via radar IMSS?
Idealnya untuk ini, kita mengerahkan unsur eskorta dan unsur patroli maritim, khusus pada patroli maritim udara sudah tentu kerahkan CN-235-220 Patmar dari TNI-AL dan B737-2X9 dari TNI-AU serta patroli udara (CAP) bersama jet tempur Rafale-M dari CSG Prancis dengan mengerahkan F-16 dan T-50i. Sungguh sayang sekali 😔