Dillon Aero 503D – Senapan Mesin Berat Bergaya Gatling Gun
|Jagad pecinta alutsista tentu mengenal sosok senapan mesin model laras putar M134D Minigun. Lewat debutnya dalam banyak palagan pertempuran dunia, berlanjut pada adopsi senjata ini pada door gun di helikopter NBell-412 Puspenerbad, menjadikan nama sang produsen, Dillon Aero begitu dikenal. Dan belum lama ini, tepatnya pada ajang SHOT Show 2020 (21 – 24 Januari) di Las Vegas, Amerika Serikat, Dillon Aero memperlihatkan desain senapan mesin laras putar terbarunya.
Baca juga: PT DI Akan Serahkan Bell-412 EPI Pesanan TNI AD Lengkap Berikut M134D Minigun
Senapan mesin laras putar atau yang kondang disebut Gatling Gun, kali ini diperkenalkan Dillon Aero dalam kelas senapan mesin berat. Ini tentu berbeda dengan M134D yang masuk kelas senapan mesin sedang, lantaran menggunakan kaliber 7,62 x 51 mm NATO. Persisnya senapan mesin berat Gatling Gun yang diberi kode 503D ini menggunakan kaliber 12,7 x 99 mm NATO. Dari kaliber yang digunakan, sudah bisa dibayangkan tingkat kerusakan yang dapat diperbuat Dillon Aero 503D.
Tapi sedikit beda dengan M134D yang total dibekali enam laras, maka 503D jumlah laras putarnya hanya ada tiga. Dikutip dari situs resminya – dillonaero.com, disebut bahwa 503D punya sifat lebih ringan, lebih cepat dan lebih presisi dibandingkan dengan senapan mesin berat standar (konvensional) yang ada di pasaran.
Secara teknis 503D dapat memuntahkan 1.500 proyektil dalam hitungan satu menit. Atau bila dipertajam lagi, dalam hitungan satu detik dapat diumbar 25 proyektil. Laju kecepatan penembakan bisa disesuaikan secara otomatis berdasarkan integrasi platform yang digunakan, semisal apakah ditempatkan sebagai senjata di wahana udara atau misalnya kendaraan di permukaan.
Kesan bahwa Gatling Gun kerap ngadat, telah diantisipasi dengan penggunaan integrated immunity guna melindungi kerusakan pada bagian dalam komponen senjata, yang umumnya terjadi karena kasus ammunition feed jams.
Baca juga: M134D Minigun – Saatnya Door Gun Helikopter Puspenerbad TNI AD Dibekali Gatling Gun
Belajar dari pengalaman penggunaan M134D, sistem 503D telah dirancang sebagai teknologi yang lengkap, bukan hanya menyajikan kemudahan dalam penggunaan, tapi dengan sistem perawatan dan fitur peningkatan keselamatan. Dengan segala keunggulannya, bobot 503D tanpa amunisi mencapai 38 kg. (Gilang Perdana)
Test dong sama prajurit yang makai body armor cukup 1 detik aja gimana daya penetrasinya. Jgn jualan2 klaim2 tp g ada video test nya
Kok ke body armor prajurit. Ini kaliber 12.7 mm bung, udah pasti tembus.
Blm ada contohnya harus d contohkan tembak 1 detik 25 peluru biar yakin efektif
Anda saja pake body armornya,terus ditembak pake Dillon Aero 503D,biar ada bukti ketangguhan senjata ini,biar gak dibilang koar koar iklan senjata saja
indonesia jarang memesan bahan titanium dari rusia karena tidak pernah memproduksi. padahal amerika, jepang, eropa dan sebagian negara memesan bahan itu utk meningkatkan kualitas persenjataan dan alustitsa.. bahan titanium dibua utk keringanan bobot senjata. sudah saatnya indonesia memiliki pabrik pencetakan yang suhu panas sangat tinggi utk melebur titanium jadi cetakan
Mungkin penguasaan ilmu metalurgi yg blom dapat bung. Kalo itu sdh dikuasai, pastilah dimulai dr pembuatan mesin diesel/bensin yg utama targetnya.
Borong… Dan minta tot
Indonesia melalui Pindad sdh membuat Prototype gatling gun yg diberi nama SMML. Tp bedanya buatan Pindad bobotnya sangat berst yaitu 90 kg dibandingkan dng buatan Dilon yg hanya */- 40 Kg. Apa yg membuat design Pindad ini sangat berat.?
cinta yang membuat berat
Dosanya
Besi nya
Bagi-bagi budget nya yg buat berat…
kangen yang bikin berat…
Beli saja Eli gun buatan Komodo Armament. Lebih ringan
Bahannya pakai besi konstruksi, seharusnya titanium.