Dihantam Bird Strike, Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Inggris Mendarat Tanpa Kaca Kanopi
|Bird strike bukan hanya menjadi momok dalam dunia penerbagan sipil, termasuk jet tempur pun bisa apes bila terkena bird strike. Selain bisa berakibat fatal bila burung masuk ke air intake pesawat, bird strike yang menghantam bagian kokpit juga tak kalah menimbulkan kerawanan pada navigasi, seperti belum lama ini menimpa Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force).
Baca juga: Hawk T1 Tim Aerobatik Red Arrows Terkena Bird Strike, Kaca Kanopi Pecah!
Dari beberapa postingan yang beredar di media sosial, sebuah Eurofighter Typhoon dari Skuadron XI (Fighter) yang berbasis di RAF Coningsby, mendarat dengan selamat tanpa kanopi setela diduga mengalami bird strike. Disebut kaca kanopi ‘terlempar’ di atas Laut Utara sebelum pesawat melakukan pendaratan darurat di RAF Coningsby.
Karena alasan yang belum dikonfirmasi, insiden tersebut menyebabkan pilot memilih untuk membuang kanopi pesawat – panel transparan yang mengelilingi kokpit – sebelum kembali ke pangkalan untuk pendaratan darurat.
Royal Air Force Eurofighter Typhoon made an emergency landing without a canopy after bird strike.
The pilot jettisoned the damaged canopy and returned to base safely, appearing unharmed. pic.twitter.com/MqjcInGPxp
— Clash Report (@clashreport) January 23, 2025
Pendaratan yang aman dilakukan di RAF Coningsby, tanpa kanopi. Seorang juru bicara RAF mengonfirmasi kepada media, bahwa pilot mendarat dengan selamat dan tidak terluka, serta mengonfirmasi bahwa insiden itu disebabkan oleh dugaan bird strike.
Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden yang sebelumnya di mana jet Typhoon RAF yang juga beroperasi dari Coningsby, kehilangan pylon dan pod penargetan di atas Yorkshire.
RAF Typhoon landed today missing a canopy #bitnippy (Pics by Richard Boettcher) pic.twitter.com/4QBPkpLEya
— Tim Davies 🏴 (@timdavies_uk) January 23, 2025
Eurofighter Typhoon menggunakan kanopi dua bagian yang terdiri dari bagian belakang yang lebih besar, yang dapat diangkat dan disambungkan dari belakang untuk memungkinkan awak pesawat masuk dan keluar dari pesawat, kemudian ada bagian depan ada kaca dipasang pada rangka pesawat.
Bagian belakang dapat dilepaskan dari pesawat, dan fungsi ini biasanya digunakan selama ejeksi (pelontaran kursi) dari pesawat. Setelah menarik pegangan ejeksi, kanopi dilepaskan dalam waktu 0,3 detik, dengan kursi lontar yang menembakkan roketnya dan meninggalkan pesawat hanya 0,15 detik kemudian. Beberapa pesawat RAF lainnya malah menggunakan kabel peledak tertanam untuk menghancurkan kanopi sebelum ejeksi.
Meskipun kanopi pesawat dirancang agar tahan terhadap bird strike, dan efektivitasnya dalam aspek ini diuji secara ketat, namun tidak ada jaminan mutlak bahwa kanopi tidak akan mengalami efek buruk akibat hantaman burung. Hal ini khususnya terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, atau jika burung yang ditemui adalah spesies yang sangat besar.
Selain kemungkinan bahwa panel kanopi itu sendiri mungkin rusak parah, mungkin ada kekhawatiran bahwa benturan tersebut telah merusak mekanisme jettison, yang berpotensi membahayakan proses ejeksi jika perlu dipicu.
Sebagai catatan, mekanisme jettison pada pesawat tempur adalah sistem yang memungkinkan pelepasan cepat atau pembuangan muatan eksternal seperti bom, tangki bahan bakar tambahan, pod senjata, atau peralatan lainnya. Sistem ini dirancang untuk digunakan dalam situasi darurat atau operasional tertentu di mana pelepasan muatan diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau keselamatan pesawat.
Bagi pilot Eurofighter Typhoon, keberadaan bagian kaca depan (tetap) kemungkinan besar akan sangat bermanfaat dibandingkan kanopi gelembung dalam hal mengurangi hembusan udara kencang yang akan terkait dengan menerbangkan pesawat jet bahkan pada kecepatan terendahnya.
Menurut BBC, mengutip RAF, sebuah F-35B dari RAF Marham, Norfolk, juga terlibat dalam tabrakan dengan burung pada tanggal 20 Januari. Tabrakan tersebut, yang terjadi saat pesawat terbang di atas Wales utara, dilaporkan mengakibatkan kerusakan pada bagian depan jet, dengan seorang juru bicara menggambarkannya sebagai kemungkinan “tidak signifikan.” F-35 melakukan pendaratan pencegahan dengan aman dan pilot tidak terluka. (Bayu Pamungkas)
Keep Them Flying, Sukhoi Su-30MK2 TS-3009 TNI AU Selamat dari Terjangan Bird Strike
@widya
Beda lagi dengan di Indonesia…..serangan “bird strike” paling banyak terjadi di bulan “besar” aka ba’da lebaran dan jelang memasuki musim penghujan 🤷🏻
Mungkin karena karakter geografis yg khas dan faktor kelembaban cuaca yg sangat tinggi disini 🤔
Bird Strike menjadi momok yang menakutkan bagi dunia penerbangan, baik sipil maupun militer. EASA (European Aviation Safety Agency) mengungkap peluang terjadinya bird strike tergantung pada waktu dan kondisi geografis. Salah satu waktu paling rawan adalah ketika migrasi burung besar-besaran sedang berlangsung. Masih menurut EASA, formasi burung selama masa migrasi utama selama musim dingin dan kemunculan kelompok atau pertemuan massal secara tiba-tiba menghadirkan risiko bird strike