Digadang Lebih Ekonomis, Rheinmetall Serius Pasang Skyranger 35 di MBT Leopard 1

Body boleh jadul, tapi sistem pertahanan boleh diadu! Inilah yang terjadi pada manufaktur asal Jerman, Rheinmetall yang dikabarkan baru saja melakukan instalasi salah satu sistem pertahanan udara termutakhir mereka di tank jadul asal Jerman, Main Battle Tank (MBT) Leopard 1. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah upgrade sistem pertahanan namun tetap ramah kocek.
Sebelumnya, pihak Rheinmetall telah memulai debut sistem pertahanan udara mereka, Skyranger 35 pada perhelatan pameran pertahanan dan keamanan internasional, Eurosatory di Paris, Perancis pada 17-21 Juni 2024 kemarin. Pada pameran tersebut, pihak Rheinmetall memasangkan sistem Skyranger 35 pada sasis tank Leopard 2.
Adapun alasan mengapa menggunakan sasis tank Leopard 2 adalah untuk menjaga stabilitas senjata serta untuk mendukung efektivitas operasional di medan-medan yang berat. Namun tidak dengan efektivitas ekonomis yang juga tidak boleh luput dari perhitungan.

Melansir dari laman thedefensepost.com, pihak Rheinmetall menilai bahwa penggunaan Leopard 1 yang notabene sudah lebih jadul dari Leopard 2 dapat menekan kocek. Kendati sudah menelan asam garam peperangan sejak 1965, namun Leopard 1 tetaplah sebuah platform yang tangguh dan andal bagi Angkatan bersenjata.
Leopard 1 sendiri terkenal akan mobilitas dan kecepatannya yang terbilang cukup tinggi (mampu melaju hingga 65 km/jam di trek mulus dan 30 km/jam di trek kasar), serta kemampuan tempurnya yang efektif, pada masanya. Tank ini juga dilengkapi dengan armor komposit yang dirancang untuk memberikan perlindungan dari proyektil artileri ringan dan serangan kecil.

Sementara untuk Skyranger 35, ini adalah versi mobile dari Skyshield yang berbasis turret, dimana Skyranger-35 dipersenjatai meriam revolver 35 mm yang mampu mendongak hingga 85° – hampir tegak lurus dengan langit, dengan sudut putar hingga 360°.
Skyranger-35 ini dioptimalkan untuk menembakkan amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency And Destruction), sebuah peluru peledak yang melepaskan awan proyektil tepat di depan target, yang memungkinkannya untuk menyerang ancaman udara konvensional rendah, lambat, dan kecil, termasuk Unmanned Aerial Vehicle atau drone.

Skyranger 35 sendiri mampu menembakkan tembakan Tunggal serta rapid single shot dengan putaran maksimum di angka 1.000 putaran per menit. Jarak tembak efektif dari turret yang memiliki 35 rangkaian sensor terintegrasi ini ada di angka 4.000 m.
Untuk sistem radar, Skyranger 35 menggunakan X-Band atau Ku-Band tracking system yang mampu melacak hingga jarak 30 km dan juga dilengkapi dengan EO/IR camera, lengkap dengan pengintai laser dan pelacakan target otomatis.
Skyranger 35 sendiri mampu membawa 252 amunisi serta cocok untuk dipasangkan dengan sejumlah kendaraan taktis. Tercatat, ada beberapa kendaraan taktis yang sudah menggunakan prototipe dari Skyranger 35; seperti Piranha IIIH, Piranha IV, Boxer 8×8, serta Leopard 2. (Nurhalim)
Jerman Borong Sistem Hanud Rheinmetall Skyranger 30, Dipasang Pada Ranpur Boxer 8×8
Related Posts
-
Safineh Class – Obsesi Iran Pada Frigat Trimaran Stealth
20 Comments | Feb 16, 2020 -
Angkatan Darat AS Batalkan Program Helikopter Intai FARA dengan Lanjutkan FLRAA
1 Comment | Feb 11, 2024 -
Siap Tandingi F-22 Raptor, “Mighty Dragon” Chengdu J-20 Dikabarkan Telah Dioperasikan AU Cina
9 Comments | Aug 4, 2019 -
Pengamanan Pelantikan Presiden, TNI AU Tampilkan H225M Caracal dengan Kombinasi FN MAG 58M dan M134 Minigun
3 Comments | Oct 17, 2024

