Dibekali Proteksi V-shape, Panser Pindad Anoa-2 6×6 Jalani Mine Blast Test
|Mine blast test menjadi tahapan yang harus dilalui oleh produsen ranpur lapis baja, khususnya bila sang produsen ingin produknya meraih sertifikasi kelayakan uji dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad). Setelah pada Juli 2018 melakukan mine blast test pada prototipe medium tank Harimau, kini PT Pindad melakukan proses uji serupa pada ranpur (panser) Anoa-2 6×6.
Baca juga: Dengan Proteksi Balistik STANAG 4569, Tank “Harimau” Pindad Sukses Jalani Mine Blast Test
Dikutip dari akun Twitter @pindad, disebutkan pada hari Rabu, 8 Desember 2021, bertempat di di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kab. Bandung Barat, dilakukan mine blast test untuk mengukur kekuatan struktur atas Anoa-2 6×6. Dalam uji ini, sebuah bahan peledak ranjau/TNT seberat 8 kg ditempatkan di bawah lambung ranpur. PT Pindad menyebut ranpur Anoa-2 dilengkapi proteksi lapis baja yang mengacu pada standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B.
Ranpur Anoa-2 6×6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat. Perlindungan tambahan berupa add on V-shape protection disematkan di bawah lantai kendaraan Anoa-2, yaitu di antara roda tengah dan belakang.
Spesifikasi mock-up ranpur Anoa-2 6×6 yang digunakan pada mime blast test mengacu pada spesifikasi teknik produk eksisting Anoa-2. Saat ini Anoa memiliki berat 14,5 ton, dimensi panjang 6 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,1 meter serta terpasang ban runflat (tipe donat). Mock up juga dilengkapi V-shape baja pelindung tambahan dengan berat sekitar 160 Kg.
Dalam mine blast test, dipasang sebuah manekin khusus Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy bekerja sama dengan FNSS. Manekin dilengkapi sensor untuk mengukur resiko cedera pada awak kendaraan sehingga dapat dievaluasi kelaikan ballistic protection dari Ranpur 6×6 Anoa-2. Pasca ledakan, terlihat body ranpur terlihat utuh, hanya roda bagian tengah dan belakang yang terlepas.
Baca juga: Anoa 6×6 Ambulance: Generasi Ambulans Lapis Baja Paling Modern
Berbeda dengan mine blast test pada tank Harimau, kala itu digunakan bahan peledak TNT seberat 10 kg. Dari hasil uji coba, dari kondisi fisik tank dalam keadaan utuh. Hanya bagian rantai dan roda yang lepas. Tank Harimau hadir dengan proteksi tinggi, rancangannya disebut-sebut mengadopsi proteksi balistik tingkat paling tinggi, STANAG 4569, pilihannya hingga level 4 dan level 5. Secara keseluruhan medium tank ini disiapkan untuk mampu menahan terjangan proyektil kaliber 30 mm. (Gilang Perdana)
Di siapkan pula helm anti gegar otak utk personilnya
Anoanya terhempas keatas 4 meteran .. Apa awak anoa selamat dari efek benturan kah? Geger otak gak ya
Anoa 2 bentuknya masih mirip yg sebelumnya, bedanya apa y..?
Industri pertahanan Indonesia perlahan-lahan mulai maju mulai dari sektor darat, Dirgantara,laut, kendaraan tanpa awak dll
Harus anoa tahan 30mm juga dan test dengan javelin kan kita punya javelin
Thanks om mimin 🤗🤗🤗
Berarti Anoa 2 6×6 eksisting yg dipakai TNI blom bisa menahan ranjau yaa, karna blom dilengkapi dengan add on V-shape protection?
Ini test buat R&D atau test buat sertifikasi?
Kalau buat sertifikasi apakah boleh pakai mockup dan bukan prototype?
ini anoa yang dioprasikan TNI sekarang kah? bukan yang ini https://twitter.com/putut_reza/status/1351351070098767873
Belum, seandainya iya, kurang dari 8 kg.
Sepertinya tes untuk RnD. Kalau mau sertif biasanya pakai hull yg memang produk jadi agar benar-benar mirip combat condition.
Tenang tong Anoa 69 bakal dilengkapi M4t4mu shape utk menahan hempasan ledakan ICBM bukan Javelin.lagi.
Facelift dong desain ranpur tahun 70an tuh
Kalau combat condition pake hulu ledak artileri 155mm utk tesnya.
Ini 8 kg TNT peledak biasa atau shape charge? Soalnya shape charge tidak berlaku untuk V shape, dgn lancar nembus baja sampai ratusan milimeter