Di Ukraina, Rudal Udara ke Udara ASRAAM ‘Berubah’ Jadi Rudal Hanud SHORAD
Selain AIM-9X Sidewinder, rudal udara ke udara jarak pendek berstandar NATO yang ‘berubah’ sebagai rudal pertahanan udara (hanud) adalah AIM-132 ASRAAM (Advanced Short-Range Air-to-Air Missile). Meski belum beredar video penembakkan, namun, Inggris telah mengirimkan ASRAAM ke Ukraina dalam konfigurasi rudal hanud yang dipasang pada platform truk off-road Supacat 6×6.
Baca juga: Sistem Hanud NASAMS Kini Bisa Luncurkan Rudal AIM-9X Sidewinder
Surat Kabar Inggris – The Times adalah yang pertama kali memposting Supacat 6×6 dengan dua peluncur rudal ASRAAM yang dipasang di bagian belakang kendaraan. Adopsi Supacat 6×6 dengan rudal ASRAAM, adalah bagian dari paket rudal hanud SHORAD (Short Range Air Defence) yang dikirim Inggris ke Ukraina, setelah sebelumnya London mengirim rudal Starstreak dan Martlet untuk arhanud Ukraina.
Supacat 6×6 dengan peluncur ASRAAM dilengkapi dengan tiang teleskopik yang bisa dinaikkan di atas truk. Tiang teleskopik tersebut kemungkinan menjadi tempat bagi perangkat sensor elektro-optik/infrared yang digunakan sebagai perangkat untuk penargetan sasaran.
Menurut The Times, yang berbicara dengan seorang Letnan Kolonel Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang bertugas di komando pertahanan udara Kiev, menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Inggris telah memasok beberapa Supacat yang dikreasikan oleh para insinyur Inggris untuk bisa meluncurkan rudal ASRAAM. Kabarnya platform hanud ASRAAM dipersiapkan untuk menembak jatuh kawanan drone kamikaze Shahed-136 yang diluncurkan Rusia.
Kemampuan mobilitas tinggi Supacat 6×6 membuatnya mampu beroperasi dekat dengan garis depan pertempuran. Tidak seperti sistem lain seperti Starstreak, ASRAAM tidak memerlukan line of sight dan dapat mengunci target sendiri jika ditembakkan ke sekitarnya.
Sejauh ini, tidak jelas jenis sensor apa, di luar turret EO/IR yang mendukung sistem hanud ASRAAM. Seperti untuk mendeteksi dan mendapatkan target awal, besar kemungkinan Supacat ASRAAM mendapatkan pasokan data dan informasi dari sistem radar yang disediakan oleh platform lain.
ASRAAM mampu digunakan dalam mode lock-on after launch (LOAL), yang berarti data penargetan juga dapat dikirim ke rudal, melalui datalink setelah rudal diluncurkan. ASRAMM diproduksi oleh MBDA UK, di mana rudal ini mulai digunakan sejak tahun 1998.
ASRAAM yang biasanya melengkapi arsenal senjata di jet tempur Eurofighter Typhoon, ditenagai dual-burn, high-impulse solid rocket motor dengan jarak jangkau luncuran 25 km. Kecepatan rudal ini mencapai Mach 3 dan menggunakan sistem pemandu infrared homing dengan LOAL.
Dari spesifikasi, ASRAAM punya berat 88 kg dengan berat hulu ledak 10 kg (blast/fragmentation). Mekanisme peledakan rudal mengandalkan laser proximity fuze dan impact. ASRAAM punya panjang 2,9 meter, diameter 166 mm dan lebar bentang sirip 450 mm. (Gilang Perdana)
Mahal amat.. Ngga sebanding dg target yg mau disasar. Klo buat nembak ucav sih mendingan.
Kalau hanya buat eliminir drone mahalan rudalnya, masalahnya drone mampu hancurkan banyak target mahal jadi apaboleh buat, tak perlu gengsi lagian penting bisa lawan Rusia, barat laris manis stock peralatan yg jelang expired bagi Ukrainia dipikir nanti duitnya, kalau menang minta ganti rugi perang ke Rusia jika kalah tinggal misuh-misuh ke barat lunas sudah.