Di Tengah Ketegangan dengan Taiwan, Cina Luncurkan Unit Ketiga LHD Type 075
|
Peringatan dari Beijing kian keras kepada Taipei, dimana bila Taiwan berani menyatakan kemerdekaan, maka hal itu akan diartikan sebagai “perang.” Selain intensitas provokasi yang meningkat dari masuknya jet tempur dan pembom Cina ke zona identifikasi pertahanan Taiwan, Angkatan Laut Cina dilaporkan juga telah mengerahkan kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) Type 075 di sekitaran Laut Cina Selatan.
Dan, terkait LHD Type 075 atau dalam kode NATO disebut Yushen Class LHD, dikabarkan unit ketiganya telah diluncurkan belum lama ini oleh Hudong Zhonghua shipyard di Shanghai pada 29 Januari 2021. Dikutip dari Navalnews.com (29/1/2021), serangkaian foto LHD Type 075 ketiga telah bereda di platform media sosial Sina Weibo.
Hudong Zhonghua Shipyard telah menyelesaikan pembangunan dua unit LHD Type 075, kapal pertama telah diluncurkan pada September 2019 dan mulai melakukan sea trial pada Agustus 2020. Kemudian kapal kedua diluncurkan pada April 2020 dan memulai sea trial pada Desember 2020. Analis militer global menyiratkan adanya percepatan produksi kapal besar-besaran di galangan tersebut, dimana setiap enam bulan diluncurkan kapal sejenis.
The first #PLAN #Type075 LHD was spotted in the #SouthChinaSea about 35km to the east of #SanyaNavalBase, sailing northeast at about 20 knots.
Image:© Planet Labs pic.twitter.com/oqzfdev3db— August (@August20190831) January 29, 2021
Rencananya, AL Cina akan mengoperasikan delapan unit LHD Type 075. Untuk kapal pertama, sesuai tangkapan citra satelit dari planet labs, ditempatkan untuk memperkuat Armada Laut Selatan dan satunya lagi untuk Armada Laut Timur.
LHD Type 075 punya bobot 36.000 – 38.000 ton, dengan kemampuan membawa 30 helikopter berukuran sedang. Komposisi helikopter yang dibawa terdiri dari helikopter serbu WZ-10, helikopter angkut sedang, helikopter anti kapal selam Z-18 dan Z-20.
Panjang kapal serbu amfibi ini mencapai 237 meter dan lebar 43 meter. Sebagai sistem proteksi, Type 075 dilengkapi dua kanon reaksi cepat CIWS H/PJ-11 30 mm dan dua peluncur rudal hanud HHQ-10. Kemudian ada anti torpedo system dan electronic warfare system.
LHD Type 075 dilengkapi dock basah pada bagian buritan, dimana dapat memampung 2 – 4 unit hovercraft atau 726A LCAC air cushion landing craft untuk mendukung operasi pendaratan amfibi. Kapal induk helikopter ini ditenagai enam mesin 16PC2-6B dengan kekuatan 65.000 hp yang mampu membawa kapal induk ini berlayar dengan kecepatan 23 – 24 knots.
Baca juga: Kapal Induk Helikopter Cina Type 075 Mengalami Kebakaran
Para analis milter global memprediksi, saat Type 075 beroperasi penuh, plus dikombinasikan dengan LPD (Landing Platform Dock) Type 071, maka AL Cina bakal mempunyai kekuatan serbu amfibi paling besar di Asia Pasifik. (Bayu Pamungkas)
Bentuknya rumit dan gagah, sepertinya belum mampu kita walaupun ada dananya buat bikin. Pun kalaupun bisa bikin mau didarati apa ya, jumlah heli sedikit, helipun kebanyakan cuma buat transport personil senjata paling senapan mesin dan roket, heli aks cuma beberapa itupun yg berfungsi sebagai aks juga bisa dihitung pakai jari, sungguh terlalu ngenes
Sebesar apapun kapal LHD yg dibuat cina Kelemahannya tetap saja LHD Cina sampai saat ini belum bisa jadi tempat operasional pesawat tempur seperti F 35B atau pesawat MV 22 osprey.
Bentuknya mirip LHD Mistral apa copyan y..
Tdk juga hanya karena bentuknya mirip bkn berarti kopian seperti halnya banyak drone yg dibuat oleh berbagai negara banyak yg memiliki bentuk yg mirip dgn MQ 9 reaper.
Predator dan reaper varian awal pendahulu banyak yg jatuh di Irak dan afghanistan di dekade 2000an dan diloakin oleh orang lokal dibeli oleh pengusaha tiongkok.
Drone TAI anka, Shahed 129 & Elang Hitam bentuknya juga mirip dgn MQ 9 reaper.
kapal LHD kelas dokdo yg juga bentuknya mirip dgn LHD kelas mistral apakah juga termasuk kopian.
Mantap aja nie cine.. Bentar lagi ngk ada tanding klo dibiarin
Sayangnya “biarin saja mereka2 semua” sudah merasuk mendarah daging di kita bang, makanya tak ada senjata gahar menggetarkan jiwa yg kita miliki saat ini, negara kita lebih suka jaga keamanan negara lain dari pada jaga negeri sendiri, atau mungkin kita dah merasa sangat amat kuat dan tak mungkin diserang.