Di Tengah Ancaman Trump, Iran Pamer Keberadaan “Kota Rudal” di Bawah Tanah

Di tengah masifnya serangan udara Amerika Serikat ke sekutunya, Houthi di Yaman, Iran belum lama ini justru memamerkan kekuatan otot militernya kepada dunia, kali ini dengan memperlihatkan keberadaan “Kota Rudal (Missile City) yang ada di bawah tanah.

Baca juga: Iran Ungkap Keberadaan Pangkalan Rudal Jelajah Anti Kapal di Fasilitas Bawah Tanah

Dalam video baru yang dirilis oleh media pemerintah, dua pemimpin militer Iran yang bertanggung jawab atas program persenjataan negara itu terlihat berkendara melalui terowongan panjang yang penuh dengan beragam jenis rudal. Diiringi musik video berdurasi 1 menit 25 detik itu dipublikasikan di tengah meningkatnya ketegangan regional dan menyiratkan bahwa Iran dapat menahan serangan dan memberikan respons.

Saat mereka berkendara melalui fasilitas itu, Mayjen Mohammad Hossein Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran dan Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Iran memamerkan beberapa rudal dan roket tercanggih Iran. Ada Kheybar Shekan, Ghadr-H, Sejjil, dan Haj Qassem, serta rudal jelajah serang darat Paveh. Iran menggunakan beberapa senjata ini dalam serangan terhadap Israel musim gugur lalu.

Meski memperlihatkan kekuatan rudal yang sangat besar, namun desain penempatan atau penyimpanan rudal dalam terowongan bawah tanah menyimpan kerentanan, yang mencolok adalah amunisi tersebut disimpan di tempat terbuka dalam terowongan panjang yang berkesinambungan dan gua-gua besar tanpa, atau setidaknya terbatas, pintu anti ledakan atau tanggul yang terpisah.

Hal tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan jika fasilitas tersebut ditembus dalam suatu serangan oleh rudal penghancur bunker yang punya penetrasi kuat ke bawah tanah. Kurangnya tindakan perlindungan ini dapat menyebabkan reaksi berantai yang sangat besar dari ledakan sekunder.

Video tersebut dirilis di tengah ancaman dari Presiden AS Donald Trump. Awal bulan ini, Trump mengeluarkan tenggat waktu dua bulan kepada Teheran untuk mencapai kesepakatan nuklir baru. Pada tahun 2018, Trump menarik diri dari kesepakatan senjata nuklir sebelumnya yang ditandatangani oleh mantan Presiden Barack Obama. Trump juga mengisyaratkan bahwa Iran dapat menjadi sasaran serangan yang sedang berlangsung melawan pemberontak Houthi karena Iran adalah sponsor utama mereka.

Lantaran Iran sesumbar atas kemampuan rudalnya, maka fasilitas senjata bawah tanah semacam ini akan menjadi salah satu target utama jika perang dengan AS dimulai. (Gilang Perdana)

Iran Ungkap Keberadaan Pangkalan High Speed Boat dengan Rudal Anti Kapal di Bawah Tanah

2 Comments