Di Rusia, Roket Anti Kapal Selam RBU-6000 Ternyata Dijadikan Senjata Pertahanan Pangkalan
|Siapa yang tak kenal dengan RBU-6000, inilah salah satu alutsista milik TNI AL yang paling populer dikenal netizen. Pasalnya, penembakan roket anti kapal selam RBU-6000 terbilang sering dilakukan dari korvet Parchim Class, yakni saat parade dan latihan tempur. Hujan roket MLRS dari tengah laut, tak ayal menciptakan pemandangan yang spektakuler dan ini menjadi ciri khas dari gelaran sistem senjata buatan Uni Soviet ini.
Baca juga:Β RBU-6000 – Peluncur Roket Anti Kapal Selam Korvet Parchim TNI AL
Namun, tahukah Anda, bahwa RBU (Reaktivno-Bombovaja Ustanovka )-6000 bukan hanya dipasang pada platform kapal perang permukaan. Di negara asalnya, RBU-6000 ternyata pernah diguanakan sebagai sistem senjata pertahanan pantai atau pangkalan.
Dikutip dari akun Twitter @gunner_schmulke, diperlihatkan foto-foto sisa RBU-6000 silo based variant. Meski tak lagi digunakan dan telah dimakan karat, jejak konstruksi RBU-6000 yang diketahui berada di Pangkalan Angkatan Laut Rusia Zapadnaya Litsa di Murmansk – Armada Utara Rusia, masih terlihat dan dapat dinikmati dengan jelas.
Dari aspek fire power, daya hancur RBU-6000 cukup besar, lantaran jenis peluncur ini memiliki 12 laras roket yang dapat melakukan tembakan secara single maupun salvo. Sistem peluncur pun hebatnya dapat melakukan sistem reload amunisi secara cepat dan otomatis.

Pengoperasian RBU-6000 sudah tergolong modern, yakni dengan sistem kendali otomatis dari pusat informasi tempur yang mengandalkan Burya fire control system agar akurasi serta arah elevasi multi larasnya dapat terjaga. Secara total, pola penembakkan RBU-6000 dapat di setting untuk satu kali tembakan, 2x, 4x 8x atau salvo 12x. Menyadari panasnya laras setelah dilakukan penembakkan, dilakukan pendinginan dengan air.
Bila amunisi sudah habis, sementara kapal selam yang diburu belum βkeokβ juga, tak jadi masalah. RBU-6000 siap melakukan reload amunisi secara otomatis dengan teknologi 60UP loading system yang terletak dibawah dek peluncur. Umumnya tiap-tiap peluncur dapat memuat magazine yang berisi 72 hingga 96 roket. Jumlah yang cukup besar untuk mengkandaskan atau paling tidak membuat kapal selam musuh rusak berat.
Satu unit RBU-6000 memiliki berat 3.100 kg, lebar 2 meter, tinggi 2,25 meter, dan lebar 1,75 meter. Untuk menyesiakan arah sasaran, tingkat elevasi dapat disesuaikan mulai dari -15 sampai 60 derajat. Untuk sudut putarnya mencapai 180 derajat. RBU-6000 adalah sistem peluncurnya, untuk roketnya sendiri menggunakan jenis 90R. Roket ini cukup canggih, dimana aktivasi peledakan dapat disesuaikan berdasarkan kedalaman yang dibutuhkan. Bila sudah masuk ke bawah permukaan laut, fungsinya akan menjadi bom laut yang dapat mengganyang target hingga kedalamam 1.000 meter.
Tentang roket 90R mempunyai berat 112,5 kg dengan bobot hulu ledak 19,5 kg. Diamater roket ini 0,212 meter dan panjang 1,83 meter. Untuk jangkauan luncur mulai dari 600 meter sampai 4.300 meter. Namun uniknya, disebutkan efektif radius sebenarnya hanya 130 meter. Dengan hulu ledak 19,5 kg, 90R dipercaya dapat merusak lambung kapal selam. Hasil dari pengenaan sasaran dapat diketahui dalam waktu 15 detik, dan tingkat kebehasilan dalam penghancuran kapal selam mencapai 80 persen. (Haryo Adjie)
Iya kalau kasel ke detect duluanπ€£.
…….Semoga kita bisa beli ini dr paman Bear…..missile torpedo..
https://youtu.be/7nozLQDQxqU
https://youtu.be/GTqFHXZpQdQ
4.300 meter saja ?
Dekat amat!!
Ya kalo kapal selamnya dekat.
Padahal torpedo kapal selam puluhan kilometer lebih jauh jangkauannya daripada RBU ini.
RBU cocoknya sekarang ini berperan sebagai MLRS untuk bantuan tembakan ke sasaran darat saat penyerbuan dari laut ke pantai/pelabuhan. Pasukan penjaga pantai bisa ketar-ketir nih.
jadi RBU cocok dipasang di kapal2 LST.
Ide yg menarik, wajar Rusia bisa memiliki ide yg kreatif ditengah keterbatasan mereka. Bila ane pernah bilang Indonesia harus menempatkan F-35 B di geladak Fregat, Rusia pernah menaruh pespur dengan kemampuan V/STOL macam Yak 38 di Kapal Cruiser. So, gak masalah Indonesia beli F-35 B dan taruh di kaprang Fregat yg nanti lagi di bangun macam Bergamini/FREMM class yg paling besar atau Arrowhead.
Bung Admin jng lupa
Walau karatan tetapi Alutsista Rusia sungguh tokcer banget.
Justru Alutsista Rusia yg karatan terbukti sangat Stroong Bingiiit spt rudal jadul Rusia yg sukses membuat ngungsep pespur AS yg bergelar Raja Nyungsep di Serbia. Dan Sang Maestro Siluman AS pun cukup mudah dirontokan rudal jadul Rusia Stroongg Bingiitt. Ini merupakan jackpot dan sekaligus sbg “Masterpiece of Balkan War” yg gak akan pernah bisa dicapai alutsista buatan paman Gober Abidin.π
Blom lagi bila cerita sang Masterpiece of Yaman War. Yaitu sang rudal tua Rusia pembantai Tank Abrams ..π
Jd gak perlu bingung atau takjub jika dapat berita senjata SS AK-47 sanggup merontokan Apache buatan paman Gober. Memang spt itulah kualitas alutsista buatan Paman Gober yg cukup ditaklukan dng alutsista2 tua Rusia jaman perang dingin.
Sebaliknya malah AS harus berjuang keras menaklukan alutsista tua Rusia yg dimiliki olek kebanyakan negara ke tiga dng senjata Moderennya. Ironis banget ya min…ππ
Ya. Salaamm…πππ
kalau ada yang tanya kenapa, dipake buat pertahanan pangkalan ya karena bisa buat nyerang darat juga ni roket, dan untuk jarak memang bukan buat dilaut lepas sih bom laut kayak RBU ini, mungkin bakalan dipake di area dangkal aja yang ngga memungkinkan torpedo buat melipir
*seperti yang diliat itu kayaknya yang di foto ngga Deket pantai deh, sumber: Wikipedia
hmm sumber data maksudnya π
Rincinya versi India. Sistem ini bs di gelar di darat. Coxok di gelar di MULUT2 SELAT ALKI kita.
https://youtu.be/r3vqjD67xTU
4,3km π