Di RISING 50, F-16 TNI AU dan RSAF Bersatu Dalam Formasi
Bagi penerbang jet tempur TNI AU, membentuk formasi angka “50” sudah pernah dilakukan, yakni saat defile HUT TNI Ke-50 tahun 1995 di Lanud Halim Perdanakusuma. Dan kini di tahun 2017, tepatnya Kamis (7/9), para penerbang tempur TNI AU kembali melakukan formasi angka 50, namun kali ini dilakukan di ruang udara negara tetangga, dan formasi dilakukan bersama mitra fighter dari AU Singapura. Rangkaian formasi ini menjadi puncak perayaan pesta emas “RISING 50” untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura.
Baca juga: Gulfstream G550 CAEW – Stasiun Radar Terbang Conformal Perisai Ruang Udara Singapura
Bila di tahun 1995, TNI AU melakukan formasi flypass angka “50” dengan kombinasi beragam tipe jet tempur, maka di RISING 50 formasi angka 50 dibentuk dari jenis jet tempur yang sama, yakni F-16 Fighting Falcon. Merujuk informasi yang didapat, 10 jet tempur TNI AU mendapat peran membentuk angka 5, sedangkan 10 jet F-16 Singapura mendapat peran membentuk angka 0. Kabarnya dibutuhkan latihan selama enam bulan untuk mematangkan formasi tersebut. RISING sendiri menyiratkan RI (Indonesia) dan SING (Singapura).
Momen bersejarah ini turut disaksikan langsung oleh kedua petinggi negara, Presiden RI Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong, didamping para pejabat sipil dan militer kedua negara melihat flypass dari Marina Bay Cruise Centre. Yang menarik, dalam formasi angka “50,” kedua KSAU dari Indonesia (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto) dan Singapura (Mayor Jenderal Mervyn Tan) turut terbang di kursi tandem sebagian bagian dari team formasi.


Baca juga: Iron Dome – Sistem Proteksi Canggih Ruang Udara Singapura
Meski kekuatan udara antara TNI AU dan RSAF (Republic of Singapore Air Force) disatukan dalam penggunaan jet tempur F-16, namun varian yang digunakan berbeda. TNI AU dalam formasi tersebut menggunakan F-16 C/D Block52ID, yang aslinya adalah F-16 Block 25 yang dilakukan upgrade sehingga punya kemampuan setara F-6 C/D. Sementara Singapura menggunakan F-16 C/D Block52+ yang dilengkapi conformal fuel tank, dan basis aslinya memang menggunakan Block 52.

Selain menampilkan formasi F-16 dari kedua negara, atraksi RISING 50 diakhiri dengan manuver lima unit F-15SG yang menampilkan manuver bomb burst. (Bayu Pamungkas)
Baca juga: [Polling] F-15SG RSAF: Lawan Tanding Terberat Sukhoi Su-27/30 TNI AU
Ehem ehem
Jika :
Skuadron 1 Kohanudnas pilih 28 unit FA-50 dengan dana USD 1200 juta.
3 skuadron baru 50 unit ada kandidat EF typhoon. Harga EF typhoon per unit kalau tidak salah USD 125 juta.
Jadi dana yang mungkin disiapkan untuk 3 skuadron baru :
50 unit x usd 125 juta = usd 6250 juta.
Gimana kalau dibelikan FA-50 semua ?
Usd 1200 juta + usd 6250 juta = usd 7450 juta.
Harga FA-50 pesanan Iraq usd 1000 juta dapat 24 unit.
1000 / 24 = 41,67
Jadi FA-50 Iraq per unit harga usd 41,67 juta.
Kalau dinaikan jadi usd 45 juta per unit dengan perubahan radar dari EL/M-2032 menjadi AESA SABR maka :
7450 / 45 = 165,55 dibulatkan 165 unit.
15 unit T-50i yang ada sekarang misal ditingkatkan ke FA-50 SABR juga jadi :
165 + 15 = 180 unit FA-50.
180 / 12 = 15
Jika dibagi masing2 12 unit per skuadron menjadi 15 skuadron kecil.
Jika anda seorang pengambil keputusan di Kemhan, dengan dana USD 7,45 milyar Anda pilih mana :
15 skuadron light fighter FA-50 dengan radar AESA SABR.
ATAU
3 skuadron medium radar AESA plus 1 skuadron light fighter radar bukan AESA.
Untuk heavy air superiority sudah ada dana sendiri.
fa-50 dengan aesa sabr..? Apakah pespur korsel sdh ada yg install dan us apa akan mengizinkan bung tn..?
di wikipedia ditulis tentang kemungkinan pengembangan FA-50 di antaranya dengan pemasangan radar AESA seperti SABR atau Vixen.
RI sudah ditawari F16V dengan radar AESA SABR. Jadi kemungkinan itu ada. Toh dengan pengadaan FA-50 itu juga menguntungkan US.
Kalau nggak boleh dipasang SABR bisa dipasang radar AESA buatan Hanhwa yang kemarin diuji.
Wah ini bandingkanya..sama typoon..beda bung..walaupun punya radar baik..tapi kemampuan mesin beda jauh..nanti pengaruhnya..pas bawa amunisi agak penuh,pas misi,dicegat…untuk 50 unit ya..saya pilih 32 unit baru(medium..F16,gripen Ng,typoon,drpd jf 31..langsung MiG 35/Mi 31 BM)sisa..kalo yg dr barat FA 50…itu satu paket semua..seperti sekarang..16 sukhoi+32 F16+12 TA 50…kalo mau sabar nunggu india..kemungkinan besar medium india bisa angkut brahmoss,penting juga ini…pilihan saya lho ini…wkwkw…mengapa typoon dipilih..karna pespur yg mungkin akan diupgrade lagi kedepannya…sebagai tandem F35..lha F16? Kemungkinan besar mandeg upgradenya..soalnya pespur kelas 4 di negara asalnya..
india malah salah satu calon pengguna viper
Well done ,,, ternyata kita sanggup nyiapain 10 unit F-16
Terus gimana apa viper / blok 72 tetap di akuisisi kan banyak lanud nganggur tipe A ?
lagi cari dana bung
mau proses tender brhadapan dgn gripen ng, typhoon trance 2 srta jf-31. akan diumumkan pemenangnya bbrp bulan stlh indonesian airshow 2018.
3 skuadron atawa 50 unit. semuanya ska baru. direncanakan utk manado, biak & kupang
Skuadron 1 untuk kohanudnas jadikah FA-50 ?
Trus 1 skuadron tambahan air superiority apa dipegang Sukhoi lagi ?
@ayam jago
Bung tahun 2018 emang jadi kita adain Indonesia Airshow?? Bulan brp tuh diadain?
Jadi kangen dulu waktu indonesia airshow 1996 pertama kali nonton di Cengkareng, bisa masuk sampe pinggir Taxi way buat nonton manuver2 pesawat macam F16, saya lupa dulu masi SD kelas 2 itu diizinin krn emg buat umum atau krn bapak yg bikin terminal 2 disana.
Sorry OOT hehehe
Wah utk 3 skuadron baru ini kemungkinan besar Kemenhan n TNI condong kemana bung?
Saya doain deh Gripen yg diakusisi
@ayam jago
Terus om f16 locked martien gak ikut tender dalam pengadaan skuad baru ini
@me
viper ikutan dong krn kandidat trkuat. nama yg ane sebutin diatas para penantang viper
@basith
viper msh yg trkuat. pluangnya 75%. malah klemungkinan tnder trsebut cuma formalisasi doang sprt tender merad sam kmrn yg dimenangkan nasams.
khusus 2018 indodefence ditiadakan. indonesian airshow insyaallah sktr oktobet atau nopember
@ayam jago
Kenapa skyhawk,hawk mk53 n F5 tiger gak d manfaatkan dlu u/ manado biak n kupang padahal negara lain juga masih menggunakan pesawat tempur era 60an
Apa krn biaya operasional yg tinggi atau sukucadangnya sudah gak ada?
kitanya yg memang tdk mau ambil resiko pake barang sepuh. bisa upgrade tiger maupun skyhawk tp prmasalahannx xuma trsisa satu negara yg msh bikin komponen pespur antik tsb yaitu israel
Fa~50 msh jd kandidat trkuat
Blm tntu su35 lg. Utk sisa 5 unit serta 1 ska air superiority baru bkl pake proses tnder
Buat hadapi China lebih bagus jangan Sukhoi, F15SE atau EF typhoon lebih cocok.