Di RIMPAC 2024, KRI RE Martadinata 331 Bertemu ‘Kembaran’ dari Meksiko, Frigat ARM Benito Juárez 101
|Banyak hal menarik dari gelaran latihan laut multilateral RIMPAC (Rim of the Pacific) 2024 yang dihelat di perairan Hawaii. Selain bakal ada pengujian penembakan berbagai jenis senjata, ada juga info ringan yang cukup menarik untuk Anda simak, yakni bertemunya dua kapal perang kembaran dari dua negara yang berbeda, yakni frigat KRI RE Martadinata 331 dari Indonesia dan frigat ARM Benito Juárez 101 dari Meksiko.
Keduanya disebut kapal perang kembar, pasalnya kedua kapal perang dibangun dari rancangan frigat SIGMA 10514 dari Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), galangan kapal kondang asal Belanda. Meski masuk sebagai kelas frigat, di negara asal masing-masing, kedua kapal punya label yang berbeda.
KRI RE Martadinata 331 disebut sebagai Perusak Kawal Rudal (PKR) atau Guided-Missile Destroyer Escort. Sementara ARM Benito Juárez 101 disebut Long Range Ocean Patrol Vessels atau dalam bahasa Meksiko disebut POLA (Patrulla Oceánica de Largo Alcance).
Sebagai catatan, sebelum Maret 2021, ARM Benito Juárez 101 menyandang nama ARM Reformador 101 (POLA 101). Meski dari tampilan identik satu sama lain, KRI RE Martadinata 331 dan ARM Benito Juárez 101 dapat dibedakan dari sistem senjata yang dibenamkan, bila frigat Martadinata class dominan dengan sistem senjata dari negara-negara Eropa, sementara ARM Benito Juárez lebih dominan menggunakan sistem senjata buatan Amerika Serikat, meski untuk meriam pada haluan mempercayakan pada Bofors 57 mm/L70 Mk 3 dari BAE Systems.
Selain itu, komponen senjata utama pada ARM Benito Juárez 101 terdiri dari 4x rudal anti kapal RGM-84L Block II, 8 × RIM-162 ESSM VLS cells, 1 × RIM-116 RAM SAM launcher dan 2 × 3 Mark 32 torpedo tubes.
Rudal hanud yang akan dipasang di ARM Benito Juárez 101 adalah RIM-162 Evolved SeaSparrow Missile (ESSM), yang merupakan pengembangan dari rudal RIM-7 Sea Sparrow yang digunakan untuk melindungi kapal perang dari serangan rudal dan pesawat. Diproduksi Raytheon, ESSM dirancang untuk menghancurkan rudal anti-kapal yang melesat supersonik.
ESSM ditenagai mesin Mk 134 Mod 0 solid fuel rocket, rudal ini mampu melesat Mach 4+ dan punya jarak luncur sampai 50 km. Rudal hanud ini mengandalkan sistem pemandu mid-course update datalink, terminal semi-active radar homing dan dual semi-active/active.
Sementara untuk senjata CIWS (Close In Weapon System) di depan anjungan, bila frigat Martadinata mempercayakan kanon Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun, maka ARM Benito Juárez 101 mengadopsi dua pucuk, Rafael Typhoon Mk 38 Mod 2 RCWS, yang mana satu pucuk ditempatkan ke arah buritan. ARM Benito Juárez 101 adalah unit satu-satunya frigat SIGMA 10514 class Angkatan Laut Meksiko. (Gilang Perdana)
POLA Class, Frigat ‘Kembaran’ RE Martadinata Class Baru Akan Dipasangi Rudal Hanud VLS RIM-162 ESSM
Jadi kepo, pada RIMPAC kali ini coba kedua kembaran ini diadu dalam sebuah skenario latihan pertempuran laut, berapa hasil keduanya?
@Agato…setuju bang, miris lihat lemahnya alutsista kita, wajib negeri ini komitmen mitigasi korupsi dulu dibanyak bidang di semua instansi sipil, militer dan swasta tanpa kecuali, vonis dengan keras para pelakunya tanpa ampun, supaya kekuatan militer dan ekonomi meningkat
@agato
ngitungnya tak seperti itu.
proses intercept itu dimulai ketika radar mendeteksi ancaman.
Fire Control akan menghitung titik temu antara rudal lawan dengan rudal intercept.
jadi rudal MICA akan diluncurkan jauh sebelum titik jangkauan, misal diluncurkan 30 km dari target dan titik temu perkiraan di 17 km,.
misal lagi rudal supersonic macam brahmos maka MICA akan diluncurkan 100 km dan titik temu perkiraan di 15 km
Repot jad orang kalo kepinteran….kapal sekelas korvet kok mo dilengkapi pake SM-2/3/6 apa aster-30
udah ada tu…..VL Mica NG yg jangkauannya smp 40 km, dg panjang rudal yg sama dg tipe VL Mica dan jelas kompatible dg CMS Thales
Ketika jangkauan sistem hanud ESSM dibandingkan dengan MICA jelas kemampuan mitigasi KRI REM dan sister shipnya KRI IGN jelas patut dipertanyakan mengingat kedua Kaprang Kombatan tersebut dijadikan sebagai satuan pemukul utama. Kesiapan waktu yg lebih sedikit untuk bertahan diri setelah tembakan pertama sangatlah pendek hanya 55 detik setelah intersepsi pertama gagal. Setidaknya dipasang rudal hanud yg lebih jauh jangkauannya macam ESSM, Aster 30, SM-2,3 atau 6 atau bisa juga ambil Barak 8. Jangan lupa diperbanyak jumlah rudal yg bisa dibawa.