Di Perairan Bali, Untuk Pertama Kali Kapal Perang Amerika Serikat dan Rusia Tampil dalam Latihan Laut Multilateral
|Untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kapal perang dari dua negara yang terlibat perang dingin, yakni Amerika Serikat dan Rusia, melakukan latihan perang berdampingan. Dan momen istimewa itu terjadi di Perairan Bali, Indonesia, yang mana kapal perang kedua negara ikut serta atas undangan TNI AL dalam gelaran Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025.
Armada Ketujuh AS mengirimkan kapal perusak USS Dewey – Arleigh Burke class, sementara Armada Pasifik Rusia mengerahkan korvet RFS Rezkiy 343 dan RFS Hero of the Russian Federation Aldar Tsydenzhapov 339, bersama dengan kapal tanker laut menengah Pechenga.
Latihan Laut MNEK 2025 diselenggarakan dari tanggal 15 hingga 22 Februari di Bali, Indonesia. Latihan dua tahunan ini berfokus pada operasi non-tempur dengan penekanan pada bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Inti dari latihan Komodo terletak pada peningkatan kerja sama maritim multilateral dan interoperabilitas antar angkatan laut di kawasan Asia-Pasifik. Kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat hubungan dan kerja sama dalam skenario non-perang, khususnya dalam manajemen bencana dan bantuan kemanusiaan. Tema latihan tahun ini adalah “Kemitraan Maritim untuk Perdamaian dan Stabilitas.”

Latihan tersebut mencakup berbagai komponen seperti forum pertukaran perwira, pertemuan bilateral antara angkatan laut, simposium keamanan maritim internasional, pameran pertahanan, dan parade budaya. Ada juga inisiatif konservasi lingkungan yang melibatkan kegiatan seperti penanaman bakau dan pelepasan tukik penyu, yang ditujukan untuk pencegahan abrasi pantai dan kesadaran lingkungan.
USS Dewey (DDG-105) adalah bagian dari Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal perusak berpeluru kendali Arleigh Burke class ini ditempatkan di depan dan ditugaskan ke Destroyer Squadron (DESRON) 15, yang merupakan skuadron perusak terbesar dan kekuatan permukaan utama Armada Ketujuh. USS Dewey beroperasi dari Yokosuka, Jepang, yang merupakan markas besar Armada Ketujuh.
Lockheed Martin Pasok Senjata Laser HELIOS di Kapal Perusak Arleigh Burke Class
Sebagai kapal perusak multi-misi, Dewey memiliki kemampuan peperangan udara, bawah laut, dan permukaan, serta dirancang untuk beroperasi secara mandiri atau bersama dengan gugus tempur kapal induk, gugus aksi permukaan, atau gugus siap amfibi. Kapal ini secara rutin terlibat dalam berbagai operasi dan latihan di wilayah Indo-Pasifik, termasuk kerja sama multilateral dengan angkatan laut negara lain.
Ditugaskan pada tahun 2010, kapal ini menghormati Laksamana George Dewey, seorang pahlawan dari Perang Spanyol-Amerika. USS Dewey dibangun oleh Northrop Grumman Ship Systems di Pascagoula, Mississippi, kapal perusak ini memiliki panjang sekitar 155 meter dan bobot sekitar 9.200 ton saat terisi penuh.
USS Dewey ditenagai oleh empat turbin gas General Electric LM2500-30, yang memberikan kecepatan maksimum 30 knot dan jangkauan sekitar 4.400 mil laut pada kecepatan jelajah. Persenjataan kapal ini sangat tangguh, yang dilengkapi dengan Sistem Tempur (CMS) Aegis dengan radar SPY-1D, sistem peluncuran vertikal untuk berbagai rudal termasuk rudal jelajah Tomahawk dan Standard Missiles untuk pertahanan udara, meriam Mk 45 kaliber 5 inci/54, dan sistem senjata jarak dekat seperti Phalanx CIWS untuk pertahanan terhadap ancaman yang datang.
Selain itu, kapal ini telah dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Sistem Senjata Laser [LaWS] untuk penargetan presisi dan Optical Dazzling Interdictor, yang meningkatkan kemampuannya dalam peperangan angkatan laut modern.

Steregushchiy Class
Sementara korvet RFS Rezkiy 343 dan RFS Hero of the Russian Federation Aldar Tsydenzhapov 339, keduanya merupakan bagian dari korvet Steregushchiy class.
Steregushchiy class terbilang korvet multirole keluaran baru di arsenal Angkatan Laut Rusia. Steregushchiy class (Project 20380) dirancang oleh Almaz Central Marine Design Bureau dan dibangun oleh JSC Severnaya Verf shipyard, Amur Shipbuilding Plant. Oleh Angkatan Laut Rusia, Steregushchiy class disiapkan untuk menggantikan dimaksudkan untuk menggantikan korvet Grisha class.
Dalam operasionalnya, Steregushchiy class dapat digunakan dalam operasi patroli pesisir, pengawalan, dan perang anti-kapal selam (ASW). Korvet ini dapat dilibatkan dalam peperangan anti permukaan, lawan kapal selam, anti pesawat terbang dan menghancurkan target berbasis di pantai.

Steregushchiy class mengandalkan desain stealth yang secara signifikan mengurangi deteksi radar kapal. acoustic, infra-red, magnetic dan visual signatures juga dikurangi dengan menggabungkan teknologi stealth dalam konstruksi kapal perang.
Steregushchiy class dipersenjatai dengan kombinasi sistem rudal, termasuk rudal jelajah anti kapal Kh-35 dan rudal 3M-54 Klub. Dua sistem anti-pesawat Kashtan on-board menyediakan sistem pertahanan udara jarak dekat terhadap serangan rudal anti kapal, pesawat terbang, dan target permukaan.
Senjata utama yang dipasang di depan haluan adalah Arsenal A-190 kaliber 100 mm naval gun. Dua dudukan kanon otomatis CIWS AK-630M 30 mm enam laras juga dipasang di kapal sebagai pertahanan udara jarak dekat. AK-630M dapat menembakkan hingga 5.000 peluru per menit untuk jarak maksimum 5.000 meter.
Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali diikuti oleh 38 negara, termasuk Indonesia. Dalam latihan ini, 19 kapal perang dari negara-negara sahabat berpartisipasi, sementara TNI AL mengerahkan 19 kapal perang. Selain itu, alutsista asing yang terlibat mencakup 7 helikopter dan 3 Maritime Patrol Aircraft (MPA). (Gilang Perdana)
Steregushchiy Class – Korvet Stealth Multirole Armada Pasifik Rusia, Dari Vladivostok ke Laut Jawa
Kan di meja perundingan juga AS sudah mulai main mata dengan Rusia dengan “menjual” Ukraina.
Gantian, pada waktu Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan lalu AS dan Tiongkok “kopdar”, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) membawa kapal perang jenis Littoral Combat Ship (LCS-26) kelas Independence. Sementara itu, Angkatan Laut Tiongkok (PLAN) mengirimkan kapal perang destroyer Type 052D Zhanjiang (DDG-165) dan fregat Type 054A Xuchang (FFG-536)