Di Luar Kelaziman, Jet Tempur Rafale M Lakukan “Buddy to Buddy” Air Refueling ke Airbus A400M
|Beroperasi di atas lautan lepas, jet tempur dan pesawat intai dari kapal induk Perancis Charles de Gaulle mengandalkan teknik “buddy to buddy” air refueling, yang artinya pengisian bahan bakar di udara dilakukan oleh jet tempur. Khusus jet tempur yang berperan sebagai ‘tanker’ membawa tangki bahan bakar lebih banyak pada sayapnya.
Dalam konteks Angkatan Laut Perancis, pasca pensiunnya Super Etendard, maka yang berperan saat ini Dasaault Rafale M, yakni varian jet tempur Rafale yang beroperasi dari kapal induk. Untuk menjalankan teknik “buddy to buddy” air refueling, Rafale M yang berperan sebagai tanker menggunakan refueling pod generasi terbaru.
Dirancang oleh Safran, refueling pod untuk Rafale ini diberi label NARANG (NAcelle de RAvitaillement Nouvelle Génération) dan mampu menyalurkan bahan bakar dengan lebih cepat. NARANG Pod telah mencapai Initial Operational Capability (IOC), sehingga layak untuk diadopsi oleh Penerbangan AL Perancis – Marine Nationale Aéronautique Navale. NARANG pod didasarkam pada refueling pod IN234000 “Intertechnique” yang ada. Pod ini telah dimodifikasi untuk meningkatkan kecepatan transfer bahan bakar (ke level 750 per liter dan 1000 liter per menit).
Nah, di luar kelaziman, Rafale M yang umumnya melakukan air refueling kepada sesama Rafale M, dalam sebuah uji coba justru melakukan air refueling kepada pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas.
Direktorat Jenderal Persenjataan Prancis (DGA) membagikan foto menarik di LinkedIn yang menunjukkan operasi pengisian bahan bakar bersama yang tidak konvensional, di mana penerima dan tanker biasa telah membalikkan peran mereka. Faktanya, Rafale M ditampilkan saat mengisi bahan bakar kargo A400M selama pengujian pod pengisian bahan bakar bersama NARANG (nacelle de ravitaillement nouvelle generation, pod pengisian bahan bakar generasi baru) milik Rafale M.
Optimalkan “Buddy to Buddy” Air Refueling, Jet Tempur Rafale Gunakan NARANG Pod
Dalam latihan air refueling ini, A400M bertindak sebagai pengganti E-2D Hawkeye, pesawat intai peringatan dini akan diakuisisi Angkatan Laut Perancis. Selama pengujian pod NARANG digunakan oleh Rafale M kepada A400M.
Angkatan Udara Perancis biasanya menggunakan A400M (bersama dengan pesawat tanker A330 MRTT) untuk mengisi bahan bakar pesawat tempurnya dalam penerbangan jarak jaug. Namun, selama pengujian ini, A400M bertindak sebagai penerima pengganti, yang mensimulasikan pesawat AEW&C E-2D Hawkeye selama pengujian NARANG.
Alasan di balik pengujian ini adalah akuisisi E-2D yang memperkenalkan kemampuan pengisian bahan bakar di udara. Sebagaimana disebutkan dalam pernyataan DGA, pengujian ini akan memungkinkan untuk memverifikasi Rafale dapat mengoperasikan pod dengan aman pada kecepatan yang setara dengan E-2D.
Jika hasilnya positif, Rafale akan memiliki kemampuan untuk mengisi ulang bahan bakar Hawkeye agar pendaratan aman di kapal induk saat cadangan bahan bakar menjadi terlalu rendah di akhir misi, kebutuhan utama saat pesawat berada di tengah lautan.
E-2D Advanced Hawkeye Jatuh, AL AS Gelar Operasi Pengangkatan Bangkai Pesawat
Untuk melakukan pengisian bahan bakar dengan aman, DGA mencatat Rafale perlu mengurangi kecepatannya dengan tepat untuk menstabilkan keranjang di ujung selang pengisian bahan bakar. Setelah penerima melakukan kontak, turbin udara ram di ujung depan pod menyediakan daya ke pompa yang akan mentransfer bahan bakar.
Angkatan Laut Perancis saat ini mengoperasikan tiga unit E-2C Hawkeye sejak awal tahun 2000-an sebagai satu-satunya operator asing jenis itu di kapal induk, selain Angkatan Laut AS.
Sebagai modernisasi, pada tahun 2020, Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis mengumumkan persetujuan akuisisi tiga unit E-2D baru sebagai pengganti, dengan perjanjian foreign military sales (FMS) dengan pemerintah AS yang disetujui pada bulan Juli tahun itu.
Seperti dikutip The Aviaonist, ketiga E-2D pesanan Perancis dijadwalkan akan dikirimkan pada tahun 2028, menjadikan Perancis sebagai operator internasional kedua (setelah Jepang) untuk varian tersebut E-2D Advanced Hawkeye (AHE) merupakan evolusi terbaru dalam seri E-2, yang telah menjadi tulang punggung kemampuan peringatan dini udara dan manajemen pertempuran Angkatan Laut AS selama beberapa dekade. Model generasi berikutnya ini menghadirkan serangkaian peningkatan canggih, yang membuatnya jauh lebih mampu dan serbaguna daripada pendahulunya, dengan peningkatan yang dirancang untuk memastikannya memenuhi kebutuhan peperangan modern. (Gilang Perdana)
Drone Tanker MQ-25A Stingray Sukses Uji Air Refueling dengan E-2D Advanced Hawkeye
Air refueling yang anti mainstream