Di Libya, Kanon Laras Ganda AK-230 Dipasang Pada Platform Truk

Jagad pemerhati alutsista tentunya telah mengenali sosok kanon reaksi cepat AK-230. Menjadi arsenal senjata utama pada bagian haluan korvet Parchim Class Satuan Kapal Eskorta TNI AL, kanon laras ganda kaliber 30 mm ini tak pelak menjadi ikon yang terlepaskan dari eksistensi korvet Parchim Class. Namun ada yang berbeda di Libya, AK-230 justru dipasang pada platform truk.

Baca juga: AK-230 – Kanon Reaksi Cepat Korvet Parchim TNI AL

Sejak dirancang pada dekade 50-an, AK-230 sejatinya memang hanya dirancang untuk penempatatan di kapal perang. Sebagai sebuah sistem senjata, AK-230 tidak sebatas kubah kanon, melainkan perlu dukungan perangkat pengendali tembakan, perangkat optik sampai Muff Cobb radar untuk mengarahkan laras ke sasaran. Secara keseluruhan, elemen di atas ditempatkan secara terintegrasi dan dikendalikan dari Pusat Informasi Tempur di kapal perang.

Tapi di tangan militer Libya, AK-230 terpaksa dialihkan penggunaannya sebagai senjata di daratan. Saat era Muammar Gaddafi berkuasa, Libya seperti diketahui mendapatkan beragam sanksi dari dunia interasional. Alkisah, AK-230 terpaksa dicopot dudukannya dari kapal pemburu ranjau Natya Class dan frigat Koni Class, setelah kedua armada kapal perang tersebut banyak yang mengalami kerusakan parah di Lanal Benghazi.

Bangkai kapal perang AL Libya di Benghazi.

Melihat banyak kapal perang yang tak bisa lagi diselamatkan, sementara sistem senjatanya masih dapat berjalan, maka diambil keptutusan untuk memutasi AK-230 sebagai kanon bantuan tembakan pada platform truk.

Dari foto-foto yang dirilis defence.pk, terlihat AK-230 ditempatkan pada platform truk jenis Kamaz 6×6 dan truk Scania. Kedua jenis truk dengan AK-230 ditempatkan sebagak kekuatan do Batalyon 309 Libyan National Army.

Karena full dioperasikan secara remote, maka pola penembakan AK-230 di truk tersebut dirasa jauh dari kesan praktis. Selain efektivitas penembakan membutukan elemen fire control system, untuk reload amunisi ke AK-230 butuh waktu yang tidak singkat, meski dilakukan oleh awak yang terlatih sekalipun.

Tujuan militer Libya menempatkan AK-230 di truk, boleh jadi meniru konsep penempatan kanon Type 80 Giant Bow di truk Isuzu Elf NPS 4×4. Namun Giant Bow atau ZU-23-2 adalah jenis kanon yang dirancang praktis dan dikendalikan secara langsung oleh dua awak. Begitu juga dengan aspek amunisi, kanon jenis Giant Bow sangat mudah proses reload-nya, meski konsekuensinya dengan kapasitas magasin yang sedikit.

Baca juga: Isuzu Elf NPS 4×4 Giant Bow 23mm: Jadi Truk TNI Berdaya Gempur Tinggi

Sementara dari profil, AK-230 mengusung tipe laras NN-30, dimana tiap laras dilengkapi belt munisi dengan kapasitas per belt mencapai 500 peluru. Dari sisi performa, AK-230 punya fire power yang mengerikan, kanon ini dapat memuntahkan 1.000 proyektil dalam satu menit, untuk kecepatan luncur proyektil mencapai 1.050 meter per detik. Jarak jangkauan tembak maksimum AK-230 adalah 6.700 meter dengan jarak tembak efektif 4.000 meter. (Haryo Adjie)

8 Comments