Di Bawah Bayang-Bayang Sanksi AS, Persiapan Kedatangan Su-35 TNI AU Jalan Terus

Bukan Rusia namanya bila takluk begitu saja oleh gertakan Amerika Serikat. Meski Pemerintahan Donald Trump telah berupaya untuk memperlemah industri militer Rusia dengan pengenaan sanksi bagi negara pembeli alutsista Rusia. Namun ibarat Beruang Siberia, yang ada justru Rusia kian gencar melobi dan meyakinkan kelancaran produk yang telah dipesan oleh negara pembeli.

Baca juga: Tentang Pengadaan Sukhoi Su-35, Indonesia Masih Tunggu Pembebasan Sanksi dari AS

Ambisi India dan Turki untuk mengakuisisi rudal hanud S-400 bisa jadi bukti tentang isu di atas. Sementata di dalam negeri, meski pemerintah Indonesia dalam status menunggu kabar ‘pengecualian’ dari sanksi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), di pihak penjual tetap percaya diri untuk mempersiapkan proses kedatangan jet tempur Sukhoi Su-35 Super Flanker. Maklum kontrak pembelian 11 unit Su-35 sudah dilakukan di Jakarta pada 14 Februari 2018 dengan nilai US$1,14 miliar.

Seperti dikutip dari jatim.sindonews.com (6/8/2018), tim dari Rusia yang terdiri dari 10 orang telah bertandang ke Lanud Iswahjudi, Madiun. Kedatangan mereka untuk melihat langsung kesiapan Lanud Iswahjudi yang bakal dijadikan homebase dari 11 unit Su-35, dimana nantinya Su-35 akan menjadi arsenal kekuatan Skadron Udara 14 yang telah memensiunkan jet tempur F-5 E/F Tiger II.

Tim tersebut, dipimpin Deputy Director of The Air Force Departement dari Komsomolkom-on-Amur Aircraft Plant Them, Tsyplakov Yury, dan didampingi Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau), Marsma TNI Andi Kustoro.

“Tim ini, meninjau secara langsung lokasi yang akan diugnakan untuk bermukimnya pesawat tempur canggih Sukhoi Su-35,” ujar Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Iswahjudi Madiun, Kolonel Tek. Royke C. Manusiwa.

Baca juga: [Virtual Tour] Lanud Iswahjudi – Home of Fighters – Jantung Kekuatan Udara Nasional

Peninjauan lokasi ini, menurutnya sangat penting untuk menentukan lokasi dan kebutuhan yang harus dipersiapkan sebelum pesawat tersebut tiba di Indonesia. Tim dari pabrik yang memproduksi Sukhoi Su-35, KnAAPO terdiri dari para ahli Rusia, melaksanakan peninjauan selama dua hari.Lokasi yang ditinjau antara lain, Skadron Udara 14, hangar, sheter apron, aerodrome, runway, taxiway, fire fighter vehicles, GPL, simulator, dan Depo 60. (Bayu Pamungkas)

37 Comments