DH-115 Vampire – Jet (Latih) Tempur Pertama TNI AU
|Cerita mengenai vampire menyebutkan bahwa makhluk malam tersebut hidup selamanya dan tidak akan bisa mati, kecuali dengan beberapa cara khusus yang tidak akan kami bahas disini. Dengan nama yang diambil dari cerita horor, de Havilland Vampire DH-100 adalah pesawat tempur bermesin jet Inggris yang dikembangkan oleh Angkatan Bersenjata Inggris, Royal Air Force selama Perang Dunia Kedua.
Baca juga: Aero L-29 Delfin – Generasi Pertama Jet Latih Tempur TNI AU
Prototipe jet tempur ini berhasil melakukan penerbangan perdana (first flight) pada 81 tahun lalu, persisnya pada tanggal 20 September 1943, namun Vampire tidak sempat diturunkan pada medan tempur Eropa. Sejak tahun 1946, 3.268 unit pesawat tempur telah diproduksi dan dibeli oleh berbagai negara termasuk Indonesia.
Inggris sebagai negara produsen, mengoperasikan Vampire sampai dengan tahun 1966, sementara pengguna terakhir Vampire adalah Zimbabwe yang baru mempensiunkan pesawat ini pada tahun 1979-1980. Varian latih DH-115 Vampire T.11 sendiri merupakan pesawat jet tempur pertama yang dimiliki oleh Indonesia.
Skadron Udara 11, yang diresmikan pada 11 Juni 1957 menjadi rumah bagi 8 unit DH-115 Vampire. Namun sayang karena kesulitan suku cadang, AURI jadi beralih ke pesawat jet MiG buatan Uni Soviet (MiG-21, MiG-17, dan MiG-15), meninggalkan De Havilland. Pesawat ini terlebih dulu ditempatkan di kesatuan khusus, yakni Kesatuan Pancar Gas (KPG).
Pesawat DH-115 merupakan pesawat sumbangan pemerintah Inggris kepada pemerintah RI, dan diserahterimakan pada tahun 1955. Sebagai home base-nya adalah Pangkalan Udara Andir Bandung. Bahkan beberapa anggota skadron diterbangkan ke Inggris untuk pelatihan mengawaki pesawat.
Baca juga: T-33A Bird – Jadi Ikon Komik Hingga Operasi Tempur di Timor Timur
Vampire TNI AU adalah versi T.55 atau varian ekspor dari T.11 yang digunakan AU Inggris dengan tempat duduk side by side. Pesawat ini dilengkapi senjata berupa 4 kanon internal kaliber 20 mm, terletak pada bagian bawah body, plus dapat membawa bom seberat 900 kg. Vampire juga dapat berperan sebagai pesawat latih lanjut untuk mencetak calon penerbang tempur. Pesawat ini memiliki rentang sayap 11,5 m dengan tinggi 2 meter. Bobot kosongnya 3.304 kg, dengan kecepatan 882 km per jam.
Sekarang satu unit Vampire bersemayam di Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Namanya abadi selamanya di Museum tersebut, abadi bak Vampire. (Deni Adi)
Spesifikasi DH-115 Vampire:
- Awak : 2 orang
- Panjang : 10,5 meter
- Rentang sayap : 11,5 meter
- Tinggi : 2 meter
- Berat Kosong : 3.304 kg
- MtoW : 5.620 kg
- Mesin : Goblin 35 centrifugal turbojet, 14.90 kN
- Kecepatan Maks : 882 km per jam
- Jarak Jangkau : 1.960 km
- Ketinggian Terbang : 13.045 meter
Pada akhirnya, skadron Vampire dialihkan ke India dengan imbalan ditukar guling dengan suku cadang pesawat mustang dan B-26 invader