Destroyer Kolkata Class AL India Luncurkan Rudal Anti Kapal Brahmos di Laut Arab
|Nama rudal jelajah Brahmos varian anti kapal – Anti Ship Crusise Missile (ASCM) sempat menjadi perhatian netizen di Indonesia. Selain ada rumor akan diakuisisi oleh Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belum lama juga bertandang ke paviliun Brahmos Aerospace di NAVDEX 2023 pada 23 Februari 2023, membuat spekulasi tentang pengadaan Brahmos yang mungkin bakal terealisasi.
Baca juga: Menhan Prabowo Sambangi Paviliun Brahmos di NAVDEX 2023, Pertanda Akuisisi Sudah Dekat?
Meski belum tentu terkait dengan momen di atas, ada kabar dari India, bahwa Negeri Bollywood itu baru saja melakukan uji peluncuran untuk kesekian kalinya pada rudal Brahmos ASCM. Seperti dikutip dari media nasional India, Brahmos ASCM berhasil diluncurkan dari kapal perusak (destroyer) Kolkata class AL India, dengan mengambil lokasi peluncuran di Laut Arab, pada Minggu, 5 Maret 2023.
“Angkatan Laut India melakukan serangan presisi yang sukses di Laut Arab dengan kapal perang yang meluncurkan rudal BrahMos dengan pencari dan pendorong rancangan Defence Research and Development Organisation (DRDO), memperkuat komitmen kami terhadap Aatmanirbharta (kemandirian) dalam industri pertahanan,” kata seorang pejabat militer senior, sepert dikutip dari The Economic Times News.
Rudal Brahmos ACSM disebutkan terbang dengan kecepatan Mach 2,8 atau hampir tiga kali kecepatan suara. Sebelumnya, rudal Brahmos ASCM berhasil diuji coba bersama oleh Angkatan Laut India dan Komando Andaman dan Nicobar pada April tahun lalu.
Brahmos mampu menghantam sasaran sejauh 300 km (over the horizon target). Bicara kecepatan, rudal ini bahkan bisa melesat dengan kecepatan maksimum Mach 2.8. Secara teori, Brahmos. Untuk menuju sasaran di jarak ratusan kilometer, ketinggian jelajah rudal ini bisa mencapai 14.000 meter, sementara jika sudah mendekati sasaran (terminal phase) ketinggian terbangnya di rentang 5 – 15 meter.
Brahmos Aerospace Pvt Ltd, adalah perusahaan patungan India-Rusia, dan memproduksi rudal jelajah supersonik yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat terbang, atau platform darat.
Baca juga: Bukan Cuma Brahmos, India Juga Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh Nirbhay
Tentang kapal perang peluncur, Kolkata class merupakan kapal perusak dengan tonase 7.400 ton. Kapal perusak dengan panjang 163 meter dan lebar 17,4 meter ini, dalam sekali berlayar dapat membawa 16 rudal (2 x 8-cell) Brahmos yang diluncurkan dengan vertical launch system (VLS). (Gilang Perdana)
Pantesan grup barat komplen mulu sama Brahmos stroonk bingiiits, rupanya kudet system, masih yg lama, masuk ALKI dulu baru gebuk,
Sekarang sudah modern ferguso, namanya Pre Emphtive Strike, gak maen selat, udah samudra, Gebuk,usir musuh yg nyerang masuk wilayah teritory sejauh mungkin, maka dipesenlah Bergamini dkk, dan itulah gunanya Brahmos stroonk bingiiits supersonic 280 km, dan Pinoy sudah beli, pasti murahkan😁
@jengkol
+-300km itu cuma buat peluncuran udara, peluncuran darat ya maks cuma 120km, sama kayak amram di nasams, aslinya bisa 100km cuma bisa 30km waktu diluncurin dari darat, begitupun mica juga mengalami hal yang sama
@ayam jago
yup betul, sayangnya pinoy hanya mampu beli 8 butir, karena harganya yang sangat mahal. kalau disalvo, akan langsung habis, prajurit pinoy hanya akan pasrah menunggu nasib terhadap serangan balasan ribuan rudal CX-1 China.
Untuk ngecoh rudal yakhont/brahmos itu sangat mudah, tinggal ubah posisi kapal, atau lakukan manuver zig zag kecil seperti yang dilakukan pada perang dunia ke-2 untuk menghindari torpedo.
Pasti rudal ini kebingungan tak bisa manuver karena kecepatan tinggi dan terlalu besar dan berat 3 ton, atau sama dengan 4x rudal Exocet
@jengkol
Kecepatan selalu berbanding terbalik dgn akurasi. Tetapi semakin cepat memiliki kelebihan semakin sulit ditangkis. Inilah alasan mengapa AShM supersonik & hipersonik Ruskies mengadopsi terminal guidance yang mewajibkan salvo untuk mengeliminasi INS tolerance & seeker capability yang lumayan tertinggal dibandingkan NATO
Kita nich negara dgn defense budget 1/8 Indihe & Ruskies. Kita tak seperti Pinoy yang lebih dari separuh defense budget disubsidi Amriki. Mereka pantas pake Brahmos karena threat yang dihadapi di open ses. Kita mainan di ALKI
NSM, Atmaca, Exocet masih lebih cucok buat +62 dibandingkan Brahmos
versi aslinya pernah gagal saat uji coba TNI-AL. hanya akurat di 120 km, lalu iklan 280 km buat apa ?
percuma supersonic/hyper kalau tidak akurat sama sekali. untuk belok aja gak bisa.
Pilihan TNI-AL hanya Exocet, NSM, Atmaca dan C-705
Sudah zamannya super/hipersonic, susah ditangkis, taiwan & ukro jadi pelajaran buat beli rudal😁
mumpung ada kontrak bergamini class kalau dibesarin dikit buat kapal destroyer untuk TNI kayaknya bagus terlebih dengan luasnya wilayah perairan sepertinya destroyer juga termasuk kapal yang dibutuhkan TNI, apalagi dengan kontrak pembelian beberapa jenis rudal yang beritanya sudah tersebar (meskipun jadi tidaknya masih belum jelas), rudal2 itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk kapal destroyer TNI
duit banyak nih negara prindavan
Biasanya kalo sering muncul artikelnya disini, pasti barangnya akan datang, karna banyak fansnya dari merdeka barat😁