Desain Tuntas di 2024, Taiwan Percepat Program Pengembangan Jet Tempur Masa Depan

Meski mendapat perlakuan dan perlindungan istimewa dari Amerika Serikat, tetap saja Taiwan merasa galau saat menghadapi ancaman serangan dari Cina Daratan. Di lini udara, postur Angkatan Udara memang lumayan kekar, sebut saja wilayah yang dianggap makar oleh Beijing ini sudah mengoperasikan ratusan F-5 Tiger, 50 unit Mirage-2000, ratusan F-CK, 142 unit F-16 A/B yang di-upgrade ke Viper, plus pesanan F-16 Viper yang full gress. Namun itu semua dianggap belum memadai.

Baca juga: Taiwan Rampungkan Fase Pertama Upgrade F-16 Lawas ke Standar F-16 Viper

Mengingat Angkatan Udara Cina punya pembom strategis dan jet tempur stealth, maka Taiwan merasakan adanya ‘ruang kosong’ dalam pertahanan udaranya. Walau belum ada kelanjutannya lagi, sempat ada usulan dari Deputy Under Secretary of Defense for Trade Security Policy, Stephen Bryen yang memberikan opininya bahwa yang dihadapi Taiwan saat ini sangat rawan, khususnya dalam payung udara.

“Masih sangat lama untuk menanti kedatangan F-16 Viper dan proses upgrade yang baru bisa tuntas beberapa tahun mendatang. Sementara eskalasi konfrontasi dengan Cina daratan begitu besar,” ujar Stephen Bryen.

Berangkat dari tak imbangnya kekuatan udara antara Taiwan dan Cina, Stephen Bryen mengusulkan agar Taiwan dapat ‘memiliki’ (menyewa) F-35 Lightning II dalam waktu dekat ini. Saat ini, AS membatasi penjualan jet tempur stealth tersebut, sebagian karena kekhawatiran tentang kemampuan AU Taiwan untuk menerbangkannya, dan sebagian karena kekhawatiran atas tanggapan keras dari Beijing.

Nah, terlepas dari gagasan untuk menghadirkan F-35 ke Taiwan, dari dalam negeri, National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) pada 15 April 2021 telah mewartakan, bahwa Taiwan akan mengembangkan jet tempur generasi mendatang (next-generation fighter) lebih cepat dari jadwal yang telah dicanangkan sebelumnya.

Dikutip dari Taiwannews.com, Presiden NCSIST Chang Chung-Chung mengonfirmasi bahwa lembaga tersebut sedang melakukan penelitian dan pengembangan pada jet tempur baru. Menurut laporan, para perancang akan menggunakan mesin turbofan TFE-1042-70 yang saat digunakan jet tempur F-CK-1 Ching-kuo dan merekayasa ulangnya untuk mencapai daya dorong 16.400 lbf (73 kN), selanjutnya menggantinya dengan mesin F125XX. Dia mengatakan fase pertama dari program jet tempur akan memiliki dua komponen – desain keseluruhan dan produksi mesin – di mana kedua fase akan selesai pada tahun 2024.

Chang menyatakan bahwa kegiatan riset dan pengembangan mesin pesawat tempur diharapkan selesai pada tahun 2024 dengan biaya sekitar NT$8,8 miliar (US$310 juta). Ia mengatakan pekerjaan pada desain keseluruhan, yang mencakup “24 teknologi utama,” sedang berjalan dengan baik dan diharapkan juga tuntas pada tahun 2024 dengan biaya NT$1,7 miliar.

Baca juga: Konvoi Terbesar Pesawat Militer Cina Masuki ADIZ Taiwan, Terdapat Pembom Xian H-6K

Meski belum dapat dikonfirmasi resmi, ada kabar bila program jet tempur masa depan Taiwan mendapatkan kucuran dana NT$200 miliar dari Korea Selatan. (Gilang Perdana)

6 Comments