Dengan Type 218SG, Kekuatan Siluman Bawah Air Singapura Kian Sempurna
|Singapura seolah tak rela melihat peningkatan kemampuan kapal selam Indonesia. Tak lama setelah Indonesia meneken kontrak pengadaan tiga unit kapal selam Changbogo Class di Desember 2011, maka Singapura di tahun 2013 langsung meneken kontrak pengadaan dua unit kapal selam mutakhir Type 218 yang masih berwujud konsep. Bahkan sebagai negara pengorder pertama, pihak manufaktur dari Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems memberi label ‘kehormatan’ kapal selam ini sebagai Type 218SG. Dan menjelang tibanya kapal selam baru TNI AL, KRI Nagapasa 403 (aka – Changbogo Class) dari Korea Selatan, Singapura pada 16 Mei 2017 telah menambah pesanan dua unit Type 218SG, hingga AL Singapura bakal memiliki total empat unit Type 218SG.
Gelombang pengiriman perdana Type 218SG akan diserahkan pada tahun 2020, bertutut-turut unit selanjutnya pada tahun 2021 sampai tuntas di tahun 2024. Terlepas dari proses pengadaan kapal selam, sejatinya sampai saat ini Singapura telah menjelma sebagai kekuatan kapal selam nomer satu di kawasan Asia Tenggara dan Australia sekalipun. Pasalnya Singapura menjadi satu-satunya pengguna kapal selam yang punya kemampuan aktif AIP (Air Independent Propulsion) dan double torpedo launcher type. Kapal selam tersebut adalah Archer Class (RSS Archer dan RSS Swordsman). Sebelumnya sudah ada RSS Conqueror dan RSS Chieftain yang juga berasal dari Swedia.
Baca juga: Kapal Selam Kedua Pesanan Kemhan dari DSME Resmi Diluncurkan
Type 218SG meski baru melaut pada tahun 2020, dipercaya banyak kalangan sebagai kapal selam diesel listrik terbaik. Alasannya desain kapal selam ini merujuk pada perkawinan dua tipe kapal selam yang terkenal handal dan punya reputasi, yaitu Type 212A dan Type 214. Dan kedua pihak manufakturnya pun mendapat predikat kampiun sebagai produsen kapal selam, ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) , perusahaan ini yang juga membawahi Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), galangan yang kondang merilis kapal selam Type 209, termasuk sebagai pembuat KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402.
Baca juga: Turki Tawarkan Kapal Selam Reis Class (Type 214) Untuk TNI AL
Sebagai penggabungan dari kemampuan dua tipe kapal selam mutakhir, sosok Type 218SG dipastikan bakal membuat Singapura kian disegani di kawasan. Diantara spesifikasi yang pasti diadopsi Type 218SG adalah AIP. Dengan AIP mesin kapal selam tidak tergantung pada pasokan udara bebas layaknya mesin konvensional. Bila kapal selam bertenaga nuklir punya keunggulan menyelam dalam waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan di bawah permukaan, maka kapal selam diesel listrik punya kemampuan selam yang tidak terlalu lama, hitungannya maksimum 3 sampai 4 minggu kapal selam harus muncul ke permukaan, baik langsung atau menggunakan snorkel. Teknologi AIP yang dipilih berasal dari Atlas Elektronik dan ST Electronics. Type 218SG memiliki konfigurasi buritan X-rudder yang serupa dengan Type 212A, menawarkan kemampuan manuver yang ditingkatkan di perairan pantai terbatas dan kawasan litoroal.
Sementara untuk persenjataan dan sistem sensor yang diusung masih belum ada keterangan resmi yang dirilis. Namun dalam mockup Type 218SG yang diperlihatkan pada ajang IMDEX 2017 (16 – 18 Mei di Changi, Singapura) diperlihatkan kapal selam dilengkapi dengan delapan lubang peluncur torpedo. Secara umum, Type 218SG punya panjang 70 meter, lebar 6,3 meter dan bobot 2.000 ton. Harga satu unit Type 218SG ditaksir mencapai US$1 miliar. Singapura dalam dua pesanan perdana Type 218SG telah mengadakan kontrak pembelian senilai US$1,6 miliar, nilai tersebut sudah mencakup elemen logistik dan pelatihan awak. (Gilang Perdana)
Entah mengapa saya optimis dengan Roadmap Kasel kita.. Berharap Changbogo ditambah 6 lagi dan sisanya ambil 12 U 214/Kilo
Boleh di tes kemampuannya nanti dengan Nagapasa Class.. Kalo kalah bisa rusak itu reputasi U 216/218
kemampuan manuver dgn rudder nya KS nya singapore. kayak gmn. dashyat gak?
Untuk urusan battle proven jelas masih lebih baik jenis u-214, dimana jenis u-218SG masih tergolong teknologi baru yg bahkan belum beroperasi…
Namanya juga masih konsep. Jadi saja belum
spec nya dgn U 214 sbenarnya ga jauh beda.. sama2 pke AIP jg kok,cuma ini kn lebih gede, tentunya max playload yg d bawa lebih banyak. lebih tepatnya, ini turunan langsung dari U 212A german. Hanya apakah menggunakan Baja Non Magnetic sperti milik jerman apa nga??
ada kecelakaan dlam gladi latihan pprc TNI di natuna,..4 prajurit mninggal,…puluhan luka2…konon pnybabny gara2 meledaknya meriam anti pswt buatan china…ada yg punya info valid soal ini??….
http://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2017/05/17/tragis-10-prajurit-tni-kena-tembak-saat-gladi-bersih-pprc-di-natuna/
turut brduka cita sdalam2nya atas kejadian ini…
ardino92..
Bukan meriamnya yg meledak tetapi ada masalah pada pembatas elevasi, sehingga meriam tidak dapat dikendalikan dan menembak kemana-mana…