Dengan Radar Weibel, Kini Satrad 215 Mampu Mengendus Pergerakan di Pulau Christmas

Jarak antara basis militer Australia di Pulau Christmas dan bibir pantai Selatan Pulau Jawa ada kisaran 400 – 450 km. Tentu bukan jarak yang terlalu jauh untuk beragam misi yang terkait kepentingan strategis dan taktis Negeri Kangguru. Namun, sayangnya pengendus sasaran jarak jauh alias radar intai milik Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) yang menghadap Samudera Hindia justru ditempatkan dari jenis yang sudah lawas.

Baca juga: Radar Hanud AWS-2 – Jejak Operasi Kresna Yang Masih Eksis

Tercatat ada dua Satuan Radar (Satrad) yang intens memantai pergerakan dari arah Pulau Christmas, yakni Satrad 216 di Ciballimbing, Sukabumi, Jawa Barat dengan radar jenis Thomson TR2215D buatan Perancis, dan Satrad 215 di Congot, Kulon Progo, Yogyakarta dengan radar jenis Plessey AWS-2 buatan Inggris. Meski kedua jenis radar yang disebut sudah tak muda lagi, namun radar AWS-2 menjadi yang usia operasionalnya jauh lebih tua, bahkan menjadi radar Kohanudnas yang paling tua sampai saat ini. Jenis radar AWS-2 di datangkan ke Indonesia pada periode 1963 – 1964 lewat Operasi Kresna.

Baca juga: Kohanudnas Operasikan Weibel Portable Radar

Tentang detail radar AWS-2 telah kami bahas pada artikel terahulu, dengan tautan artikel kami sematkan pada bagian atas. Sekilas AWS-2 Radar AWS merupakan gabungan antara Decca Radar dan Plessey. Meski awalnya berasal dari teknologi analog, radar AWS 2 saat ini telah dimodifikasi sehingga dapat diubah menjadi digital. Kemampuannya pun ditingkatkan, seperti dapat menampilkan informasi secara real target dan real time di Posek Hanudnas I, dan dilengkapi pula dengan perangkat tambahan, yaitu SBM (Satelit Bumi Mini) K3I. Peralatan ini dapat dimanfaatkan sebagai latihan intersepsi bagi personel GCI Controller. Dari SBM ini terdapat 3 keluaran yaitu data, voice dan video.

Proses pengangkutan radar Weibel.

Baca juga: Thomson TRS-2215/TRS-2230 – Radar Andalan Pertahanan Udara RI Era 80-an

Sebagai radar sekunder yang sudah dimodifikasi, AWS-2 yang dibuat tahun 1960 punya jarak jangkau deteksi hingga 280 km. Komponen radar ini terdiri dari antena, sistem pengirim (transmitter), sistem penerima (receiver) dan tampilan (display). Untuk display-nya menggunakan kepunyaan radar Plessey MK-8.

Meski sudah mengalami retrofit dan upgrade, namun usia tua membatasi pengabdian radar yang bertengger di bibir Pantai Congot ini. Dinilai punya peran strategis untuk memantau ruang udara di bagian selatan NKRI, Satrad 215 akhirnya resmi mendapat modernisasi berupa instalasi radar jenis baru, yakni radar Weibel buata Denmark, yang telah dibeli sebanyak dua unit pada tahun 2014/2015 silam.

AWS-2 di Satrad 215.

Baca juga: Vera-NG – Surveillance Tracking Pengendus Keberadaan Pesawat Tempur Stealth

Dari segi kinerja dan daya jangkau deteksi, Weibel jelas superior. Radar ini dapat beroperasi di segala cuaca, moda operasinya dapat melacak terus-menerus suatu kawasan dalam putaran 360 derajat. Jarak pelacakannya antara 550 sampai lebih dari 1000 Km dan pengintaian pada jarak 250 sampai 400 Km. Radar ini juga dilengkapi sistem Tx Synthetic Aperture untuk membuat gambar dari obyek, seperti lanskap dalam tampilan 2D atau 3D, memberikan resolusi spasial yang lebih baik daripada radar konvensional. Radar Weibel juga dilengkapi Rx Digital Multi Beam Phased array.

Radar Weibel memiliki muzzle velocity radar system, active protection radar system, sistem doppler, tracking Radar Systems, multi frekuensi, ranging radar untuk platform pihak ketiga, pelacakan multi sensor, dan sistem pengintai dan pelacak. Pada prinsipnya ada dua sistem deteksi pada Weibel, yakni Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR).

Baca juga: MSSR 2000-I – Radar Intai Kohanudnas dari Airbus Defence and Space

Radar AWS-2 diatas menara pantau Satrad 215, lokasi bersebelahan dengan acara ground breaking Bandara Kulon Progo yang dilakukan Presiden Jokowi.

Baca juga: Radar AWS-2 Kohanudnas ‘Kawal’ Ground Breaking Bandara Kulon Progo

Dikutip dari jogja.antaranews.com (20/7/2017), disebutkan bahwa radar Weibel diangkut dengan armada kontainer besar-besar yang dikawal POM Mabes TNI AU dan Korlantas Polri dari Jakarta ke Kulon Progo. Sebagai informasi, lokasi Satrad 215 bersebelahan langsung dengan proyek bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau bandara Kulon Progo yang tengah dibangun PT Angkasa Pura I. (Gilang Perdana)

28 Comments