Dengan KC-130 Hercules, Jet Tempur F-5 Tiger II eks Swiss Diangkut ke Amerika Serikat
|Kilas balik ke postingan kami pada 20 Maret 2024, yang menyebut Korps Marinir AS (USMC) memborong 22 unit jet tempur F-5 E/F Tiger II milik Angkatan Udara Swiss, yang mana nantinya akan djadikan sebagai pesawat agresor, maka belum lama ini Angkatan Laut AS (US Navy) merilis foto-foto pengiriman F-5 yang telah dibongkar dan dibawa kembali ke ‘rumah asalnya’ di Amerika Serikat dengan KC-130 Super Hercules.
Ditujukan untuk melengkapi armada pesawat agresor, unit pertama F-5 eks AU Swiss telah diterbangkan ke AS. Berdasarkan perjanjian pada tahun 2020, secara bertahap pengiriman F-5 dari Swiss akan berlanjut sampai tahun 2025. Angkatan Laut AS telah mengkonfirmasi kedatangan Tiger II dan merilis foto pada tanggal 4 April yang menunjukkan pesawat tempur generasi ketiga diturunkan di Pangkalan Udara Angkatan Laut Cecil Field di Jacksonville, Florida pada tanggal 21 Maret 2024.
Foto memperlihatkan badan pesawat tengah F-5, termasuk rakitan bagian hidung dan ekor, dikeluarkan dari ruang kargo C-130. Sayap twinjet dilepas untuk penerbangan dan diangkut bersama sisa pesawat. Kanopi kokpit juga tampaknya telah dilepas. Di Cecil, F-5 Swiss yang sudah tua akan menjalani konfigurasi ulang avionik dan modernisasi taktis untuk melengkapi jet tersebut dalam peran sebagai pesawat agresor. Naval Air Systems Command memproyeksikan program upgrade untuk seluruh 22 pesawat akan selesai pada tahun 2028.
Sebagai bagian dari proses pengiriman, kontraktor pertahanan Swiss RUAG melakukan inspeksi awal terhadap setiap F-5, termasuk pemeliharaan, penggantian komponen struktural, dan perombakan mesin kembar GE Aerospace J-85. RUAG pada 4 April mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan empat F-5 untuk serah terima.
Setelah mencapai Cecil di Jacksonville, US Adversary Air Services Tactical Air Support, mengintegrasikan kokpit kaca baru, avionik modern, dan modifikasi keselamatan lainnya untuk setiap jet di luar negeri.
F-5 adalah pilihan populer untuk peran agresor, karena dikenal sebagai pesawat yang murah untuk dioperasikan. Saat ini armada agresor F-5 US Navy terdiri dari 30 unit F-5N dan dua unit F-5F, sedangkan USMC mengoperasikan 11 unit F-N dan satu unit F-5F.
Meskipun Northrop Grumman masih memberikan dukungan bagi armada F-5 global, termasuk dukungan perpanjangan masa pakai, pesawat tersebut tidak lagi diproduksi – sehingga memaksa operator untuk menjadi kreatif dalam mengganti badan pesawat yang sudah tua. “Perluasan program F-5 memastikan keberhasilan masa depan dalam pelatihan penerbang angkatan laut dan korps marinir,” kata Kapten Greg Sutton, manager of the Specialized and Proven Aircraft programme office.
Ini bukan pertama kalinya jet tempur dari Swiss menemukan rumah baru di Amerika Serikat. F-5E/F Swiss tahap sebelumnya diakuisisi oleh US Navy pada tahun 2006, yang akhirnya ditingkatkan ke standar F-5N yang lebih baru.
Menurut data Cirium, Swiss saat ini masih mengoperasikan 18 unit F-5E dan lima unit F-5F, formasi awal Angkatan Udara Swiss terdiri dari 98 unit F-5E dan 12 unit F-5F yang awalnya diperoleh pada tahun 1970-an. Sekitar setengah dari F-5 aktif Angkatan Udara Swiss dioperasikan oleh tim aerobatik Patrouille Suisse, yang mengatakan pihaknya berencana untuk terus menerbangkan pesawat tempur tersebut hingga tahun 2027.
Sebelumnya, pada 18 Oktober 2018, TNI AU juga pernah membawa F-5E Tiger II dengan menggunakan satu unit C-130 Hercules dari Lanud Iswahjudi Madiun ke Lanud Husein Sastranegara, Bandung. Namun, F-5E Tiger II di tangan TNI AU bukan untuk di-upgrade, melainkan untuk dijadikan monumen di Sekolah Staf dan Komando AU (Seskoau) di Lembang, Jawa Barat. (Gilang Perdana)
F-5 E Tiger II TS-0512 Akhiri Pengabdian Sebagai Monumen di Seskoau Lembang
Betul pakai bambu luncip dan perahu pinisi saja, so stealth…
Khan udah tau ANGGARAN NGEPAS…….napa MAKSAIIN BELI KAPAL ITALY ??????? malah nambah BIAYA PERAWATAN…..
Realitanya : Anggaran ngepas, pinginnya ini itu
Lagi………..NGGAK MUDENG sama KEBIJAKAN pemimpin2 kita…….
Mereka mencari apapun , sekalipun BARANG BEKAS,buat MELATIH PILOT2nya…….PEMIMPIN2 KITA MEMBIARKAN pilot2nya tanpa pesawat.
KAPAN KITA MAU JADI NEGARA BESAR kalo pemimpin2 kita nggak mau BERUSAHA …
JANGAN SOK KAYA DONG…………liat realita.