Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dassault nEUROn – Drone Tempur Stealth yang Akan Bersanding dengan Super Rafale

Melanjutkan tentang kabar tentang obsesi Dassault Aviation untuk mengembangkan varian Rafale F5 atau Super Rafale, menarik untuk dicermati bahwa poin dari Rafale F5 adalah kemampuan jet tempur twin engine tersebut untuk menjalankan skenario Manned-Unmanned Teaming (MUM-T) dengan menghadirkan drone loyal wingman pada Rafale.

Baca juga: Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Seperti telah dijelaskan di artikel sebelum ini, Dassault Aviation akan mengoptimalkan hasil pengembangan drone tempur (UCAV) yang selama ini telah dilakukan, yakni dalam proyek eksperimental Dassault nEUROn. Meski nama nEUROn terdengar asing, namun, bila melihat sepintas, nEUROn sangat mirip dengan drone intai berdesain stealth buatab Amerika Serikat, RQ-170 Sentinel.

Tapi perlu diketahui, meski nEUROn diproduksi oleh Perancis (Dassault Aviation), tetapi sejatinya nEUROn adalah proyek multi nasional. Selain Perancis, negara-negara yang terlibat dalam proyek nEUROn antara lain Yunani, Italia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Tujuan dari desain nEUROn adalah untuk membuat drone otonom yang punya kemampuan stealth serta dapat berfungsi di zona pertempuran untuk menhadapi ancaman menengah hingga tinggi. Lain dari itu, proyek nEUROn memberi perusahaan Eropa pengalaman merancang dan membangun UCAV kelas atas dan teknologi terkait.

Pengembangan nEUROn, awalnya direncanakan oleh Dassault sebagai “AVE Grand Duc”, berkembang menjadi kerjasama Eropa termasuk Swedia Saab AB, EAB Yunani, Swiss RUAG Aerospace, Spanish EADS CASA dan Italian Alenia (sekarang Leonardo-Finmeccanica). dengan Dassault sebagai kontraktor utama.

Sebagai “demonstrator teknologi”, hanya satu kendaraan yang akan diproduksi untuk mengeksplorasi konsep operasional baru untuk drone tempur stealth otonom generasi masa depan yang akan diproduksi setelah tahun 2020. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa mitra industri ingin berinvestasi lebih banyak dalam teknologi. pengembangan, daripada pembuatan perangkat keras dan senjata, meskipun ada risiko hilangnya satu prototipe.

Penerbangan uji nEUROn direncanakan di Perancis, Swedia, dan Italia pada awal 2010, tetapi ditunda. Baru kemudian, penerbangan perdana nEUROn dilakukan pada 1 Desember 2012 di Perancis. Debutnya di muka publik, pertama diperlihatkan saat Paris AirShow 2014, tapi sayangnya nEUROn tidak ‘diizinkan’ terbang karena otoritas penerbangan sipil Eropa enggan mengizinkan drone terbang keluar dari wilayah udara tertutup.

Uji coba penerbangan di Prancis untuk membuka selubung penerbangannya dan mengevaluasi karakteristik stealth berhasil diselesaikan pada Maret 2015. Pengujian tersebut diikuti dengan uji coba evaluasi sensor di Italia, yang selesai pada 25 Agustus 2015. Bagian terakhir uji coba penerbangan berlangsung di Swedia, yang pada waktu itu dijadwalkan untuk uji coba peluncuran senjata secara langsung.

Pada Juli 2016, uji karakter stealth dan deteksi ekstensif dilakukan dengan nEUROn terhadap kapal induk Charles de Gaulle carrier group. Dalam skenario, nEUROn akan menembus area pertahanan kapal induk untuk menguji kemampuan silumannya dan kapasitas kelompok kapal induk untuk mendeteksinya.

Uji peluncuran bom dari nEUROn.

Dari spesifikasi, nEUROn punya panjang 9,5 meter dan lebar bentang sayap 12,5 meter. Drone tempur stealth ini punya berat kosong 4,9 ton dan berat maksimum saat tinggal landas 7 ton. nEUROn ditenagai satu mesin tunggal – Rolls-Royce atau Turboméca Adour.

Baca juga: [Video] Barracuda – Usaha Kemandirian Eropa dalam Pengembangan Drone Bermesin Jet

nEUROn mampu melesat maksimum 980 km per jam dan terbang sampai ketinggian 14.000 meter. Untuk persenjataan, ditempatkan dalam weapon bay untuk dua unit bom berpemandu yang masing masing-masing berbobot 230 kg. (Gilang Perdana)