Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dapat Lampu Hijau Beli 40 Unit F-35A, Yunani Setujui ‘Transfer’ Alutsista Hanud Buatan Rusia ke Ukraina

S-300PMU1 air defense missile system

Tak berselang lama setelah persetujuan dari AS untuk menjual 40 unit jet tempur stealth F-35A Lightning II ke Yunani senilai US$8,6 miliar, maka ibarat berterima kasih kepada Washington, ada kabar bahwa Athena menyetujui pengiriman rudal pertahanan udara (hanud) dan senjata anti-pesawat buatan Rusia ke Ukraina.

Baca juga: AS ‘Akhirnya’ Setujui Turki Beli 40 Unit F-16 Viper dan 79 Paket Modernisasi Senilai $23 Miliar, Ironisnya Yunani Diizinkan Beli 40 Unit F-35A Senilai $8,6 Miliar

Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menawarkan Yunani opsi untuk mentransfer (menjual) senjata ke Ukraina dengan imbalan bantuan hingga US$200 juta dari Washington. Meski berstatus sebagai anggota NATO, militer Yunani mengoperasikan beberapa alutsista produksi Rusia (Uni Soviet). Sebut saja di lini artileri pertahanan udara terdapat rudal hanud Tor-M1, Osa-AK/AKM, S-300PMU1, serta kanon hanud ZU-23-2, dan Yunani memiliki cadangan amunisi yang dinilai cukup untuk sistem senjata tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken telah mengusulkan kemungkinan pertukaran dengan Yunani, menawarkan untuk memfasilitasi transfer atau penjualan persenjataan ke Ukraina sebagai imbalan atas pertimbangan Washington untuk memberikan bantuan tambahan ke Athena, yang kemungkinan berjumlah US$200 juta.

Osa-AK/AKM

Dalam surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Blinken menyatakan minatnya terhadap kemampuan pertahanan Yunani yang dapat berguna bagi Ukraina, bergantung pada kepentingan Ukraina dan penilaian selanjutnya terhadap kondisi dan perkiraan biaya aset yang diusulkan.

“Kami tertarik dengan potensi pertahanan Yunani untuk ditransfer atau dijual ke Ukraina. Jika peluang ini menarik bagi Ukraina dan sebelum pemerintah AS menilai kondisi dan perkiraan biayanya, kita dapat menjajaki peluang potensi alokasi pendanaan militer asing tambahan hingga US$200 juta untuk Yunani,” kata Blinken.

Tor-M1

Proposal ini muncul setelah otorisasi terbaru Departemen Pertahanan AS atas penjualan jet tempur F-35 dan peralatan terkait ke Yunani senilai US$8,6 miliar. Menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pentagon, kesepakatan ini dapat melibatkan pengadaan hingga 40 pesawat tempur, 42 mesin, sistem panduan, suku cadang, dan peralatan tambahan lainnya, dengan jaminan bahwa transaksi tersebut tidak akan melemahkan kesiapan militer AS atau atau mengganggu keseimbangan militer regional, meski di satu sisi keputusan penjualan F-35A ke Yunani membuat Turki meradang.

Selain rencana penjualan jet tempur F-35, Amerika Serikat bermaksud untuk memberi hibah Yunani dua pesawat angkut C-130H, sepuluh mesin untuk pesawat intai P-3 Orion, dan 60 unit ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) M2A2 Bradley dan empat frigat LCS dari kelebihan barang pertahanannya.

Inilah M2A2 ODS-SA, Varian IFV Bradley ‘Gratis’ yang Akan Diterima Yunani

Meskipun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menyatakan bahwa perlengkapan pertahanan ini akan diberikan tanpa biaya, media Yunani berspekulasi bahwa langkah ini mungkin bertujuan untuk menekan pemerintah Yunani agar mentransfer senjata buatan Rusia ke Ukraina.

Selain beberapa alutsista hanud, Yunani diketahui juga merupakan operator empat unit Zubr class, yakni hovercraft terbesar di dunia buatan Soviet yang mampu membawa tiga unit MBT dalam sekali berlayar. (Gilang Perdana)

Zubr Class – Inilah Hovercraft Terbesar di Dunia yang Mampu Membawa Tiga Unit MBT

7 Comments