Damen Enforcer 10000: Tawaran Belanda Untuk Landing Platform Dock Malaysia
Setelah Singapura, Indonesia dan Filipina, kini Malaysia juga menginginkan angkatan lautnya diperkuat dengan kehadiran kapal jenis Landing Platform Dock (LPD). Setidaknya tiga negara tengah dipertimbangkan dalam tender sebagai pemasok, yakni Indonesia, Belanda, dan Cina. Dari Indonesia ada Makassar Class produksi PT PAL, sementara dari Cina ada Type 071, dan dari Belanda ditawarkan Enforcer 10000. Dari ketiga jenis LPD yang disebut, Enforcer 10000 terbilang asing di telinga, meski galangan pengusungnya lekat di Indonesia, yaitu Damen Schelde, nama besar dibalik PKR (Perusak Kawal Rudal) Martadinata Class.
Baca juga: LPD Type 071 – Kapal Angkut Amfibi Untuk Mimpi Ekspansi Militer Cina
Diantara kompetitor tender, Enforcer 10000 statusnya masih dalam konsep. Meski begitu Damen punya portfolio dan pengalaman yang kuat di segmen LPD. Setidaknya empat LPD Endorcer dari beragam tipe telah dibuat Damen untuk kebutuhan AL Belanda. Dam Enforcer 10000 digadang Damen untuk tender LPD Malaysia yang memang menargetkan sosok multirole support ships (MRSS) dengan tonase 10-13 ribu ton.
Dilihat dari gambar desain, Enforcer 10000 mirip dengan LPD lansiran PT PAL. Dari spesifikasi yang ada pada situs resminya, Enforcer 10000 punya peran sebagai amphibious transport, disaster relief, helicopter operations, evacuation operations,operation support, maintenance support, joint operations command dan training.
Secara teknis, Enforcer 10000 punya panjang 159,4 meter, lebar 24,8 meter dan bobot maksimal 11.700 ton. Kapasitas angkutnya terdiri dari dua spot untuk pendaratan helikopter ukuran medium, luas flight deck-nya mencapai 1.250 m2. Tak lupa juga terdapat hanggar ukuran besar yang dapat dimuati dua helikopter ukuran sedang. Sementara untuk fasilitas dock, Enforcer 10000 dapat membawa 2 unit LCM (Landing Craft mechanised) dan dua unit LCU (Landing Craft Utility). Enforcer 1000 dirancang untuk diawaki 150 personsel. Sebagai kapal angkut amfibi, Enforcer 10000 dapat mengangkut 400 pasukan Marinir.
Baca juga: Landing Craft Utility – “Kepanjangan Tangan” Gelar Operasi Amfibi LPD TNI AL
Untuk aksi loading dan unloading, Enforcer dilengkapi side ramp dengan kapasitas 50 ton, dan stern ramp (rampa utama di buritan) dengan kapasitas 70 ton. Di ruang kargonya, juga disiapkan cargo elevator 25 ton dan deck crane dengan kapasitas 25 ton.
Untuk bekal pertahanan, pada haluan dapat dipasangi kanon reaksi cepat kaliber 76 mm, dua pucuk kanon kaliber 30 mm pada anjungan dan beberapa titik untuk penempatakan senapan mesin berat kaliber 12,7 mm. Sensor yang terkait disiapkan Damen seperti 2D Surveillance & target indication radar, IFF, Electronic support measures, electro optical fire control, combat management system, CIC, dan Integrated internal & external communication system.
Yang tak bisa dikesampingkan, setiap LPD juga berperan untuk dukungan misi kesehatan, Enforcer 10000 pun dlengkapi fasilitas bak rumah sakit, dengan adanya ruang bedah, X-ray, ICU dan enam tempat tidur untuk perawatan pasien.
Enforcer 10000 ditenagai mesin diesel dan motor elektrik. Kompsisi tenaga diesel-nya terdiri dari empat unit generator diesel dan satu generator diesel cadangan. Enforcer 10000 dapat melaju hingga kecepatan 18 knots, sementara jarak jelajahnya 18.520 km. Kapal ini punya endurance sampai 30 hari untuk memenuhi kebutuhan awaknya, sedangkan 15 hari endurance dalam misi yang melibatkan personel tambahan. (Bayu Pamungkas).
yg perlu doperhatikan akankah proyekunu kelar justru bukan dari dana tp dari shipyardnx. pralatan boleh canggih tp manajemennx amburadul. separah2nx shipyard rusia msh lbh parah malaysia dlm masalah efektifitas & efisiemsi produksi
konsepnya dengan garis khas demen…
Malaysia, mendingan beli dari Indonesia
Salah satu sebab kapal buatan indonesia tidak dipilih salah satunya kapal itu tidak boleh dibina dimalaysia… walaupun aset tersebut murah tapi terpaksa ditolak juga oleh malaysia kerana dgn projek2 ini akan membantu indutsri tempatan khusunya peluang pekerjaan kpd rakyat.
Sbnrnya kans varian Makassar class kepilih lbh besar dibanding yg lain soalnya pt pal kan kerjasama dgn galangan kapal tempatan malay boustead naval shipyard dmn klo lpd kita kepilih bakal dibangun disana cmiiw… oiya satu lagi yg china tawarkan k malay bkn type 071 melainkan lhd mcm dokdo class versi china (liat d malaysiandefence)
Yg ditawarkan memang yg type 071 bung, yg lpd pada bukan yg lhd. Gambar kedua yg paling kiri.
bukan 071, china memang tawar LHD.Lihat gambar kanan sekali
7 tawaran untuk MRSS-
KOREA SELATAN- MINI DOKDO LHD
France- Mistral 140 LHD
China- LHD
DAMEN-Enforcer 1000 LPD
PT PAL-MAKASSAR CLASS LPD
Istanbul Shipyard- LPD
Boustead Malaysia- LPD
Masih kurang satu lg.. Fungsi LPD buat mudik operations..
Emangnya Malaysia punya duit ?
Ya punya donk. Kan sdh siap tander. Artinya duitnya sdh siap walau blom cukup.
punyalah
kemarin habis borong pisang dari colibri bayar cash kok
Lebih cepat dari Makassar Class . .
Saat operasi penyelamatan Sinar Kudus, terbukti kalo faktor kecepatan kapal sangat mempengaruhi kesuksesan operasi.
@Rini,
konsepnya biar pelan yg penting selamat dan irit solar
Kalo mau cepat ya pakai pesawat. Gitu aja repot
@rini
Secepat-cepatnya kapal berukuran besar…memang beda berapa jam sih, sampe segitunya?
@SDSB
Kalau lihat selisihnya memang betul tdk besar, TETAPI faktorkan selisih kecepatan tsb utk jarak jauh (lebih dari 1000 nm) maka akan terasa bedanya.
@lupanama
Gini bang, saya pernah baca dimana gitu…(harus nyari dulu linknya nih)
Kecepatan maksimal yg dimiliki kapal perang itu hanya digunakan dalam porsi yg kecil…sekitar 5-10% dari seluruh pelayarannya