Cope West 2018: Saatnya Indonesia dan Amerika Serikat Jajal Dog Fight F-16 C/D Fighting Falcon
Dua belas unit F-16 C/D mulai Senin (12/3) hingga Jumat, 23 Maret 2018 akan mengikuti latihan tempur di langit Sulawesi Utara. Dalam latihan yang bertajuk Cope West 2018 dan Spear Iron 2018, digelar sebagai wujud latihan bersama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Khusus pada Cope West 2018, antara F-16 C/D Block52ID TNI AU dan F-16 C/D USAF dari 13th Fighter Squadron yang ber-home base di Misawa Jepang, akan melakukan simulasi air combat maneuver, diantaranya pertempuran jarak dekat (dog fight).
Baca juga: IFF Bird Slicer – Absen di F-16 Fighting Falcon TNI AU
Dikutip dari pacom.mil (8/3/2018), komposisi yang dilibatkan dalam latihan ini masing-masing terdiri dari enam unit F-16 dari AS dan enam unit F-16 dari Indonesia. Karena terbilang hajatan besar, USAF membawa sekitar 110 personel, termasuk elemen ground support dan Combat Control Team (CCT) Special Force dari AS. Diantara dukungan logistik yang menyertai armada F-16 AS ada pesawat angkut C-130J Super Hercules dan C-17 Globemaster II.
Selain Cope West 2018, latihan lain adalah Spear Iron 2018, pada latihan ini melibatkan unsur Paskhas TNI AU dan CCT USAF. Diantara latihan yang dilakukan mencakup materi penerjunan, infiltrasi, SAR tempur dan evakuasi. Proses latihan antar dua pasukan elite ini akan dilakukan di daerah Kakas Minahasa, mencakup aktivitas terjun di malam hari.

Cope West dan Spear Iron 2018 digelar di Lanud Sam Ratulangi, Manado, dan menurut rencana akan dibuka oleh Wakil Asisten Operasi KSAU. Sebelumnya latihan bilateral serupa telah dilaksanakan pada November 2017, Cope West 2017 juga mengambil lokasi di Lanud Sam Ratulangi, namun saat itu sebagai lawan tanding F-16 TNI AU adalah F/A-18D Hornet dari Attack Squadron 225 US Marines.
Baca juga: Perkuat Daya Gempur F-16, DPR RI Setujui Pembelian AIM-120 AMRAAM
Dalam Cope West 2018, meski kedua negara sama-sama menggunakan F-16, namun harus diakui spesifikasi dan kemampuan pesawat yang digunakan berbeda. Diantaranya F-16 C/D Block52ID TNI AU merupakan refurbish dari F-16 C/D Block25 yang di upgrade. Dalam Cope West 2018, setiap F-16 AS sudah menenteng rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) di ujung kiri kanan sayapnya. Harapan besar tentu bisa diraih dari hajatan latihan bersama ini, dimana para fighter TNI AU dapat melihat dari dekat kemampuan para penerbang tempur F-16 AS. (Haryo Adjie)
Admin boleh copas enggak?
Mohon disertakan sumber-nya (Indomiliter.com)
Rusia itu negara Kristen Orthodox dan agama terbesar kedua disana adalah Islam .. sedang yang komunis udah pada tua-tua dan pada meninggal.
Kalo latihan sama US namanya Cope West
Ada enggak latihan bareng Angkatan Udara Russia?ya enggak ada kan?emangnya ada cerita Russia mengirim Su-27/Su-35 sama MiG-29 latihan bareng TNI AU dan negara lain?
Kalau itu masalah politik, boleh nggak mereka latihan disini, kan yang ngeberi ijinnya pemerintah indonesia selaku tuan rumah, bomber rusia yang kemarin datang untuk latihan navigasi di indonesia saja AUS ribut sendiri bukan main
Australia punya kenangan buruk sama tupolev series
Alasannya : politik. Negara kita itu sangat anti komunis. Dan Rusia sangat dekat dgn paham komunis.
Apalagi sekarang sudah mendekati pemilu presiden, you know lah, hal kaya gini bisa menjadi senjata politik pihak oposisi.?
Yang paling kentara untuk membedakan terletak pada perangkat iff dan warna scheme pesawat, dimana f16 tni au berwarna biru berkelir abu abu, tapi secara pribadi lebih bagus scheme standar abu abu
Iya lbh bagus klo warnanya dark grey.. menurut ane warna camo f16 kita ditambah sebagian kanopinya ada yg anti-glare warna kuning gold maaf2 sja kesannya malah keliatan kotor/kusam.. apa dri pihak au gaada yg sadar kek apa kek
om admin Indonesia jadi kah membeli 50 f16 viper kok kayak nya gak ada beritanya lagi ya….
orang itu baru obrolan doang 48 F-16V, tapi maklum sama orang-orang Chauvinist terutama di media seperti youtube, terlalu dibesarbesarkan
Untuk apa F-16 Viper?kan kita sudah punya F-16 Block 52ID
Mas A7x,
Kemarin Pak RR khan bilang BELUM akan membeli alutsista dalam JUMLAH BESAR dari Amrik dalam 2 atau 3 tahun ini sebab masih belum ada dananya. Pembelian alutsista dari Amrik dalam 2 atau 3 tahun ini kemungkinan hanya beberapa Apache, beberapa Chinook dan beberapa Hercules. Pembelian juga dilakukan untuk melengkapi arsenal F16 yang sudah ada. Itupun masih dihitung berapa kebutuhannya dan akan disesuaikan dengan berapa dana yang ada.
Jadi pembelian 48 unit Viper sesudah 2018 + 3 = 2021, walaupun kemungkinan pengumuman pemenang tender 3 skuadron yang baru bisa dilakukan di tahun ini atau tahun depan.
ohhh gitu thanks untuk informasinya….
jelas saja habiskan dulu dana untuk service yang ada, yang didahulukan service hercules, service CN212, Service Sukhoi 27/30, service F16 A/B, seharusnya yang dikebut itu pembelian A330 MRTT, mengapa karena KC-130 milik kita sudah lama tidak melaksanakan major service. dan sayangnya kita cuma punya satu. kalau A400M dibeli seharusnya BE200 yang 1/3 harga A400M seharusnya bisa dibeli. sayangnya dananya menggunakan anggaran BUMN bukan anggaran kemenhan. habis service next ada pembelian AIM-9 dan maverick, serta JDAM buatan lokal yang entah kapan selesai dibikin. terakhir beli heli SAR pengganti SA330 Puma/NAS 330J mungkin tahun 2021.
Karena baru sebatas penawaran dari mereka (AS) kepada Indonesia.
Kl jenis pesawatnya sama lantas apa menariknya,kecuali kl f-15 vs su-35 baru bs bilang wooow,kl f-22 jgn lah soalny indonesia penganut budaya ketimuran,indonesia suka manggil dukun buat menerawang siluman,radar canggih anti siluman ya dukun.
Justru pesawatnya sama itu kita bisa tau mana pilot yang berkualitas
Saling tukar ilmu dan pengalaman antar pilot paling bagus pesawat harus sama
Eh inget embargo,inget timor leste,inget imf jangan deket mereka,boleh deket tp jangan sampai terlaluuuuu berbahaya,deket kalau ada maunya
embargo lagiiiiiiiiiiii, bikin bosan ae
kalau nggak mau embargo, harussss MANDIRI
Fobia itu suatu penyakit kejiwaan yang kronis
rusia saja bisa jg melkukan embargo sprt yg dilakukan terhadap iran & azerbaizan
Bung ayam jago,Kasih tau dong apa alasannya Russia mengembargo Iran?
Belajarlah dari sejarah
Baru di bilang diberita sebelumnya min.
Knapa kok US tiap latihan bersama pasti di lokasi orang lain? Knapa gak pernah latihan bersama di daratan amerika sendiri?
Knp ya, apa taktik intelejensi?
Kalo mau latihan bersama di daratan Amerika sendiri kaya Red Flag Alaska susah mas biaya tidak murah kita juga tidak punya pesawat tanker MRTT
Ya itu untuk oprasi jaga jaga saat keadan di sana kacau dan as sudah dapat ilmu dan bisa beradaptasi di medan indonesia
F-16 kita gak bisa kesana. Kita gak punya pesawat tankernya untuk air refueling dgn metode boom
“namun harus diakui spesifikasi dan kemampuan pesawat yang digunakan berbeda. Diantaranya F-16 C/D Block52ID TNI AU merupakan refurbish dari F-16 C/D Block25 yang di upgrade.”
Bukanya refurbish dilakukan supaya F-16 Blok52ID semakin menyamai kemampuan pespur terkini??? atau notabene mendekati kemampuan Block 52???
Saya pribadi merasa lebih baik Pespur ini menggunakan nama F-16 Block 25++ supaya tidak terlalu overestimate…
Ini semata mata hanya untuk menumbuhkan semangat diri bung, baik prajurit atau para penggemar ke militeran di Indonesia
Meskipun modal serba pas pasan
Toh tidak menipu, karena ada ID dibelakang kata
Kalau ditulis Block 52 saja, jelas menipu
dog fightnya bagusnya pake sukhoi saja, sekalian test R27 kalo rontok berarti bagus …. 🙂
Saya sedang berandai-andai :
Dulu jaman Pak SBY khan melakukan :
1. Hibah plus upgrade 24 unit F16 senilai usd 750 juta.
2. Pembelian Sukhoi 6 unit senilai usd 470 juta.
3. Pembelian T50i untuk ganti hawk 53 sebanyak 16 unit senilai usd 400 juta.
Jika memang Hawk 53 diganti biarlah diganti T50i.
Hanya yang saya sayangkan adalah hibah upgrade F16 + beli 6 sukhoi.
Padahal coba kita lihat :
24 F16 diupgrade dari blok 25 ke blok 32 senilai usd 750 unit.
Namun bukan itu saja.
Ternyata dapatnya adalah :
24 hibah upgradean +
2 f16 a/b tambahan +
4 f16 blok 25 c/d sebagai cadangan.
24 + 2 + 4 = 30
Jadi dengan nilai usd 750 juta itu dapatnya 30 unit sehingga rata-rata nilainya jadi usd 25 juta per unit.
Sekarang kita tambahkan
750 + 470 = 1220
Jadi usd 1220 juta.
1220 / 25 = 48,8 dibulatkan 48 unit.
Jadi seandainya tidak beli sukhoi di tahun 2009 – 2014, maka bisa dapat tambahan 48 unit F16.
Sementara saat itu ada 10 unit f16 a/b di madiun.
48 + 10 = 58
Satu terbakar di halim.
58 – 1 = 57
Satu tergelincir dan tertelentang di pekanbaru.
57 – 1 = 56
Jika masing2 skuadron terdiri dari komposisi : 4 patroli + 4 siaga + 4 perawatan + 2 cadangan = 14 unit per skuadron maka :
56 / 14 = 4 skuadron F16.
Udah dapat 4 skuadron tempur tuh.
Sementara jika benar pada periode 2014 – 2019 Rusia kasih kredit sebesar usd 5,1 milyar maka bisa buat beli paling tidak 24 unit Su-35 !
Nanti di tahun 2020 – 2024 tinggal beli 24-28 Viper plus upgrade F16 lama jadi Viper.
28 + 56 = 84
84 / 14 = 6 skuadron viper
Tapi khan bukan gue yang bikin keputusan ya ?
Xixixixixi
iyalah,,, bisa ancur negara ini klo yg elu yg bikin keputusan. gila aja, falcon gurun (bekas) dibilang viper
udahlah jangan sok2an ngitung geje,,user yg paling tau kebetuhan mereka. dan tiap keputusan mereka bukan berdasar itung2an 1+1 = 6 sq viper lol