Update Drone KamikazeKlik di Atas

Computer Navigation A-313-13 dan Radio Transceiver Unit 2 – Avionik Penting di Sukhoi Su-30 MK/MK2 TNI AU

(TNI AU)

Sanksi internasional atas Rusia dan Belarusia tak pelak mengkhawatirkan atas kemampuan operasional armada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 di Skadron Udara 11 TNI AU. Namun, dalam beberapa kegiatan yang diposting di media sosial, keraguan akan menurunnya kemampuan armada Sukhoi dapat ditepis. Bahkan, belum lama ini Thunder Flight (tiga unit) Su-30 tiba di Lanud Iswahjudi untuk mengikuti Latihan Sikatan Daya 2024.

Baca juga: Rusia Tawarkan Indonesia Sukhoi Su-35 dengan Sentuhan Avionik NATO

Latihan Sikatan Daya 2024 akan melibatkan beberapa pesawat tempur jajaran Koopsud II, termasuk F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14, T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15, serta Sukhoi Su-30 dari Skadron Udara 11 dan EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21. Sikatan Daya 2024 akan melaksanakan serangkaian latihan operasi udara di antaranya melakukan pengeboman dan penembakan di Air Weapon Range (AWR) Pandan Wangi, Lumajang, Jawa Timur.

Sebelum itu, Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara atau (Koharmatau) lewat unsurnya Satuan Pemeliharaan (Sathar) 21 Depohar 20 berhasil melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan komponen avionik Sukhoi Su-30 MK/MK2 di Skadron Udara 11 di Lanud Hasanudin, Makassar. Kegiatan tersebut berfokus pada dua komponen penting, yaitu Computer Navigation A-313-13 dan Radio Transceiver Unit 2.

Dalam siaran pers, Koharmatau menyebut Computer Navigation A-313-13 merupakan perangkat navigasi digital yang vital bagi pesawat. Perangkat ini memungkinkan kendali otomatis, semi otomatis, dan manual, serta menentukan rute penerbangan dan kembali ke zona lapangan terbang.

Computer Navigation A-313-13 menggunakan teknologi navigasi inersia (INS) yang memungkinkan pesawat untuk menentukan posisi, kecepatan, dan orientasinya tanpa memerlukan referensi eksternal setelah inisialisasi. INS bekerja dengan mengukur akselerasi dan rotasi pesawat menggunakan giroskop dan akselerometer. Selain INS, sistem ini mungkin terintegrasi dengan GPS (Global Positioning System) untuk meningkatkan akurasi navigasi dengan menyediakan pembaruan posisi yang real-time.

Sistem ini menggabungkan data dari berbagai sensor dan sumber navigasi untuk memberikan informasi posisi yang akurat kepada pilot. Ini termasuk data dari INS, GPS, radar, dan sistem navigasi lainnya. INS memungkinkan pesawat untuk tetap memiliki kemampuan navigasi yang memadai bahkan jika sinyal GPS tidak tersedia, membuat sistem ini sangat andal dalam berbagai situasi tempur.

A-313-13 terintegrasi dengan sistem avionik lainnya di Su-30, termasuk sistem autopilot, sistem manajemen penerbangan, dan display kokpit, memungkinkan pilot untuk menerima informasi navigasi yang komprehensif dan mudah diakses.

Sementara itu, Radio Transceiver Unit 2 (RTU-2) berfungsi sebagai alat komunikasi pilot jet tempur Su-30 dalam moda udara ke udara dan udara ke darat pada frekuensi UHF (Ultra High Frequency) dan VHF (Very High Frequency). RTU-2 adalah salah satu dari beberapa unit radio yang digunakan untuk memastikan komunikasi yang andal dalam berbagai situasi taktis dan strategis.

Untuk keamanan komunikasi, RTU-2 sering dilengkapi dengan fitur enkripsi yang memastikan bahwa informasi yang dikirimkan dan diterima tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. RTU-2 terintegrasi dengan sistem avionik pesawat lainnya, termasuk sistem navigasi dan sistem manajemen senjata, memungkinkan koordinasi yang lebih baik dalam operasi tempur. RTU-2 dapat beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan yang menantang, seperti di ketinggian tinggi dan pada suhu ekstrem.

Selama lima hari, tim teknisi Sathar 21 bekerja intensif untuk memastikan kedua komponen tersebut berfungsi optimal. Proses perbaikan dan pemeriksaan ini dilakukan untuk mendukung pemeliharaan tingkat sedang dan berat, yang sangat krusial dalam menjaga kesiapan operasional alutsista TNI AU. (Gilang Perdana)

Sukhoi Su-30MKA – Varian dari Su-30MKI (India) Tanpa Sentuhan Avionik Israel

5 Comments