CN-235 220 MPA TNI AL: Sempat Dikira Antena ESM, Ternyata…..
|Sampai artikel ini ditulis, dari total enam pesanan, sudah lima CN-235 220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) yang diserahkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kepada Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Puspenernal TNI AL. Unit kelima dengan serial number N067, alias yang paling baru, belum lama ini diserahkan pada 24 Januari 2019 di Hanggar Rotary Wing PT DI. Dari segi penampakan, fitur dan kemampuan, boleh disebut unit kelima CN-235 MPA TNI AL adalah serupa dengan empat unit sebelumnya yang sudah beroperasi penuh.
Baca juga: Adakah Sensor MAD di Ekor CN-235 MPA TNI AU?
Meski disebut serupa dari unit sebelumnya, ada sesuatu yang menarik perhatian pada bagian ekor pesawat turbo propeller ini, yaitu nampak casing antena yang persisnya berada tak jauh di belakang kaca gelembung (bubble window). Antena itu terdapat pada sisi kanan dan kiri fuselage. Pada empat CN-235 220 MPA TNI AL sebelumnya, sosok antena ini tidak ada.
Bila merujuk pada visual CN-235 MPA yang dioperasikan AL Turki, antena yang dimaksud adalah posisi untuk antena ESM (Electronic Support Measure). CN-235 MPA AL Turki diketahui menggunakan ESM DR3000A buatan Thales untuk meladeni peperangan elektronik (electronic warfare).
Sebagai pengingat, ESM adalah kegiatan untuk memperoleh data/parameter signal elektronik beserta analisanya. Kegiatannya meliputi, deteksi Radar, kegiatan observasi dan monitoring, mencari arah (Direction Finding), serta aktivitas signal Intelijen/Signal Inteligence (Sigint) dan Human Inteligence (Humint Activities). Perangkatnya beroperasi secara pasif dengan mengumpulkan data emitor dari sumber frekuensi radio pada kisaran taktis yang signifikan, kemudian membandingkan hasil input dengan database emitor, dan diakhiri dengan melakukan identifikasi beragam ancaman berbasis geolokasi.
Namun, benarkah yang kami lihat adalah antena ESM seperti yang terdapat pada CN-235 MPA milik Turki? Dari hasil penelurusan ke Tim Satgas Puspenerbal, dapat dipastikan bahwa yang kami maksud ternyata bukan antena ESM. “Itu sebatas provisioning dari PT DI saja, tidak ada spesifikasi ESM pada CN-235 MPA yang diserahkan pada hari ini (24/1 – red),” ujar Tim Satgas Puspenerbal kepada Indomiliter.com.
Boleh jadi kedepan, bila ada proyeksi pengembangan, modul ESM dapat dipasang dalam program upgrade di masa depan. ESM bukan barang baru untuk CN-235 MPA produksi PT DI, sebelumnya perangkat ESM SAGE 600 buatan Finmeccanica – Selex ES,sudah dipasang pada CN-235 220 MPA pesanan TNI AU untuk Skadron Udara 5.
Baca juga: Ocean Master 400 – Radar Intai Canggih Untuk CN-235 220 NG MPA TNI AL
Sebagai andalannya, CN-235 220 MPA TNI AL dilengkapi dengan 2 consoles, 360 derajat Search Radar Ocean Master 400 yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan. CN-235 TNI AL sudah dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan yang terintegrasi ke dalam sistem komputer guna menganalisa dan menentukan strategi operasi.
CN-235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) Star SAFIRE 380HD untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi. (Haryo Adjie)
Selamat pagi dear Admin,
Mohon maaf sebelumnya, tapi kalau boleh saran jangan menggunakan judul yang bersifat clickbait seperti ini dengan kalimat yang digantung dan ternyata jawaban nya tidak se-hype yang diharapkan. Saya pribadi benci dengan model judul seperti ini.
Semoga menjadi bahan pertimbangan.
Terimaksih.
Gpp lah.. drpd beli senjata mahal2 ga pernah terjadi perang… borosss
Kalau d pikir2 bnar yg bilang kalau indonesia perang hanya akan bertahan sebentar…karna alutsista indonesia rata2 ompong…punya rudal jg cuma beberapa biji..bberapa kali tmbak…habissss….
Memang ada ya perang yg dadakan tanpa alasan gitu….sampe negara yg akan diserang gak sempat memperlengkapi diri 🙆
Pengalaman operasi trikora bagaimana rio 🤔
Itu analisis intelejen yg mengatakan kalo dlm kurun 15 tahun kedepan negara kita tidak akan menghadapi peperangan….dan dlm kurun 15 tahun itu cukup waktu utk melengkapi platform yg ompong dg persenjataan lengkap dan meningkatkan skill bagi pengawaknya 🤷
Intelejen itu aparatur negara yg terdiri dari orang2 yg cerdas…..bukan sekedar fansboy jagoan nyinyir 🤦🤦🤦
Belum saatnya kau ikut berpikir tentang perang nak,,
Bantu sajalah ibumu memasak didapur..
Selalu kurang dana. Selalu pencitraan.
Sudah zamannya pencitraan kalau tidak mau tenggelam neng…